Jujur saja aku tak menikmati Orgy malam itu. Teman wechatku sangat horny dan dia ingin ML hanya saja ingin Orgy. Kami dulu pernah ketemu dan hampir trisome, tapi ternyata orang ketiga sudah pernah main denganku. Dan saat dia melihatku, dia seperti pura-pura ada panggilan telp dari seseorang, rupanya mau jual mahal. Padahal sudah dijebol sama kontol gedeku. Jadi petualangan trisome kami batal. Tapi untung juga sih batal, lantaran aku pasti tidak akan menikmatinya juga kok. Hanya saja, Kawannya penasaran dengan ku. Soalnya yah dia itu kayak terhipnotis dengan penampakanku, penampakan kontolku juga. Apalagi pas waktu duduk tangannya tanpa babibu langsung menggerayangi selangkaanku yang sudah mulai menengang. Karena batal, dia minta kontak aku dan begitulah awal kami jadi temen wechat yang enggak pernah aku gubris. Banyak kali dia merayu aku ML tapi hampir selalu aku acuhkan. Ya waktu itu aku ada BF yang aku sayang, Eric namanya.
Pacaranku kandas sampe dua kali. Akhir tahun 2016 aku putusin untuk no more dating. Buat apa? Semua mantan-mantanku bikin aku kayak Anjungan Tunai Mandiri dan Bank Perkreditan Rakyat waktu aku kontrak rumah di jalan 17. Ah sudahlah, masa lalu kelam. Aku juga sudah pindah dari kontrakan ke kosan. Lebih bebas. Cuma sendiri pula.
Malam itu 4 orang yang datang. Mereka benar-benar gila. Lampu kamar ku mati. Sengaja dimatiin, biar yang muka jelek dan yang ganteng enggak ketahuan lagi. Yang kerasa hanya kontol-kontol doang. Kontolku sudah tiga kali keluar masuk tanpa kondom di pantat entah siapa punya. Entah bibir siapa sudah aku cium malam itu, ato kontol siapa yang masuk ke mulut aku. Hanya saja entah mengapa aku sangat tidak menikmati orgy malam itu.
Dua orang tiba-tiba secara bergantian ke kamar mandi. Sepertinya mereka sudah mencapai puncak kepuasan persenggamaan. Yang aku tahu satunya top dan satunya lagi bot. Tinggal seorang yang masih aktif bertahan menggerayangi tubuh bugilku kami ganti-gantian. Eh tunggu. Cowok satu itu pasif banget. Dia rupanya sedari tadi kayak enggak bikin apa-apa. Hanya menunggu siapa yang datang ke dia. Bikin kesal aja. Dua orang tadi sudahan dan cepat-cepat mereka cabut tanpa bilang apa-apa ke aku, dasar cabul. Gak tahu sopan santun. Setidaknya bilang thank you ya.
Tinggallah kami bertiga, tapi si cowok yang aktif menggerayangi tubuh kami sesekali menjawab chattingan. Beberapa waktu kemudian ada yang ngetok pintu kamar. Si cowok yang horny tingkat kabupaten itu, langsung lompat dan menuju pintu, tanpa menyalakan lampu, dia mengajak masuk seseorang. Sepintas aku lihat orangnya chubby. Ah bikin ilfil aja.
Permainan kami berlanjut. Secepat kilat si pendatang baru sudah telanjang bulat dan berada di antara si pendiam dan si aktif. Aku hampir ditinggal jadi penoton. Beberapa waktu kemudian, si aktif pindah ke aku dan menggosok-gosokkan kontolnya di atas perutku dan cuuzzzz dia memuntahkan spermanya yang menjijikkan beberapa menit kemudian. Duh, aku cepat-cepat ke kamar mandi dan ngebersihin diri.
Si aktif juga cepat-cepat pergi sesudah ngecrot. Kurang ajar banget pokoknya. Aku sampe bersumpah, aku blacklist mereka bertiga. Seenggaknya say thank you. Kamarku bukan rumah bordir.
Tinggallah kami bertiga di situ.
Dalam keremangan suasana kamar, aku bisa melihat mereka sangat romantis pagut memagut bibir lawannya. Segera dari kamar mandi, aku kembali ke samping si pasif. Samping mereka berdua sebenarnya. Eh, si chubby beralih ke arahku. Dia menempelkan bibirnya ke bibirku dan pelan-pelan tubuh telanjangnya pindah ke atasku. Mataku merem, menikmati lumatan bibir basahnya, sambil sesekali memainkan lidahku di mulutnya. Enak sekali rasanya. Seperti waktu bercinta dengan Eric. Eh, kok Eric sih. Diakan enggak suka main lidah. Jijik dia.
Rasanya tak puas si chubby melumat-lumat bibirku, rasanya bibirkupun panas dan sudah bengkak. Hahaha, habis diisap terus kayak itu manis banget. Ia sih, kata orang bibirku seksi. Si pasif kali ini sudah enggak pasif lagi, dia sudah di atasnya si chubby. Jari jemarinya sibuk memainkan puting si chubby. Kontolnya nempel persis dibongkahan pantat si chubby. Digesek-gesekkan sedemikan rupa untuk kepuasan fisik yang maksimal.
Si pasif ini, ternyata enggak pasif-pasif banget juga, rambutnya pendek bergelombang membuat wajah khas Sulawesi jadi makin mempesona. Ah, andaikata dia bisa lebih aktif, aku sudah dari tadi menyerahkan bokongku untuk dia hujam pake kontolnya. Eh, soal kontol, punya dia enggak besar-besar amat. Mungkin punya Amat, waiternya Mas Tarjo, lebih besar kali ya. Soalannya, sekali genggam, seluruh bagian ketutupan tangan aku. Dia harusnya jadi bottom aja, jangan ngaku-ngaku top. Si chubby, makin hot dengan jilatan-jilatan erotisnya untuk tubuhku. Entah sudah berapa lama dia mencium-cium leher dan puting aku. Yang pasti aku sangat menikmati. Aku sendiri sudah gelinjang sana sini menahan geli yang teramat sangat. Kalo dia jilati puting kiri, jempol kirinya merangsang putting kananku. Oh, sempurna sekali rasanya.Tubuh si chubby mengeras untuk beberapa lama. Dan kemudian tersentak-sentak menambrak-nabrak perutku. Rupanya si pasif sudah membobol bokong si chubby kasar-kasar. Si chubby asik sendiri dengan ciuman genitnya ke pipi dan bibirku. Dan, ah aku sangat menikmatinya. Kedua tanganku menempel ke dadanya sambil jempol-jempolku menggesek-gesek memainkan dua putingnya. Dia mendesah-desah enggak karuan. Si pasif meraih kontol keras milik si chubby dan mengocoknya sambil terus menghujamkan dengan sungguh-sungguh kontol pendeknya. Dia berusaha mencapai kepuasan maksimal. Sesekali dia menggigit nakal leher si chubby kayak drakula haus belum minum darah seminggu, rakus banget. Hasilnya si chubby mendesah dan mengerang. Keringat bercucuran padahal AC lagi full blow -18 derajat celsius. Mereka kemudian bergerak ke bagian bawah tubuhku dan si Chubby meraih kontolku yang sudah dari awal kami bertiga make out tegak berdiri seperti menara keagungan di Gorontalo.
Oh... dia meraihnya dan langsung mengulum-ngulum kepala penisku. Lidahnya muter-muter di dalam. Main-main di lobang kencingku. Hangat dan sangat nikmat. Pelan dia menelan kontolku dan memutar-mutarkan lidahnya lagi. Hah... jarang-jarang orang yang oral aku mengisap-isap kontolku kayak dia. Dia benar-benar memanjakan aku. Aku hanya bisa merangsang putingku sendiri dengan kedua jempolku yang sudah ku basahi dengan liurku sendiri. Si pasif akhirnya klimaks.. Tubuhnya mengejang di atas tubuh si chubby, menghentak-hentak sampai lima atau enam kali hentakan dan sambil menekan kepalanya si Chubby. Oh, kontol panjangku ketelan sampai bibirnya benar-benar nempel di jembut aku. Seluruh batangku masuk semua tanpa sisa. Tertelan.
What the fuck, dia susah bernafas. Tapi kontraksi otot leher dan mulutnya yang mencari-cari udara dan menghembuskannya lagi terlalu sempit menjepit kontolku dari kepala sampai pangkalnya dan sudah dari tadi dirangsang sedemikian rupa dengan lidahnya langsung menyemprotkan pejuh putih, langsung ke tenggorokannya tanpa hambatan langsung ke perutnya. Untung pejuhku sedikit tidak sampe membuatnya tersedak.
Tubuhku terhempas-hempas secara otomatis di tempat tidur saat aku orgasme, apalagi kepala kontol yang sudah sangat sensi itu terus dirangsang lidah hangatnya. Susah payah dia bernafas, tapi rakus juga dia menjilati kepala kontolku. Tak mau dia setetespun pejuh aku tak masuk ke perutnya.
Si pasif terhempas dalam kepuasan dan kelelahan yang intense. Hahahahahahaha, tubuhnya lunglai seperti okky jelly. Hadeh.
Tak sanggup dia berdiri lagi kayaknya. Si chubby kembali ke atas aku dan mengocok kontolnya persis di mulutku. Pantat bahenolnya ada di atas dadaku. Aku langsung tahu maunya apa. Aku membuka lebar-lebar mulutku dan menjulurkan lidahku. Lidahku menyentuh ujung kontolnya. Bibirku tak mau kalah, langsung bibir atas dan bawah bertemu menjepit kontol tebalnya. Aku mengemutnya seperti mengemut lolipop. Ku mainkan lidahku di ujung kontolnya. Mencari-cari lubang kencing dan merasai cairan bening yang sedari tadi sudah membanjiri penisnya. Hei, enak banget rasanya.
Ku raih putingnya dan memain-mainkan dengan santai. Dia mengerang-erang, pantatnya meliuk-liuk maju mundur di depan wajahku dan tak lama kemudian, pejuh hangat memenuhi mulutku. Ah, rasanya asin-asin manis. Banyak banget. Aku yang dari sononya suka menelan pejuh dengan sangat bahagia menerima hadiah semburan pejuhnya. Eh bukan hadiah loh, itu hasil kerja keras aku. Halah. Syukurlah, dia satu-satunya yang share cum dengan aku. Kalo yang lain aku gak doyan. Aku dengan rakus menelan semua, dan bahkan sampai kontolnya sudah mengerut kecil masih saja aku isap-isap berharap masih bisa mengeluarkan setetes lagi. Kayak itu susu Indomilk ya, sampai tetes terakhir.
Tengah malam kami mengakhiri permainan gila kami, si pasif memeluk chubby dengan sangat mesra, kepalanya di dada si pasif, sementara aku berbaring santai menengok ke plafon kamar, senyum-senyum sendiri atas apa yang barusan kami lakukan. Kami tertidur sejenak entah berapa lama. Salah satu hape kami berdering, si chubby sudah ditunggu teman di kosnya. Akhirnya mereka siap-siap pulang. Tak berapa lama kemudian, kamarku hening, aku sudah sendiri.Tapi, sebelum mereka pulang, aku minta whatsappnya si chubby. Namanya Ferdy. Si chubby namanya Ferdy. Ah Ferdy, aku masih belum puas dengan kamu. Kita pasti ketemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ben
RomansaIni kisahku asmara dan cintaku sepanjang beberapa tahun ini. Sebagian adalah kejadian nyata. Sebagian lagi fantasiku saja. Namaku Ben, Pria 35 Tahun. Kebanyakan latar cerita ini di Sulawesi Utara, Indonesia. Kisah-kisah dalam kumpulan cerita ini a...