6|Luna Lovegood - first reason

308 45 93
                                    

"Baiklah, kelas saya sudah selesai, kita bertemu lagi hari Kamis, bubar"

Semua siswa pun berhamburan keluar, dan saat kelas sudah sepi,
Didepan pintu terlihat Harry yang kini sudah basah oleh air yang dibawanya tadi,
"Fak!" Harry mengumpat, "Ini tuh udah gelas kedua!!! Masih tumpah ajaa!!!! Astagaaa, demi mimi peri dan seluruh keperawanannya! Adek capek bang!"

Draco hanya terdiam melihat Harry yang bahkan bisa - bisanya mengumpat saat didepannya tepat berdiri seorang Prof. Snape yang dikenal killer itu.

"Ehem, Mr.Potter, kenapa tolak angin saya lama sekali? Apa kau sengaja ingin membolos pada kelasku?" Snape mengangkat tangannya, Harry sudah bersiap melindungi kepalanya dengan meletakan tangannya didepan mukanya.

Pluk.

"Pakai jaket itu, jangan karena tolak angin kamu ikut - ikut masuk angin, pakai jaket itu" Prof. Snape melempar jaket biru donker pada Harry, lalu menoleh pada Draco, "Dan kamu! Pria pirang! Buku kamu saya letakan di laci buku saya, saya ingin buku itu kamu rawat, bila buku itu rusak,
Maka hidupmu juga"

Brak

Pintu kelas tersebut dibanting oleh Prof.Snape yang kini sudah menuju kantin untuk memesan Bejo bintang tujuh pada bu Suk.

Draco mendekati Harry dan mengulurkan tangannya, "Ayo, Bro, lu harus jelasin ke gue tentang si Hebby ini, penting!"

Harry menjabat tangan Draco, lalu mencoba berdiri, saat sudah hampir bangun.

"Eh, maaf, Luna ganggu ya? Maaf ya. Misi misi" Luna kembali keluar dari ruangan tersebut.
Draco melepas tangan Harry dan mengejar Luna.
Harry pun mengelus bokongnya, "Dasar setan pirang! Gue santet lu?!"

.

"Luna!! Luna Lovegood! Tunggu sebentar!"
Draco terengah - engah mengejar Luna sepanjang koridor kampus Draco. Luna mengehentikan langkahnya, lalu membalikan badan, ia hanya menatap kakinya, tidak berani menatap mata Draco.

"E-eh Lu-luna minta maaf, Luna gak tau kalo Draco lagi ama Harry didalem, maafin Luna, Luna cuma mau ngambil cilok luna ketinggalan di kolong meja, maaf"

Draco terkekeh, Luna mengangkat mukanya, rautnya menunjukan kebingungan yang sangat besar.

"Wajah gue itu emang kayak gay banget ya? Dari Adek lu sampe elu sendiri nganggep gue ama laki mulu, gue ini masih lurus ko, gak bengkok"
Draco tetap terkekeh.
Beberapa menit koridor tersebut hanya terisi tawa Draco, dan Luna hanya celingak - celinguk melihat sekitarnya.

"Oke, oke, maafin gue, jadi gini Lun, gue mau bertanya, boleh?"
Luna nampak berfikir, bibir mungil Luna nampak mengerucut, lalu ia mengangguk.

"Baiklah, sekarang kita ke rumah gue, gak apa - apa kan? Tenang, gue gak nerkam anak polos kayak elu" Draco mengelus kepala Luna.

Kini mereka sudah ada di dalam rumah Draco, hanya berdua, iya, ber-du-a.
Bersama mu, menyadarkanku~~
Apa artinya kenyamanan~~
Hayo, siapa yang ikut nyanyi 😂

"So, gini, sebelumnya gue minta maaf dulu, gue udh 'ngambil' ini dari elu, ya walaupun ini juga ketinggalan sih, jadi sebelumnya gue minta maaf" Draco mendorong buku merah itu ke hadapan Luna, Luna nampak bahagia, ia mengambil buku itu dengan cepat dan memeluknya.

"Makasih Draco, Luna kira buku ini hilang, kalau hilang, nanti Dia marah sama Luna, kan Luna jadi sedih"

Draco membersihkan tenggorokannya, lalu menatap Luna,
"Buku ini... Punya siapa?"

Luna nampak terkejut, terbukti dari pergerakannya yang secara tidak langsung terdiam, bahkan tatapan mata Luna sudah jatuh ke arah meja makan didepannya.

"Buku ini punya He-Hebby, Hebby Taylor, di-dia sahabat Luna, dulu"
Luna meletakan buku tersebut diatas meja tersebut, lalu memainkan kedua jari telunjuknya diatas meja.

"He-hebby Taylor adalah sahabat Luna, ya, maksud Luna sahabat pena. Karena sejujurnya Luna hanya pernah melihatnya melalui Video Call atau foto yang ia kirimkan padaku,
Beberapa tahun lalu, dia mulai berkenalan denganku melalui salah satu grup Line, dan singkatnya kami akrab"

Draco memajukan bangkunya mendekati Luna, ia tersenyum tipis, menatap Luna dalam - dalam.

"Setelah 5 tahun berteman lewat media sosial, dia setuju datang kesini, dan kami janjian di taman kota.
Namun, ia tidak hanya membawa kabar tersebut, ternyata ia juga bersekolah disini, Luna senang mendengar itu, akhirnya sahabat Luna bisa ketemu Luna langsung"

Draco mengusap wajahnya kasar, "Gini deh Lun, jangan cerita separo - separo bisa? Ceritanya itu gak usah gantung deh, digantungin itu sakit!"

Luna tertawa, lalu mengambil buku itu lagi.
"Tapi, Luna boleh minum dulu kan? Aus.."

Draco langsung memasang wajah malasnya, "Baiklah, minum apa?"

"Ehm, Unicorn Frapuccino boleh,
Oh oh, atau es teler!
Tapi puding juga enak... Gimana kalau, Unicorn Frapuccino dengan serutan es diatasnya dengan toping puding? Terimakasih"

Draco menarik kasar rambutnya, ingin rasanya berteriakk, namun ia melangkah ke dapur, dan kembali dengan sebotol air putih merk Cl*eo,
"Nih, cepet minum, terus lanjut ceritanya, anggep aja itu unicorn oke?! Lagian kalo lu minum unicorn, separuh kehidupan lu itu kekutuk! Gak pernah liat pelem apa?!"

Luna langsung minum dengan cepat, lalu mengehela nafasnya, "Kenapa bukan Aq*ua sih? Rasanya aneh kalo bukan merk itu"

Draco tersenyum, "Pernah digaplok gak, Lun? Sini deh, gue ahli lho"

Luna langsung menggeleng, dan melanjutkan ceritanya.

"Untuk beberapa bulan, Hebby memang dekat dengan Luna, namun beberapa bulan kemudia dia menjauh, dan malah dekat dengan Rebbeca dan Tom"

Draco terkujat, Tom? Si penguasa sekolah dan Rebbeca si datar adalah teman dekat Hebby?
Dunia terbalik.

"Dan, dan, hiks hiks, beberapa bulan kemudian, Hebby dinyatakan meninggal di taman kota dengan sayatan di tangannya.
Ia membawa sebuah kaset rekaman dengan tulisan nama Luna"
Luna mulai terisak saat menceritakan itu. Draco mengambil tisu didekatnya, lalu memberikannya pada Luna.

"Drac-Draco kalau ma-mau denger boleh ko, hiks, tapi jangan sampai rusak, nanti Hebby kesakitan"

Dengan bertambahnya tangisan Luna, Draco memeluk Luna dan mengelus punggungnya.
"Lun, percaya sama gue kalo gue pasti gak akan nyakitin Hebby"

.
.
Malem malem!!!
Kusenang aku muncul di watty sebelah 😂

This Chapter are special for my Unahh draquesha_avriani
Love you, Una :3
Pagtia kupinjam gambar luna 😂😂

P.s : sorry for typos or anything wrong in here.
P.s.s: Aku sayang kamu *eak

13 Reason Why - 1 | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang