Kerajaan Shrula

78 15 14
                                    

  Jalan di desa Shan di negeri Shrula sangat sepi hari ini. Lampu remang remang di sudut gang masih menyala lemah,toko toko mulai tutup,satu dua orang perlahan mematikan lampu rumahnya. Namun di sudut jalan utama desa,ada siluet seseorang di balik kegelapan,terlihat menggunakan jubah dan diam beberapa lama seolah menunggu seseorang datang. Tak lama kemudian,seseorang yang sepertinya tengah ditunggunya datang. Dengan kaki yg berkecipak di genangan air hujan di jalanan,dia menghampiri orang yang menunggunya.
 
  "Aku tak mengerti apa yang dia pikirkan. Tapi sepertinya dia takut pada sesuatu hal yang akan menimpanya." kata orang yang baru saja datang
 
  "Bukankah dia mempercayaimu ? Kau yang terbaik menurutnya"
 
  "Hmm,sudahlah,lupakan itu. Bagaimana kabarmu ?" mereka mulai berjalan berdampingan ke arah gang terakhir di jalan utama itu.
 
  "Baik,tak pernah sebaik ini. Ada kabar gembira untukmu." pintu rumah tertutup,lentera yang menggantung di dinding luarnya mulai meredup.

  Di istana kerajaan Shrula,pelayan-pelayan tengah merapikan segala hal yang menyangkut 'jam-jam kesibukan di kerajaan'. Mereka menutup jendela-jendela dan gorden-gorden,pelayan dapur membersihkan seluruh peralatan dapur. Dayang-dayang merapikan kamar majikannya masing masing,bedanya dengan pelayan,dayang dayang akan dipercaya berada di dekat majikan nya─pelayan pribadi nya─yang tentu saja anggota kerajaan. Ini adalah pangkat tertinggi bagi para pelayan. Para penjaga istana akan bergiliran jaga setiap 45 menit.

  Ada kereta kuda yang baru saja datang,dua orang penjaga berlari untuk membukakan pintu kereta. Dayang-dayang turun lebih dulu dan mereka membungkuk saat seorang wanita bertudung transparan turun. Dia terlihat cantik dari balik tudungnya. Dia adalah ratu negeri Shrula,Joanna,permaisuri pertama raja. Joanna melangkah masuk ke kastil,dia menaiki tangga yang bertengger di lorong sebelah kanan aula─ruangan khusus para perempuan,kemudian menaiki tangga lagi dan kini di lantai khusus keluarga kerajaan. Joanna masuk ke kamar masih di temani dayang nya. Dayang yang lainnya sedang menyambut nya dari kamarnya,berbeda dari dayang yang lain,wanita ini lebih tua dan mengenakan jubah panjang dan topi pada jubahnya yg aneh

  "Lucas sudah tidur,Joanna. Dia ingin kau menemaninya sebelum tidur,tapi aku sudah bilang bahwa kau cukup sibuk." kata dayang itu. "Kau pergi ke yayasan ?"

  "Iya,Arys." Joanna membuka tudungnya. "Ohh aku ingin sekali bisa bertemu Lucas sebelum dia tidur,dia rewel akhir akhir ini. Tadi aku menyumbangkan sembilan ratus lima puluh keping emas. Itu sudah lebih dari cukup bulan ini."

  "Orang orang di yayasan pasti senang. Mereka terus memujimu,Joanna." kata dayang bernama Arys itu sambil mempersilakan Joanna untuk duduk di singgasana-kecilnya. Singgasana itu berupa kursi panjang tanpa pegangan dengan ukiran,yang berada di undakan kecil seperti altar di sudut ruangan di samping pintu.

  "Ponyra juga punya yayasan yang sama. Dia menyumbang lebih banyak,orang-orang juga menyukainya." Kata Joanna  saat dia duduk di singgasana-kecilnya. Ponyra adalah istri kedua raja.  "Nivellus mencintainya. Aku tahu itu."

  "Oh itu mungkin juga karena dia sedang mengandung anak baginda. Dan baginda akan lebih memperhatikan Ponyra." Arys menatap Joanna lekat lekat. "Dia juga mencintaimu Joanna."

  "Begitukah menurutmu,Arys ?" Tanya Joanna,alis nya terangkat sebelah. "Jika anak Ponyra nanti adalah laki laki,maka aku sudah tamat."

  Keesokan paginya,Ponyra memilih berjalan jalan di taman,usia kandungannya delapan bulan. Ponyra,ratu yang cantik,rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai dan mahkota bertengger di kepalanya. Dia wanita yang baik,dicintai rakyatnya,seperti Joanna yang juga disanjung orang-orang. Namun karena perseteruan yang terjadi antara mereka saat raja akan menikah dengan Ponyra,alih-alih berbaik hati,kebaikan yang paling besar hanya bisa dibuktikan saat mereka mengucapkan kata 'hai' satu sama lain.

SHRULA [HIATUS Untuk Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang