Akhirnya sampai di pos 4.
Untungnya hujan deras cepat reda. Namun tetap saja jalannya menjadi licin. Setelah melewati pos 2 dan 3, akhirnya di pos 4 berhenti selama 15 menit sambil menikmati snack yang kita bawa."Rin, habis ini perjalanan sesungguhnya dimulai. " kata Bang Rio.
"Dari tadi gak perjalanan bang? Maksudnya gimana bang? Jangan bercanda deh." tanya ku meminta penjelasan.Dari pos 2 sampai pos 3 jalannya stabil, susunan tanah yang dibuat berundak seperti tangga. Untuk pemula medan ini tidak terlalu susah namun tidak gampang juga, tau kan pemula hehe. Medannya mulai terasa agak berat di perjalanan menuju pos 4, terlihat menanjak sekali menurutku.
"Sa, kamu masih kuat kan?" tanya gilang yang terlihat khawatir.
"Iya masih kuat kok, kan bentar lagi sampek" sahut Salsa.
"Cie, Gilang sok care sama Salsa." ledek Sigit sembari tertawa.
Gilang hanya membalas senyum malu.
"Maksudnya gimana bang, kok perjalanan sesungguhnya baru dimulai habis ini?. " Angga pun mulai bingung karena belum pernah mendaki juga.
" Jadi, medan terberat gunung penanggungan itu ada 2. Yang pertama dari pos 4 menuju puncak bayangan dan kedua puncak bayangan ke puncak. Tapi tenang, aku yakin kalian semua bisa melewatinya." jelas Bang Rio.
"Serius bang? Kok jadi pesimis ya aku. " tanyaku meyakinkan.
"Ayok kita lanjut aja, masih semangat kan?" sahut kak Caca.
"Yok lanjut. " kata Sigit dengan semangat.
Benar saja apa yang dikatakan Bang Rio, medan semakin menanjak. Kini tak ada lagi pohon, menyisakan rumput ilalang di kanan dan kiri nya. Sebelah rerumputan terlihat jurang. Bebatuan yang tidak stabil bisa saja membuat kita jatuh.
10 menit menuju puncak bayangan medan semakin menjadi. Kita harus merayap di bebatuan. Tangan memegang erat batu yang ada diatas, sedangkan kaki mencari pijakan yang kuat. Tapi tetap saja tak menyurutkan semangat kami untuk segera sampai di puncak bayangan.
"Alhamdulillah sampek puncak, tapi masih puncak bayangan. " ucap Cinta senang.
" Yeay, akhirnya sampe jugaa. " sorak gembira ku
" Mending yang cewek masak terus yang cowok bikin tenda. " ajak Bang Rio
" Siap Abang ku. " jawab Angga
"Eh apaan Ga, kan adikku Ririn. " bantah Bang Rio
" Kan nanti aku jadi adik ipar Bang Rio. " rayu Angga
" Apa sih, ngayal kamu " jawabku lantang.
" Udah lah, ayok kita masak Rin. Laper banget ini. " ajak Salsa. Dia mulai terlihat pucat sekarang.
" Yaudah, kita masak bareng. " pinta kak Caca.
Setelah 30 menit masak dan mendirikan tenda. Akhirnya kita menikmati teh, kopi dan mie instan yang telah dimasak. Biasa kan kalo pemula gini cari yang serba instan hehe. Sembari menunggu waktu Maghrib untuk sholat,kita membereskan barang-barang yang masih ada di luar untuk dimasukkan ke tenda.
Semakin malam semakin larut dengan canda tawa. Diiringi desiran angin yang berbisik, menikmati malam indah beratapkan bintang-bintang. Semua masalah yang ada kemarin seolah sejenak hilang di pikiranku. Indah, sungguh indah disini.
Ku rasa aku mencintai hobby baru ini.
-----------------------------------
Enjoy ya, maaf baru update 😅
Thanks 💕
N. I. N

KAMU SEDANG MEMBACA
Diatas Awan
AbenteuerMendaki ? Apa yang terlintas dalam pikiranmu saat mendengar kata mendaki ? Membuang waktu, uang, bahkan tenaga ? iya kan ? Mungkin kebanyakan orang yang belum pernah berkegiatan alam akan menilai sebagian kelompok pendaki itu tidak penting. Sedikit...