chankai - ours

2.3K 140 7
                                    



park chanyeol/kim jongin; pg-13; oneshot; 1925words.

alternative universe; past friends with benefits; domestic.

warning: male pregnancy.


..

Pemikiran klasik; jika dua orang saling mencintai, kehadiran seorang anak adalah wajar. Namun, tidak dengan Kim Jongin dan Park Chanyeol.

...


Kim Jongin mengetuk telunjuknya perlahan—sesuai ketukan jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya—pada meja mahogani di hadapannya. Matanya menatap satu titik tak pasti pada meja tersebut; seolah-olah semua jawaban tertulis di sana. Ia tak mengerti mengapa ia hanya terdiam tak bergeming, tak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya. Sejam lalu ia masih ingat alasan mengapa ia duduk di sini, duduk di tempat yang sama, menghubungi kekasihnya—ah, apakah orang itu bisa dikatakan sebagai kekasih, bahkan perjanjian untuk menjalin hubungan pun tak pernah terucap. Tepat 25 menit setelahnya, orang itu datang menghampirinya; dengan senyum ringan dan memberinya kecupan pada pelipis mata kanan. Kim Jongin membalas semua itu dengan senyuman.

"Chanyeol, aku hamil." Pendengaran Jongin tak percaya akan kata-kata yang keluar dari bibirnya itu terucap begitu halus dan santai, seperti angin di musim semi. Mungkin tanpa ia sadari otaknya mengingikannya mengucapkan hal itu; karena hatinya tidak akan pernah siap untuk berkata.

Tak ada balasan dari Chanyeol—seseorang yang tak bisa ia katakan sebagai miliknya. (Mereka hanya, seperti Chanyeol pernah katakan, fuck buddies atau friends with benefits. Jongin lebih memilih friends with benefits, itu terdengar lebih bijak.) Tentu saja tak ada balasan, sinis Jongin dalam hati.

"Jadi, ini hal yang ingin kau bicarakan?" Suara bas memecahkan pikiran Jongin.

Jongin mengangkat kepalanya, menatap langsung pada mata Chanyeol, pria yang kini sepenuhnya memiliki hatinya. Tidak ada kepanikan atau penyangkalan di sana; sangat Park Chanyeol yang dingin dan tenang. Oh Tuhan, bolehkah ia berharap? Tapi tetap, Chanyeol tidak memberi jawaban pasti yang ia inginkan. Tuhan, bahkan Jongin sendiri tak mengetahui jawaban pasti yang ingin ia ketahuti.

"Berapa lama?"

"Apa?" tanya Jongin tak mengerti.

"Berapa lama usia kandunganmu, Jongin?"

"4 minggu," jawab Jongin pelan, ia mengalihkan pandangannya ke segala arah tapi mata Chanyeol yang masih menatapnya dengan tatapan yang susah ia jelaskan. Ia tak suka tatapan mata itu, itu bukan tatapan Chanyeol yang ia kenal. "Masih berupa sel," bisikya lagi.

"Sel gabungan antara sel telurmu dan spermaku yang kini bertumbuh kembang manjadi embrio. Embrio yang berusia 4 minggu."

Jongin hanya tertawa pelan. "Studying ontogeny, are we?"

"Kita menciptakan anak, Kim Jongin." Tak terdengar kesan lelucon dari suara Chanyeol, melainkan bentuk ketakjuban akan hal yang sedang mereka bicarakan, janin yang kini Jongin kandung dalam rahimnya.

"Kau mengatakan seolah-olah kita adalah inovator," sahut Jongin, ia hanya ingin meladeni perkataan Park Chanyeol.

"We created a new life that is ours, Jongin." Kata-kata itu akan terdengar lebih indah jika meraka adalah sepasang kekasih, pikir Jongin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAI·FUNÉ; bottom jongin collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang