14%-forever

780 209 21
                                    

berhari-hari gua nggak lepas dari hp gua. mama gak bisa standby nungguin berita terus karena dia harus kerja, ditambah dengan situasi techstar sekarang, kantornya yang tadinya kerja sama sama mereka jadi ikut berantakan. sekolah gua 101 sendiri diliburkan sementara, karena terlalu banyak yang izin karena anggota keluarganya yang di techstar meninggal, atau sakit sehingga mereka harus mengurus.

"hua," daehwi jongkok di depan gua yang lagi duduk di halte, nungguin hover bus, "nih, minum dulu. lo nggak sarapan kan tadi pagi?"

gua mengeleng, sambil ngambil kaleng susu yang dikasih daehwi, "iya. makasih hwi, udah mau nemenin ke rumah sakit juga,"

daehwi senyum kecil, "sama-sama, hua. yang sabar ya, gua yakin sebentar lagi pasti guanlin ketemu,"

gua cuma ngangguk pelan, meski sebenarnya setengah nggak percaya sama omongan guanlin.

udah banyak kasus orang yang kerja di satelit lalu hilang dan ga pernah ketemu.

dan guanlin bisa aja jadi salah satu dari mereka.

"hua," lamunan gua di buyarin daehwi yang nepok pundak gua, "ayo, itu hoverbus udah dateng!"











jam 9 malam, daehwi udah pulang, dan gua masih menunggu di ruang resepsi rumah sakit, bersama serangkaian orang yang juga masih belom dapat kabar tentang anggota keluarganya. mereka sama sedihnya kayak gua.

lusuh dan takut berharap.

mama bilang dia udah di jalan menuju rumah sakit buat ngejemput gua, karena kebiasaan kita adalah kalau sampai jam 10 belum ada kabar, kita pulang. karena rumah sakit juga udah nggak terima orang nunggu, bisa menganggu pasien kata mereka.

gua ngeliat ke layar jam yang ada di dinding rumah sakit.

9:37

gua ngela nafas, sambil ngeberesin barang-barang gua.

hari ini juga, enggak ada—

"LAI CHUNHUA!"

gua nengok, ada kak jihoon yang lari tergesa-gesa dengan tongkatnya ke arah gua. gua pun dengan sigap berdiri, ngebantuin dia yang udah ngos-ngosan.

"kenapa kak? kok sampe lari-lari—,"

"guanlin!"

gua ngedip.

"hah?"

"chunhua, mereka nemuin guanlin!"



























gua terdiam menatap orang yang tergeletak di kasur rumah sakit di depan gua.

"chunhua," kak jihoon menepuk pundak gua pelan, "lo harus tidur,"

mama lagi ngurus administrasi, karena benar yang mereka temukan adalah guanlin, kembaran gua selama 17 tahun ini, tetapi—

"gua yakin," kak jihoon ngelanjutin omongannya, "guanlin nggak selemah itu kok,"

tanpa kesadaran.

guanlin ditemukan dalam keadaan pingsan, dan pihak rumah sakit bilang mereka nggak yakin guanlin bisa bangun dari komanya, karena jumlah typhon yang menempel di dalam otaknya udah terlalu banyak.

86%, mereka bilang.

dan nggak ada jaminan, kalau guanlin bangun dia masih inget siapa kita semua.

dia bisa bangun sebagai orang yang bener-bener berbeda.

"iya kak," gua cuma menjawab pelan, "gua tau. guanlin itu kuat kok. dia pasti bangun."








cepet ya,,,, dah mau end aja :(

shangri-la // guanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang