kim jongin/oh sehun; short story; pg-13; 3152 words.
alternative universe; fluff; strangers to lovers.
..
Oh Sehun hanya ingin berhemat dan Kim Jongin hanya ingin menu promosi.
...
#01
Oh Sehun menghela nafas panjang untuk sekian kalinya, ia memijit panggal hidungnya menatap nominal di tumpukan struk belanja bulan ini, hampir satu juta Won ia sudah habiskan. Antara penyesalan dan rasa puas, ia merasa gundah untuk berpikir. Minggu lalu ia memutuskan membelikan Vivi—seekor anjing yang sudah ia anggap anak sendiri—sebuah rumah kecil dan beberapa mainan, semua barang itu tentunya berkualitas tinggi karena didatangkan dari Denmark.
Saat pertama kali melihat promosi rumah anjing itu, ia langsung jatuh hati dan berpikir bahwa Vivi pantas diberi hal-hal yang bermutu. Sehun hanya merasa kasihan melihat Vivi harus tidur di sembarang tempat; sofa, tempat tidur Sehun, terkadang di depan kamar mandi jika cuaca begitu panas.
Sehun melirik Vivi yang sedang pulas tidur di rumah barunya—barang itu baru tiba dini hari ini. Ia tersenyum kecil dan berpikir tidak perlu menyesal asal Vivi senang, anjing itu tidak pernah beranjak dari rumah kecilnya, Sehun jadi lucu sendiri melihat tingkahnya.
Sekali lagi ia melirik tumpukan kertas itu, mendengus kesal ia membalikkan semua itu, sudah mulai geram karena terpancing emosi sendiri; ia terlalu boros bulan ini. Selain membeli hadiah untuk Vivi, uang bulanannya banyak ia jugakan membeli kaset game, belum ada satupun yang ia mainkan dengan alasan belum ada teman bermain.
"Sepertinya Ayah akan memotong uang bulananku bulan depan," lirihnya menerka-nerka. Ia menatap pada satu titik tak pasti mencoba mencari jalan keluar agar bisa bertahan hidup, sisa uang bulanannya tidak cukup memenuhi kebutuhan makannya dan Vivi sampai akhir bulan, hanya sanggup satu minggu, dan ini masih pertengahan bulan.
Ia merutuki dirinya yang suka memesan makanan di luar, hampir tidak pernah membeli perlengkapan masak. Ia tidak bisa memasak, jadi buat apa menghamburkan uang untuk membeli semua itu, ia hanya mencoba menghibur diri.
Ia bangkit dari sofa dan melangkah ke balkon, mencari udara segar untuk menjernihkan kepalanya. Ia harus tetap mencari jalan keluar untuk bertahan hidup, ia menolak meminta bantuan orang tua karena tahu jika ia ketahuan menghamburkan uang untuk hal aneh, mereka akan memangkas uang saku bulanannya.
Sekarang ia sedang magang di persuahaan ayah, bukan perusahaan besar, namun cukup membuat para pegawai hidup sejahtera, termasuk dirinya (walaupun ia anak pemilik perusahaan, tentu ayahnya memperlakukannya seperti pegawai), dan gaji magangnya akan keluar bulan depan.
"Itu kenapa kau harus cepat menikah, jadi istrimu akan mengurusimu," ucapan ibunya selalu terngiang jika ia sedang lapar.
Sehun memegang perutnya yang sudah berontak, kegaduhan di sana melebihi konser artis terkenal yang selalu mengganggung tidur malamnya (jika sedang kelaparan, Oh Sehun suka berdramatisir). Karena teralu banyak berpikir, energinya terkuras percuma, dan Sehun benci berpikir keras.
"Sudahlah," gerutunya pasrah. Ia melangkah masuk ke dalam kamar dan menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur dengan sembarang. Ia mencoba tidur untuk menenangkan suasana; rasa lapar dan emosinya. Ia berharap semoga besok ia mendapat solusi.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
KAI·FUNÉ; bottom jongin collection
Fanficbottom jongin harem oneshots ... [PRIVATE MODE] For explicit/mature/rated concents