01.

342 69 215
                                    

🌶

"Ada saatnya kita tak mampu lagi berjalan.
Tak mampu lagi untuk bangkit.
Dan tak mampu untuk berkata-kata.

Gue kira gejala stroke, ternyata cuma suster ngesot yang mulutnya dilakban."

••Silent Love••

👻

Hallo perkenalkan nama gue Zalika Almira Hussein. Biasa dipanggil Lika atau Mira. Tapi ada satu orang yang selalu manggil gue Jali, dia adalah si kutu kupret. Marco Aditia Hairrudin, yang biasanya gue panggil Mamat.

⚠️⚠️⚠️


Hari ini adalah hari pertama Masa Orientasi Siswa. Gue duduk sama Mamat di pojokan paling belakang. Dengan seragam SMP, kaos kaki panjang sebelah dan beda warna, tali sepatu diganti dengan tali plastik, rambut dikepang sesuai tanggal, dan hari ini tanggal 8. Kalian bayangkan betapa absurdnya gue. Ditambah kalung indah nan melehoy yang terpampang nyata di leher. Kalung berisikan pete, cabe, bawang merah dan bawang putih. Setelah ini gue sama Mamat jadi nasi goreng pete sepuluh ribuan dibuat dadakan gurih gurih nyoi.

Saat kaka OSIS dateng, kita berdua diperintahkan ke depan.

"Itu yang di belakang," nunjuk gue sama Mamat, "coba kalian berdua ke depan." ucap kaka OSIS sambil nunjuk-nunjuk kita dan sok galak.

Gue sama Mamat malah stay kalem dan b aja di panggil ke depan.

Kaka OSIS yang lain nyamber, "Wih songong amat lu bedua. Junior tau diri dong, hormat sama senior!"

Gue cuma mandang senior itu acuh tak acuh. "Songong gimana sih kak?" tanya Mamat dengan tangan dimasukkan ke saku celananya.

Senior itu mengubah posisinya jadi di depan muka Mamat. Guys, mereka saling tatapan dan itu lama. Duh, jangan bilang si senior jatuh cinta sama Mamat. YaAllah gue terharu banget, akhirnya ada yang jatuh cinta sama Mamat.

Seketika senior itu narik tangan Mamat dan membawa Mamat keluar ruangan. Gue gatau Mamat mau diapain, gue berharap setelah ini Mamat ga nyuruh gue jadi panitia di pernikahan dia. Gue masih stay di depan sendirian, dan gue malah ngupil.

"Ga sopan!" kata senior yang lainnya.

Lalu gue meringis dan teman-teman seruangan gue ketawa. Apa yang salah coba, ngupil adalah hak segala bangsa. Yakan?

Senior itu memandang gue sekarang, "kamu dari SMP mana?" tanyanya ala ala senior bangetlah. Songong, tapi ya tetep aja ga keren.

"Global Nusantara kak." jawab gue santai.

Entah apa yang salah dari ucapan gue, senior ini langsung marah-marah sama gue.

"Setau saya anak Global Nusantara itu moralnya ga kaya kamu sekarang. Kamu itu ga sopan. Udah pacaran, ngupil, gapunya etika. Jangan bikin nama sekolah kamu jelek." lah si senior malah ceramah.

Wait, dia bilang apa? Pacaran? Sama siapa coba? Marco? Wah. Contoh senior yang harus buru-buru direbus lalu dikuliti nih.

"Yang cowo tadi?"

Dengan muka sewot dan nada nyolot, "Iyalah. Emang siapa lagi?"

Gue tatap matanya, gue pegang pipinya terus gue ludahin. Haha gadeng, gue memicingkan mata ke arahnya, "Dia itu teman saya Kak. Kalo ga percaya saya telfon mama saja ajadeh."

SILENT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang