Louis' pov
Siang ini kulihat tidak terlalu panas dan kurasa sudah tidak ada lagi berkas yang harus kutanda tangani. Ya, begitulah pekerjaanku sehari hari, menandatangani berkas-berkas sialan itu
Akupun menelpon bawahanku untuk menanyakan apakah ada client yang harus kutemui hari ini atau tidak
"siang, tuan Tomlinson, ada yang bisa saya bantu?"
"siang. Um.. Apakah aku masih punya client siang ini dan untuk sore atau mungkin malam?"
"sebentar, saya lihat schedule dulu"
"bagaimana? Ada?"
"tidak ada tuan"
"baiklah. Terima kasih"
Akupun memilih untuk mengirim pesan untuk Ayna, aku ingin menjemputnya dikampus hari ini
Me : Ayna, its Louis! Apakah kau sudah kembali kerumah mu?
Ayna : aku sedang berjalan menuju lokerku. Ingin menaruh beberapa barang disana, kenapa Lou?
Me : bagus. Aku akan menjemputmu sekarang. Sampai nanti :) xx
Ayna : okay :)Baru saja aku ingin beranjak dari tempak dudukku, seorang perempuan berambut coklat berdiri dari ambang pintu. Dia terlihat sexy dan.. Kurasa aku pernah mengenalnya, "Hi Louis my boo bear!" sapanya
Boo bear?! Itu nama panggilan dari Ibuku. Dan hanya Zayn dan Eleanor yang tahu
"jangan panggil aku dengan nama itu. Aku Louis Tomlinson. Kau tidak memanggil nama itu lagi. Mengerti?" ucapku lalu bergegas melewatinya namun tangan lembutnya menarikku
"kau tidak merindukanku eh?" bisiknya. Dasar jalang, aku sudah tidak ingin mengenal perempuan murahan ini. Menjijikkan
"tolong lepaskan, aku harus cepat pergi ada seseorang yang menungguku" ucapku melepaskan tangannya yang sedari tadi dikaitkan kelenganku
"dan itu aku orangnya. Aku menunggumu" balasnya
"bukan kau Ele. Tolong jangan buat aku kesal. Jika kau tidak mau pergi atau melepaskan tangan sialanmu dari lenganku ini, akan kupanggil petugas untuk menarikmu paksa keluar" ancamku dengan menatap tajam matanya
"bagus. Setidaknya kau tidak lupa siapa ku, sayang" sekarang tangannya menyentuh daguku. Sialan
Ponselku berdering ada pesan masuk dari Ayna
Ayna : Lou, jadi menjemputku atau tidak?
"oh, jadi Ayna namanya. Baiklah, akan kulepaskan kau sekarang sebelum Ayna mu nanti akan lenyap"
"tutup mulutmu jalang! Bukannya kau sudah punya si Malik huh?" ucapku dengan sarkastik
"kau masih cemburu rupanya?" kini dia tersenyum miring, menggelikan
"aku tidak punya banyak waktu untukmu Nona Calder. Terima kasih" ucapku lalu pergi meninggalkan jalang ini. Kulihat Dia tidak mengejarku. Bagus
Kini aku sudah dimobil dan mengendarai mobilku dengan kecepatan lumayan tinggi. Pasti aku telat dan sudah membuat Ayna menunggu lama, dasar ini semua karena jalang tadi
Talking about Malik, kemarin ada unknown number mengirim pesan untukku. Dia bilang 'bro'? Dia juga mengaku Zayn. Apa mungkin itu Zayn?
Tidak mungkin Zayn masih mengingatku. Aku sudah salah dengannya, aku sudah salah paham waktu itu. Aku kehilangan Zayn sebagai sahabatku, dan itu sangat buruk
If we could only turn back time...
Great, aku sudah sampai dikampus dimana Ayna kuliah
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING IN THE CLUB
FanficAyna Helena Christabelle, gadis cantik yang dilahirkan di Manchester ini sudah tumbuh dewasa menjadi pribadi yang tertutup namun selalu bertergantungan dengan suatu tempat yang biasa disebut 'Club Malam' Ain't no crying in the club, with a little f...