Varo berjalan ke pojok kelas di mana seseorang sedang tertidur pulas, varo berjalan dengan gayanya yang cool dan memasukan tangannya ke kantong celana abu-abunya"bill bangun bill kak varo ke sini tuh" guncang nuri yang mulai kesal dengan sefat kebo sahabatnya ini.
varo memberi kode ke nuri melalui matanya, nuri pun mengerti maksud varo nuri segera bangkit dan duduk di meja depan.
"Ini sekolah kalo mau tidur sanah di rumah" ucap varo dengan menyentik dahi billa.
billa terkejut "Apa sih lo nur maen jitak-jitak ajah sa...."ucapan billa menggantung setelah melihat siapa yang menyentilnya, "ehh kak varo aduhh maaf ka saya ketiduran" ucap billa dengan senyum yang di buat nya padahal hatinya sangta dongkol dengan kaka kelas yang satu ini yang slalu menggangunya.
"lo di hukum dan ikut gue" ucap varo datar sambil melenggang pergi keluar kelas.
lagi dan lagi mood billa di buat hancur oleh orang yang sama "awas ajah lo kaka kelas sinting gue dupak tuh muka lo yang ganteng" dumel billa yang masih bisa di denger 3r.
"gue salut ama tuh cewe baru kali ini ada cewe yang nolak varo" ucap robby sambil terkekeh.
taman belakang sekolah
setelah mengikuti varo billa tak henti-hentinya ngedumel dan mengumpat dan itu slalu membuat vato tersenyum akan tingkah lucu billa yang sedang marah.
bugh..
"aduhhh,,, jidat guee. Eh! kalo berenti bilang-bilang dong sakit nih jidat gue" dumel billa yang sedang mengusap-ngusap jidatnya yang sudah memerah karna menubruk punggung kekar varo yang rasanya seperti menabrak tembok.
"lo nya aja yang jalannya gak liat-liat sok nyalahin gue" bela varo yang di dalam hatinya dia tertawa jeras hanya karna melihat billa menggerutu.
"ishh,, dasar kaka kelas sinting, cepet deh lo mau ngasih hukuman apa gue enek liat muka tengil lo" ketus billa yang sedang merajuk
"hukumannya gampang kok" semirik varo sambil menatap billa
"apaan"
"lo jadi pacar gue"
"hah! OGAH, ngarep banget lo gak ganti ajah hukumannya"
"oke kalo lo gak mau lo tinggal pilih ngitungin rumput + daun seluruh halaman sekolah atu jadi pacar gue"
"buset lo mau matiin gue ya"
"terserah tinggal pilih"
billa berpikir tidak mungkin dia memilih opsi pertama dengan logika luas halaman sekolahannya itu sangat luas dengan banyak pohon-pohon rindang sampe lebaran monyet pun tidak akan selesai menghitung daun dan rumput yanga da di skolahnya
"oke dengan terpaksa gu mau jadi pacar lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA
Teen FictionGue bakal slalu di samping lo Apa pun yang terjadi gue bakal tanggung resikonya-Alvaro Rassyid Tapi gue takut itu semua terjadi-Billa Azkiya Apakah kisah mereka berjalan semestinya atau sebaliknya,, Ps: baru awal bikin cerita jadi maaf klo banyak ks...