"Assalamualaikum!!" ucapku serempak bersama, Ara dan Amat. Dan sejurus kemudian, Keluarlah ibu dengan celemek yang biasa ia gunakan untuk memasak.
"Eh Adit udah pulang bareng Amat. Ayo masuk!" Ujar ibuku yang aku yakini jika ia tak melihat Ara yang berada dibelakangku.
"Ibu! Ibu temen Adit ada dua, Tau!" ujar ku sambil melengos pada ibuku.
"Hah? Kamu punya temen lagi selain Amat!?" Ibuku terkejut saat melihat Ara disana, Terkejutnya sama dengan saat melihatku membawa Amat kerumah, Dulu.
"Iya, Ini. Kenalin bu, Temen Adit, Namanya Ara. Ara, kenalin Ini ibu gue" ujarku saling memperkenalkan keduanya. Ara menyalami ibuku. Dan ibu terlihat begitu sangatlah riang.
Menurutku, Teman itu secukupnya saja. Untuk apa punya teman banyak namun penuh akan topeng dan bermuka dua? Nah itu dia alasanku. Mengapa aku hanya mempunyai Amat sebagai temanku.
"Wah selamat datang, Ara!! Ayo duduk eh masuk dulu. Duh ayo ayo masuk. Maafin tante ya soalnya tante seneng banget. Saking senengnya sampe salah ngomong mulu" ibuku mulai mencerocos dan berjalan riang kearah dapur, Mungkin untuk membawakan makanan untukku, Ara dan Amat.
"Ayaaah! Ayaah! Coba kebawah, yah! Adit udah punya temen baruu!! Cewek lagi, Yah!!" Ujar ibuku sambil setengah berteriak. Sedangkan aku hanya tersenyum menahan malu kepada Ara yang tertawa.
Mungkin dalam fikirannya. Orang tuanya Adit bener bener over pake banget. Argh aku jadi malu sekarang 'kan!
"Waah!! Selamat datang teman baru Adit! Selamat! Kamu adalah teman perempuan Adit pertama yang datang ke rumah ini!" Amat menatapku dengan tatapan setengah tertawa.
Ara juga tertawa. Aku fikir ia tidak keberatan dengan sikap ayah dan ibuku.
"Jadi, Ini ya mat cewek yang Adit taksir? Akhirnya Adit bisa bawa cewek yang Adit suka ke rumah ya, Mat" Ujar ayahku pada Amat.
Sedangkan Ara langsung terkejut bahkan ia sempat menganga tidak percaya. Dan aku? Aku ingin ditelan saja dari bumi ini. Aku menggaruk tengukku yang tidak gatal.
"Yah.." Ucapku untuk meluruskan. Jika Aku tidaklah menyukai Ara.
"Pilihan kamu bagus, Dit. Ara cantik"
Oh Tuhan. Aku lupa mengatakan ini semua pada Ara. Aku lupa, Jika aku harus membawa "Perempuan yang aku suka" bukan "Teman perempuan". Apa yang akan difikirkan Ara sekarang, Ya? Aduh.
Amat menepuk bahu ku.
"Yang sabar ya, Bro!"
. . .
E N D
Author's Note!
Haha Akhirnya gue bisa bikin cerita short story ini. Fyi juga, Ini first ss di akun wp gue! Hehe. Maapin gue kalo ceritanya kurang menarik ya. Tapi nanti gue bakal bikin extra part kok. Ya walaupun gada yang minta gue rasa sih. Wkwk.
Dan gue juga, Pengen bikin sekuel dari cerita ini, Dan judulnya adalah ... Jeng jeng jeng!
How to be popular! Kehidupan Adit dan Amat selanjutnya di universitas, Mencapai keinginan Adit, Yakni "Menjadi populer"
Thanks buat yang udah mau baca, Heheh.
Sekian dan salam. Tiara!
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Have A Friend?
Short StoryCompleted. Namaku Adit. Dan aku anak kuper yang tidak bisa menyukai perempuan karna yah, Mereka terlalu menyebalkan dan penuh akan drama. Dan saat Ayahku meminta agar aku membawa perempuan yang aku suka ke rumah. Tentu saja aku kaget. Teman perempua...