"Aku hanya perlu terbiasa. Terbiasa tanpa kamu di sisiku."
~Sunarti~
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
***
Awalnya, kedatangan Barra ke rumah Starla untuk meminta maaf pada Gadis itu. karena sikapnya sebelum kecelakaan yang menimpanya telah berhasil melukai perasaan Starla. Sekaligus ia juga ingin bertanya, mengapa Gadis itu tidak pernah datang menjenguknya bahkan untuk sekali saja. Tapi nyatanya kedatangannya justru di sambut dengan pemandangan yang tidak pernah di bayangkan oleh Barra. pemandangan yang memperlihatkan kedekatan Starla dengan laki-laki lain. Laki-laki yang selama ini tidak pernah memiliki hubungan baik dengan Barra.
Entah Starla sadar atau tidak, tapi Barra bisa melihat bagaimana laki-laki yang bernama Willy itu menaruh perhatian lebih pada Starla. Dan entah bagaimana caranya kedekatan itu berhasil membuat sesuatu dalam dirinya terluka.
"Jadi, dia alasan Lo, sampai Lo nggak dateng, bahkan hanya untuk jengukin Gue?!"
Kalimat itu terucap dengan begitu mudahnya dari bibir Barra saat melihat Starla masuk dan mulai melangkah ke arah kamarnya. Starla sama sekali tidak menyadari kehadirannya sehingga laki-laki itu harus melakukan sesuatu agar Starla tahu bahwa Barra ada di sini, di rumahnya.
Starla berbalik dengan cepat, Barra bisa melihat betapa terkejutnya Gadis itu melihat kehadirannya di rumahnya. Barra tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Starla sekarang, Tapi ia bisa melihat ke khawatiran di wajah Gadis itu ketika Barra dengan susah payah menopang kakinya yang masih terasa sakit dengan tongkat penyanggah di tangannya.
Dan ketika Starla mulai mendekat ke arahnya, dengan tiba-tiba Barra mengangkat sebelah tangannya yang bebas, sebagai pertanda untuk Gadis itu bahwa Barra tidak ingin Starla mendekat atau membantu dirinya.
Barra menggeram tertahan, ia merutuki dirinya sendiri yang sudah menolak bantuan Gadis itu. akibatnya, ia lagi-lagi melukai perasaan Starla dan hal itu terlihat dari tatapan Gadis itu yang berkaca-kaca.
Barra tidak bermaksud untuk menyakiti Starla. Ia sama sekali tidak berniat melakukan itu. Hanya saja ia tidak bisa berbuat apa-apa karena sebagian dari hatinya merasa marah setelah melihat Starla pulang di antar oleh Willy.
Barra Egois? Iya. Dia mengakui itu. dia tidak suka melihat Starla dekat dengan laki-laki lain. Dia tidak suka melihat interaksi yang terjadi antara Starla dan juga Willy. Dan akibat dari ketidaksukaannya itu, ia kembali melukai Starla dan membuat Gadis itu bersedih.
Brengsek? Bahkan kata itu tidak cukup untuk menggambarkan betapa Barra sudah sangat-sangat egois pada Starla. Ia tidak ingin Starla dekat dengan laki-laki lain, tapi ia juga tidak bisa memberikan kepastian pada Gadis itu saat Gadis itu bertanya perihal status hubungan mereka.
Barra duduk di sofa setelah tadi dengan sedikit susah payah ia menggerakkan kakinya yang masih terasa sakit. sedangkan Starla sendiri, Gadis itu masih diam membisu di tempatnya berdiri. Suasana di ruang tamu itu menjadi hening. hanya dentingan jarum jam yang terdengar bergerak dengan tempo teratur mengisi ke kosongan di ruangan tersebut.
"Kenapa? kenapa Lo nggak dateng?" Lirih Barra.
Akhirnya, setelah beberapa menit berlalu dengan hanya saling berdiam diri, Barra berinisiatif untuk bersuara, dan kalimat itulah yang keluar dari bibirnya. Barra menatap Starla yang berdiri tidak jauh darinya. Kedua tangan Gadis itu saling meremas satu sama lain sebagai pertanda bahwa ia begitu gugup. Lalu kemudian Ucapan Barra selanjutnya berhasil membuat Gadis itu membalas tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with Me
Fiksi RemajaHR #2 in Teen Fiction 29-12-2018 Judul Sebelumnya adalah "Surat Cinta Untuk Starla" tapi aku ganti jadi "Stay with Me" karena makin kesini jalan ceritanya jadi jauh banget dari judulnya. tapi, kalau ada yang mau ngasih saran judul baru nggak masalah...