"Kalau butuh bantuan, jangan sungkan minta tolong sama Orang lain. Karena di Dunia ini masih banyak Orang baik"
~Sunarti~
¬¬_______________________________________________________________________
***
"Dek, tadi kamu pulang dianter siapa?" Tanya Azka, yang baru saja duduk di meja makan.
Starla yang mendengar pertanyaan kakaknya mendongak. "Dianter sama temen"
"Cowok atau cewek?" Tanya Azka lagi. Sang Bunda yang mendengar pertanyaan putranya hanya menggeleng pelan.
Sejak kepergian Ayahnya, Azka selalu bersikap seperti ini pada adiknya. Ia selalu berusaha untuk melindungi dan menjaga Starla. Siapapun yang berteman dengan Starla harus diketahui oleh Azka karena ia tidak ingin adiknya itu berteman dengan orang yang salah. Tapi Azka juga tahu batas, ia tidak ingin terlalu ikut campur urusan adiknya.
"Cowok. Tapi orangnya baik kok, beneran deh" Kata Starla. Azka mengangguk mengerti.
"Dia ketemu sama Bunda?" Starla menggeleng.
"Lain kali, kalau temen kamu dateng, ajak masuk, suruh ketemu sama Bunda supaya Bunda juga tahu kamu berteman sama siapa, Iyakan Bun?" kata Azka. Lisa yang merupakan Ibundanya hanya mengangguk, membenarkan perkataan putranya.
"Iya Kak. lagian belum tentu juga dia akan dateng kesini lagi kok, tadi itu kebetulan aja dia lewat terus nganterin Aku pulang. Abisnya nungguin Kak Azka lama banget. Starla sampai lumutan tauk" Ujar Starla manja seraya menggembungkan kedua pipinya.
Azka tersenyum simpul ia mengacak pelan rambut adiknya. "maaf yah, tadi kakak banyak kerjaan, Bahkan untuk makan siang aja nggak sempet. Nggak sempet nelfon kamu juga"
Starla mengangguk mengerti, ia tahu kakaknya sangat bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan juga sang Bunda. Setelah kepergian Ayahnya, maka Azkalah yang mengambil alih segalanya, ia jugalah yang menjadi tulang punggung keluarga. Dan karena itulah Starla sangat mengagumi Azka, karena baginya Azka adalah kakak terbaik untuknya, Azka tidak pernah mengeluh tentang apapun dihadapan sang Bunda ataupun Starla. Meskipun sering kali, Lisa menegur Azka yang terlalu sibuk hingga mengabaikan kesehatannya.
"Ohya Dek, Mengenai ucapan Kakak tadi. Kakak bukan hanya membicarakan tentang teman kamu yang nganterin tadi yah. Tapi semua teman kamu yang dateng kesini, Kakak mau kamu ajak dia masuk, kenalin sama Bunda. Seperti yang kakak bilang tadi, Biar Bunda sama kakak nggak khawatir kamu berteman sama siapa aja"
"Iya Starla ngerti kok, kakak tenang aja, aku nggak akan bikin kakak sama Bunda khawatir" Ujar Starla. Lisa yang mendengar ucapan putrinya hanya bisa tersenyum.
Inilah keluarga kecilnya, jika bukan mereka yang saling mengingatkan, menjaga dan melindungi maka siapa lagi yang akan melakukannya?
***
Setelah makan malam dan mencuci piring, Starla langsung masuk kekamarnya. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah dan ia sudah dihadapkan dengan catatan-catatan yang harus dipindahkan Starla dibukunya. Untungnya, dihari pertamanya sekolah ini Starla memiliki teman sebangku yang baik dan mau meminjamkan Buku catatannya.
"Semangat Starla, kamu pasti bisa" Ucapnya seraya menyemangatkan diri sendiri. Ia mulai mengambil pulpen lalu menuliskan kalimat demi kalimat dari buku teman Barunya, Bella.
Tak terasa waktu sudah semakin larut dan Starla sudah menyelesaikan semua catatan yang harus ia pindahkan. Ia mulai mengeluarkan satu persatu buku yang ia bawa hari ini untuk diganti dengan buku pelajaran untuk besok. Tanpa sengaja tangannya menyentuh sesuatu didalam tasnya. Starla menarik benda itu keluar. Dan disana ia menemukan Jaket milik Barra yang dipinjamkan Barra tadi pagi dan Starla belum sempat memberikannya pada waktu selesai memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me
Teen FictionHR #2 in Teen Fiction 29-12-2018 Judul Sebelumnya adalah "Surat Cinta Untuk Starla" tapi aku ganti jadi "Stay with Me" karena makin kesini jalan ceritanya jadi jauh banget dari judulnya. tapi, kalau ada yang mau ngasih saran judul baru nggak masalah...