Saat tiba di pemakaman, rasanya aku tak sanggup harus melihat Dega dikuburkan ke dalam tanah. Tak mungkin lagi aku dapat melihatnya setelah tutupan papan dan galian tanah menutupi jasadnya.
"Dega kemarin tidak datang karna terlalu bersemangat untuk menyaksikan kelulusanmu, sampai-sampai ia tidak sadar disebelah kirinya terdapat truk yang melaju sangat kencang" Mama Dega tersenyum tegar, mencoba memperlihatkan bahwa ia tak lemah dan berusaha mengikhlaskan.
"Dan sekarang kamu tau apa yang menyebabkan dia sudah berada disini" ucap wanita itu melanjutkan ucapannya.
Aku mengalihkan pandanganku dari matanya, merasa bersalah.
"Ini salahku ya tan?"
Mama Dega menggeleng, ia memelukku, "Tidak ada yang perlu disalahkan. Ini semua murni takdir, takdir mempermainkan kita. Kita yang hanya pemerannya harus patuh dan mengikuti setiap alurnya. Tante harap kamu dapat ikhlas menerima semua ini."
Setelah mengatakan itu ia melepas pelukannya, aku tersenyum berterima kasih dan ia berlalu meninggalkanku sendirian di tempat ini.
Ku elus kembali nisan Dega, rasa pedih kembali menghujam diriku. Aku sudah terbiasa dengan memeluk tubuhnya, namun kini, yang bisa kutatap hanya lah nisan yang terukir namanya.
"Aku pergi dulu ya, semoga aku ikhlas, aku janji akan mengunjungimu seminggu sekali"
Aku menghapus air mataku
"Dega... aku lulus dengan nilai terbaik looh" ucapku tersenyum sebelum meninggalkan tempat ini.
***
Sesampainya di rumah aku langsung merebahkan diri, menatap langit-langit kamar dan kembali mendesah keras. Ingin rasanya aku menangis, namun aku kembali mengingat ucapannya, ia tidak pernah menyukai tetesan air mata yang keluar dari pipiku, terutama yang disebabkan oleh dirinya.
Aku berusaha tersenyum, berpikir yang baik tentang hal ini, "Pasti sekarang Dega sudah tenang, bahagia di surga tanpa ada perempuan jahil yang hobi mengganggunya"
Aku terkekeh, namun tak terasa air mataku ikut jatuh.
"Ah astaga, aku nangis lagi hahaha, emang dasar aku manusia cengeng ya Ga?"
Aku tertawa pilu.
🍂🍂🍂🍂
Haii, terimakasih untuk kalian yang sudah vote dan comment!, chapter berikutnya akan lebih panjang, maaf kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan, mohon kritik dan saran nya yaaa!❤💛❤💛

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Memori
Short StorySebaik-baik nya manusia merencanakan, pada akhirnya akan terkalahkan oleh rencana Tuhan yang lebih indah. Jadi apa perlu kita menyesali tentang apa yang telah terjadi? Aku rasa tak perlu, lebih baik kita mengenangnya disini. A short story by @Peachy...