part 5

788 85 6
                                    

Flasback on.
Taeyeon pov.

menjadi seorang trainee tak seperti bayanganku. aku harus mengikuti setiap jadwal yang telah di buat agensi
, menjalani diet ketat, tak boleh berinteraksi berlebihan. banyak larangan yang dibuat melebihi larangan dari kedua orang tuaku. karena sudah muak aku menyusun rencana untuk kabur dari tempat sialan ini. ketika latihan usai aku mulai  menjalankan aksi.

pertama-tama aku menutup muka dengan masker dan topi, lalu keluar melalui pintu belakang gedung. Dengan perasaan was-was taeyeon berjalan dengan hati-hati namun cepat. Ketika ada peluang aku berlari sekuat tenaga menuju pintu keluar dan meninggalkan tempat trainee.

"Wow, seoul sangat indah di malam hari." Ujarku dengan penuh kebahagian setelah sekian lama berada di ruang bawah tanah dan akhirnya berhasil menghirup udara segar.

"Sekarang aku harus kemana? Rumah adalah pilihan yang buruk. Sial tadi aku tidak memikirkan sampai sini" batin taeyeon dengan lesu. Tak terasa sudah 1 jam  taeyeon berjalan tak tentu arah.

"Aku lapar dan lelah. (Sambil menundukan kepala) Lebih baik mencari makanan terlebih dahulu tapi apa yang harus ku makan?  lebih baik menuju sungai han saja"

Akhirnya taeyeon memutuskan untuk memakan ramyeon di dekat sungai han. Setelah selesai makan aku menikmati pemandangan sungai han dan tanpa sadar mulai terlelap.

Jiyong pov

"ah...sialan kenapa aku tidak berkembang juga sih??" batin ku dengan kesal

"kwon jiyong!!! kau harus fokus dan perbaiki gerakan dance mu!!" teriak pelatih

aku tak kuasa menjawab dan hanya menundukkan kepala dengan pasrah.

"sudahlah lebih baik kita akhiri saja latihannya. Kau beristirahat lah, siapkan stamina mu untuk besok" ujar pelatih

"terimakasih atas kerja kerasmu, sampai jumpa besok pelatih park" jawabku sambil memberi hormat.

ketika pelatih park pergi, aku masih berdiam diri di ruang latihan. menatap kehampaan yang ada. ruangan ini adalah saksi bisu atas perjuangan ku. terlihat lantai yang penuh bekas sepatu. bukti bahwa kami para trainee berlatih keras.

ketika masih kecil aku sudah terbiasa dengan segala pujian, mereka bilang wajahku tampan, suara ku bagus, bahkan dance ku juga bagus. hal ini juga menjadi faktor pendorong bagiku untuk mendaftar menjadi trainee.

"kau berbakat ji" itulah yang mereka katakan padaku.

"cih bakat itu hanyalah kesenangan yang memabukkan, apabila kau terbuai olehnya maka kau akan dikalahkan oleh orang yang bekerja keras, setelah menghadapi segala penderitaan trainee, aku menyadari bahwa bakat sesungguhnya adalah kerja keras dan pantang menyerah" ujarku kepada pantulan diriku di cermin.

"sekarang apa yang akan kau lakukan Kwon jiyong? masa muda mu sudah banyak kau korbankan untuk kehidupan seorang trainee, apakah kau hanya akan menyerah seperti ini saja?" ujarku lagi.

"kau butuh udara segar ji, setelah itu baru buat keputusan untuk rencana selanjutnya" lanjutku dan segera membereskan perlengkapan lalu melangkah menuju sungai han. tempat yang cocok untuk merenung.

kuputuskan untuk tak berpikir dan melangkah sesuai dengan keinginan hatiku.

"angin malam memang menyenangkan" batinku sambil tersenyum dan memandang ke atas langit. setelah 30 menit berjalan kakiku mulai lelah, akupun memutuskan untuk beristirahat di taman terdekat. ketika akan duduk aku terkejut melihat sosok perempuan yang terlelap.

"lebih baik aku mencari tempat lain" gumamku merasa tak enak menganggu tidur nya.

namun langkah kaki ku terhenti ketika kulihat wajahnya.

SARANGHAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang