my hope

03

Cinta emang buta tapi Cinta tidak tuli dan bisu.

Hari-hari Nabila jadi berubah setelah dia mengenal orang yg bernama putra. Laki-laki ini selalu mengusik hidupnya. Mulai dari hari setelah dia tersenyum kepada Nabila.

Putra selalu saja menggangu Nabila.
Setiap kali istirahat Putra selalu saja duduk disebelah Nabila dengan membuat lelucon garing.

Hari setelah Nabila resmi jadi murid baru di sekolah ini. Putra mulai menggoda Nabila mulai dari duduk di kursi kosong sebelah Nabila. Karena Nabila refleks Nabila langsung berdiri dari duduknya "lo apa-apaan sih ganggu aja pindah sana."dengan ketusnya Nabila mengusir Putra.

"Yaelah gak usah ngegas juga kali."

"Udah pindah sana."

"Cantik-cantik galak ntar gak laku lho."

"Selagi lo bukan tuhan, Gue gak peduli."

"Santai aja kali ngomongnya gue gak ngajak lo berantem."

"Sekali lagi gue bilang pindah dari sana atau gue ton.. "

Belum sempat Nabila melanjutkan omongannya, ia sudah meliat Putra beranjak dari tempat duduk Nayyira.

Setelah perkenalkan kemarin Nayyira ngajak Nabila untuk duduk bareng. Alasannya karena Nabila lebih sering ngomong dari pada Shayla yg cenderung pendiam. Tentunya ini disetujui oleh Yara dan Shayla.

Gak lama kemudian Nayyira datang dari kantin bersama Yara dan Shayla.
Nabila sengaja gak ikut ke kantin karena lagi males.

"Bil tadi waktu pelajaran berlangsung gue liat Putra liatin lo terus. Lo udah kenal sama Putra atau lo punya masalah sama dia?"

"Gue gak kenal dan gak punya masalah Nay. Dia punya mata Nay jadi terserah dia mau liatian apaan."

"Gue juga ngeliat di bilang suka sama lo. Tapi mungkin bercanda tapi kok sering yah bilang cintanya."

"Jangan gitu dong. Nanti gue baper dia bukan Dilan yg bakal tanggung jawab kalo gue baper."

"Iya iya maaf. "

...

Semakin hari Nabila semakin dekat dengan Putra. Setiap Nabila Tiba di sekolah lebih tepatnya di kelasnya. Putra selalu saja menghampirinya dan menanyakan hal-hal yg gak penting buat basa basi.

"Pagi Bil." sapa Putra.

Dan hanya dibalas Nabila dengan senyuman.

"Manis." ucapnya.

Tanpa disadari pipi Nabila menjadi merah seperti tomat. Nabila berusaha mengahlihkan pandangannya dari Putra karena takut ketahuan pipinya merah.

"Ngapain sih lo pagi-pagi kesini?"

"Buat nyapa bidadari. "

Lagi-lagi pipi Nabila memerah.

"Pagi-pagi udah ngegombal. Dari pada lo ngegombalin gue mending lo pergi aja deh. "