7%-be

846 207 33
                                    

"chunhua,"

gua yang lagi sibuk ngerjain tugas di kamar guanlin nengok. ada kak jihoon ngebawa sesuatu di tangannya.

"kenapa kak?" gua menatap dia dari atas sampe bawah, "kok nggak pake tongkat?"

"udah mendingan kok," jalannya masih agak tertatih-tatih, "kata dokter gua harus lepas tongkat supaya dia mau normal lagi. tapi gua kesini bukan buat pengumuman gua lepas tongkat,"

lalu, dia menyodorkan gua sebuah tas laptop.

"ini," gua menerimanya dengan reluktan, "kemaren mereka ngumpulin semua barang-barang yang selamat, dan nemuin tas laptopnya guanlin lengkap sama isinya."

gua masih terdiam sambil nggak tau harus berbuat apa. tapi kak jihoon cuma senyum.

"gua yakin lo pasti pengen liat isinya," dia duduk di sebelah gua, "lo juga berhak, sebagai saudara kembarnya,"

gua ngangguk.

"makasih kak."

dan perlahan-lahan gua membuka isinya.

ada kertas-kertas catatan pelajarannya, berbagai warna pulpen, panel charger, sama laptop.

sambil menarik napas, gua pun nyalain laptopnya guanlin.

desktopnya berantakan, file tugas dimana mana dan di namai asal, khas guanlin yang memang kurang rapi. tapi ada satu folder yang menarik perhatian gua.

'projek ai lai guanlin nggak ada yang boleh buka kalo lo bukan lai guanlin'

sambil tertawa kecil, gua memilih buat ngebuka foldernya.

"yak hari ke empat dari projek ai ini. serius, ini gua pusing deh kenapa coderunner gua bilangnya error terus padahal kan—,"

banyak file-file kode komputer di dalamnya dan juga rekaman-rekaman suara guanlin sendiri, ngelaporin isi kegiatannya yang udah dia lakuin. gua pengen ketawa, karena guanlin sebenarnya bukan tipe yang nyatet dan keep track tugas maupun project-projectnya dia tapi tetep aja pinter.

menarik untuk mengetahui sisi guanlin yang lain yang berkembang setelah jauh dari gua dan mama.

"YOOOO MEEEEN AYO TEBAK HARI INI HARI APA," teriakan khasnya mengisi kamar rumah sakitnya sendiri, "HARI INI HARI MINGGU HAHAHAHAHAHA DAN HARI DIMANA AKHIRNYA GUA SELESAI NGERJAIN PROJECTNYA!!! yuhu mank lai guanlin paling pinter segalaksi ciaaaaaa ah udah ah apaan sih. anyway, ai nya akhirnya gua namain yoo seonho, namanya yang disaranin jinyoung sama gua. entah dapetnya dari mana. tapi bagus yaudah gua pake aja. jadi gua udah bikin dalam bentuk aplikasi—,"

dan selama semua rekaman suara guanlin yang gua dengerin, gua ga sadar air mata gua udah turun.

"maaf ya," kak jihoon mengelus pelan punggung gua, "sebenarnya di hari dia nelpon lo, gua ada disitu kok. dan kita bukan di kantin. tapi di emergency flight station asrama,"

tangis gua pun akhirnya pecah.

"dia nggak mau lu khawatir, makanya dia bohong. dan sejujurnya," kak jihoon narik napas, kayak mau nangis juga, "dia yang nyelamatin gua. dia yang maksa gua buat masuk ke salah satu pesawat darurat, dan ngatur pesawatnya buat lepas landas tanpa dia,"

suara kamar guanlin dipenuhi oleh isakan gua, dengan kak jihoon yang udah meluk gua erat.

"maafin gua hua, gua ga bisa nyelamatin dia,"








glossary:

emergency flight station: tempat lepas landas (?) pesawat darurat

btw bikin prequel dari sisi jihoon enak kayaknya nih

shangri-la // guanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang