#2 Tertabrak, Luka, Bertabrakkan

94 17 6
                                    

Seminggu setelah rapat OSIS...................

Beberapa poster karya siswa-siswi SMA Citra Cendekia sudah selesai dibuat dan siap dibawa ke gedung tempat promosi. Beberapa rekan OSIS lainya juga sudah siap mengangkat poster-poster itu ke dalam mobil sekolah untuk diangkut dan di bawa ke ke gedung acara.

Sarah yang sudah selesai dengan tugasnya, memutuskan untuk membantu rekan OSIS yang lain mengangkut poster-poster ke dalam mobil sekolah.

Sarah berjalan hati-hati ketika mengangkut poster-poster itu, sebaik mungkin Sarah berhati-hati supaya poster-poster tidak jatuh dan rusak. Tapi dari arah belakang sosok laki-laki bertubuh tinggi menubruknya yang membuatnya jatuh. Brukkk...., begitupun poster-poster yang di bawah Sarah sudah jatuh tercecer.

"awww!!" Sarah memegang lututnya yang mengeluarkan darah, Sarah hendak berdiri tapi ia tidak bisa karena bagian lututnya terasa nyeri.

"Lo kalo jalan pake mata kek!!" bentak seorang laki-laki tiba-tiba.

"Ya lo lah yang jalan pakek mata, udah nubruk orang, nyolot lagi, tuh liat poster-poster nya jatuh semua!!" Sarah masih memegangi lututnya yang terasa nyeri.

"Ya lo lah yang salah, sapa suruh lo jalan disitu!" laki-laki itu kembali menyalahkan Sarah.

Sarah mengernyitkan dahinya

"Lo pikir ini jalan nenek moyang lo, seharusnya lo yang salah, karena tiba-tiba lo yang nabrak gue dari belakang!!"

"Bodo!! Serah lo!!" Tanpa menunggu debat berikutnya laki-laki itu meninggalkan Sarah yang masih berada pada posisi jatuh.

"Eh, lo ya!! Udah buat gue jatuh, terus bentak-bentak, gak ngerasa bersalah lagi!!" Mendengar Sarah yang kembali berteriak, laki-laki itu hanya berbalik sebentar dan kembali meninggalkan Sarah. Lalu laki-laki itu menghilang dari parkiran sekolah menggunakan motornya.

Sarah sempat memandangi sebentar laki-laki itu dari arah belakang, badanya tinggi dan tegap. Bajunya tidak rapi, terlihat seperti bad boy. Rambut nya acak-acakan tidak rapi seperti rambut pelajar, dan yang pasti sikap nya seenaknya sendiri. Entah siapa laki-laki itu, yang jelas dia sungguh menyebalkan.

Sarah hendak berdiri tapi kakinya menolak, untungnya dari arah jauh Yasmin melihat Sarah terduduk diam sambil memegangi lututnya yang berdarah. Yasmin pun langsung berlari menghampiri Sarah.

"Haduh Sar lutut lo kenapa sar??" Tanya Yasmin, ketika melihat luka di lutut Sarah

"Gak papa kok min cuman luka dikit" ujar Sarah, padahal terlihat jelas darah yang lumayan banyak keluar dari kulit lututnya.

"Dikit pala lo!! Ini banyak darahnya, udah ayo ke UKS kaki lo harus cepet diobatin" Yasmin membantu Sarah berjalan menuju ke UKS

Yasmin juga menyuruh rekan OSIS yang lain untuk mengambil poster-poster yang jatuh memencar.

Jujur saja luka di lututnya memang sakit, tapi yang lebih menyebalkan adalah orang yang menabraknya tadi. Sungguh menyebalkan, tiba-tiba saja orang itu menabrak Sarah dari belakang dan membuatnya jatuh. Serta bukanya minta maaf dia malah mengomeli Sarah dan meninggalkanya pergi.

Untung saja tidak ada poster-poster yang rusak, jika saja ada yang rusak, sudah pasti Sarah tidak akan membiarkan orang yang menubruknya tadi pergi begitu saja.

"Sar kok bisa sih lo jatuh sampek luka kek gini?" Tanya Yasmin sembari membereskan kotak obat yang dibawanya.

Sedangkan Sarah yang mendengar pertanyaan Yasmin langsung menghembuskan nafas kasarnya.

Hate to be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang