00.00 PM
Seperti yang orang-orang katakan, malam hari adalah waktu yang pas untuk mengingat kenangan.
Kenangan yang sudah aku simpan dalam-dalam dan terlalu sulit untuk aku lupakan.
Ini tentang sahabatku, sahabat terbaik yang pernah aku punya. Ia adalah Dega, sosok pria terbaik di dalam hidupku.
Disini aku akan menuliskan kisah tentang kami, kisah tentang diriku dan dirinya. Aku ingin berbagi cerita ini kepadamu, siapa tau kau akan mencintainya juga.
Jadi tanpa perlu lama berbasa-basi, ayo mari kita mulai.
Saat itu, aku berusia 17 tahun, tepat
saat hari kelulusanku.Aku pergi ke sekolah untuk melaksanakan perpisahan, sekolahku memang melarang untuk melaksanakan perpisahan di luar, entah apa alasannya, aku pada saat itu tidak terlalu memikirkan.
Pukul 3 sore aku mengirimkan pesan kepadanya, mengatakan bahwa dia harus datang ke sekolahku, ia harus melihat aku menggunakan kebaya dan menerima ijazah kelulusan.
Dega mengiyakan, ia mengatakan bahwa akan tiba dalam 15 menit lagi.
Aku tersenyum, teman-temanku bertanya, menduga-duga alasan dibalik senyumku.
"Dega datang?" tebak salah satu temanku.
Aku mengangguk, mengangguk kencang dengan senyuman yang paling lebar.
Temanku ikut tersenyum "Apa rasanya memiliki sahabat lelaki yang sangat perduli denganmu?"
Aku menjawab dengan bangga, "Tentu saja bahagia!"
Temanku tertawa, aku juga, kami larut dalam pembicaraan bertopik tentang sahabat lelakiku. Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa saat pembagian ijazah telah tiba. Aku melihat sekitar, mencari-cari dimana dirinya, namun nihil, yang aku temukan hanyalah kedua orang tuaku, mereka tersenyum dan melambaikan tangannya.
Aku balas tersenyum, membalas lambaian tangan mereka tanpa semangat, pikiranku kini tertuju padanya.
"Dimana Dega?", tanya salah satu temanku.
Aku menggelengkan kepala sebagai jawaban 'Aku tak tau'
Maaf, bukannya aku tidak sopan, namun aku yang pada saat itu masih mencari-cari keberadaannya sangat tidak ingin membahas hal tersebut. Pertanyaan tentang dimana Dega sama saja membuat moodku semakin hancur.
Seolah tau tentang perasaanku, temanku yang lain berkata, "Mungkin Dega sedang menyiapkan surprise untukmu"
Kepalaku mengangguk lemah, bibirku menyemogakannya.
🍂🍂🍂
Haii, cerita ini berjumlah 4 part dan hasil collab dengan pshycolougy
Terima kasih untuk kalian yang sudah baca, vote dan beri komentar!💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Memori
Short StorySebaik-baik nya manusia merencanakan, pada akhirnya akan terkalahkan oleh rencana Tuhan yang lebih indah. Jadi apa perlu kita menyesali tentang apa yang telah terjadi? Aku rasa tak perlu, lebih baik kita mengenangnya disini. A short story by @Peachy...