chapter 27

10.5K 552 29
                                    

Hallo. Maaf banget lama gak update dan  baru update kali ini. Saya berterimakasih karena sudah mau membaca dan menyukai Kisah yang asem asem pait ini😂.
Ada juga yg nunggu kisah ini sampai Fani dan mas Guntur nikah!😲gimana ya? berarti harus buat ribuan episode dong😅😂 ??
Saya mmmm gak mampu😣 .
Oiya saya gak maksa buat baca kok! Bagi yg gak sukak, gak usah baca deh buang aja daripada ngebuat saya gimana gitu. gak maksa buat vote juga, ada yg baca aja saya udah Alhamdulillah.
Oke capcus👇👇.

                  ****
Sunyi.
Dalam perjalanan pulang, aku tahu kalau bentar lagi kami mau melewati Batalyon 413 kompi Senapan A/Sambar Nyawa didaerah palur, Karanganyar. Dan,  pasti ada seorang tentara  yang tengah berjaga di salah satu post dekat gerbang dengan menggunakan seragam lengkap berserta senjata nya (post samping).
Mau manas-manasin mas Guntur ah!

"Mas berhenti!!"teriakku.

"Kenapa?" Panik mas Guntur yang menghentikan mobilnya agak jauh dari gerbang itu,tapi om tentara nya udah kelihatan.

"Mm.. gakpapa pengen berhenti aja,"
akupun langsung pura-pura melongo dan melihat Tentara yang sedang berdiri dipost itu.
mas Gunturpun mengalihkan pandangannya kearah pandangan yang sedang aku fokuskan.

"Gantengnya! Pake seragam itu tambah gagah!" Lirihku pelan tapi mungkin masih bisa terdengar oleh mas Guntur.

"Oh ganteng yaaa?" Nada mas Guntur terdengar kesal .

Aku mengangguk cepat,
"Pengen kenalan deh! Ganteng banget," Aku berpura pura.

Mas Guntur mendengus kemudian dia keluar dari mobil.

"Mau kemana?" Tanyaku, udah terlihat kalau wajah mas Guntur marah.

"Beli minuman!"

Aku menunduk, apa mas Guntur marah ya?

Sesaat,mas Gunturpun udah kembali dengan membawa sebotol Sprite tanggung. Tapi, sekitar 2 menit mas Guntur duduk dikursinya, dia kembali keluar. Kulihat, mas Guntur menghampiri Tentara yang berjaga itu, aku menamatkan mereka. Lumayan lama,

"Namanya Dimas, kebetulan juga dia asli Karanganyar," kata mas Guntur yang tiba tiba datang dan langsung masuk.

Aku diam,kenapa mas Guntur ngomong begitu.

"Tadi ngobrol sedikit, waktu aku tinggal kamu  masih bisa pandangin dia kan? Nih!" Mas Guntur memberikan HP nya padaku.
"Sebenernya aku kenal dia, tapi gak terlalu akrab, cuma kenal dan tau namanya aja, dia adik letting ku. tuh! cari aja yang nama nya Dimas, aku ada nomernya," mas Guntur acuh pada ku,

"Buat apa, gak penting juga," kata ku lirih.

"Mau kenalan kan? Aku ada nomernya, ntar aku tanyain sosmednya,"

Kok jadi begini? Niatku kan cuma bercanda mau buat mas Guntur cemburu,tapi malah diseriusin. Dan nomor tentara itu, Buat apa? Kan aku cuma bercanda.

Aku melemparkan Hp mas Guntur kepangkuannya.

"Kenapa? Gak mau kenalan lewat dunia maya? Oh atau mau kenalan langsung aja. yuk! Nanti aku ngaku nya kamu ponakanku yang masih jomblo," mas Guntur meraih tanganku, tapi segera aku menepisnya.

"Yaudah, kalau sekarang malu. Kapan kapan kita ketemuan aja sama dia ," lanjut mas Guntur.

"Mas kamu apa-apaan sih!" Bentakku pada mas Guntur.

"Kata nya mau kenalan, orangnya ganteng, gagah. Ya ayo kita kenalan!"

"Mas kenapa diseriusin,? Akukan cuma bercanda," gak terasa, mata ku mulai mengembun pengen nangis.

ARMY-ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang