4: Insiden

309 24 42
                                    

AILEEN berjalan lesu memasuki rumahnya, tetapi dirumahnya malah banyak orang mondar-mandir. Pasti ini acaranya Mama, kata Aileen dalam hati. Mamanya Aileen suka banget ngundang teman-teman SMAnya kerumah, mengadakan reuni atau sekedar ngejigong membahas masa-masa muda mereka. Tak heran, rumah Aileen selalu dibanjiri ibu-ibu cantik.

"Eh, dedek udah pulang. Mau minum apa? Air putih, jus jeruk, alpukat, mangga, susu tanpa lemak, atau es teh?" tawar tante Wenny, yang sedang membawa nampan berisi macam-macam minuman.

"Anu... mmm... jus jeruk aja, deh, Tan!" jawab Aileen yang langsung mengambil jus tersebut lalu celingak-celinguk mencari keberadaan Mamanya. Ah, itu dia! Mamanya terlihat sedang menata bunga di ruang tamu. "Tante, aku ke Mama dulu, ya!"

"Iya, Alien. Nanti kesi---"

"Aileen, Tante." potong Aileen setelah tahu salah penyebutan nama miliknya.

"Duh, si Karina emang, ya! Ngasih nama susah banget diucap!" kata Tante Wenny. Aileen hanya membalasnya dengan senyuman, lalu berjalan menghampiri Mamanya.

"Ma, ada acara apa, sih?" Kalau acaranya ribut-ribut, Aileen bisa mengungsi ke rumah Dessa.

"Biasa, reuni masa muda." kata Karina dengan tenang.

"Ribut-ribut, nggak?"

"Nggak, tamunya dikit, kok!" Aileen melongo dengan jawaban dari Mamanya. Dikit apaan? Kalau segini dikitnya, banyaknya semana? batin Aileen dalam hati.

"Mas Arseen dimana, Ma?"

"Di kamarnya, dia lagi sibuk nyusun skripsi, kamu kalo mau nyetel lagu jangan kenceng-kenceng, ya! Kasian anak Mama." Memang, Arseen anak kesayangan Karina. Padahal, diliat dari segi otak, Arseen goblok parah. Kerjaannya, cuma main game terus. Sekarang-sekarang aja udah mau deadline skripsi, mangkanya dia sok sibuk.

"Papa?"

"Dibelakang lagi main ikan. Kamu udah makan belum? Makan dulu, gih!"

"Iya, tapi Ai mau ganti baju dulu." Aileen berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya yang ada di atas.

Ceklek...

Pintu dibuka. Aileen melempar tasnya ke kasur, lalu segera ke kamar mandi, terus keluar dengan baju putih bergambar kartun Monster Inc dan celana tiga perempat dari bahan kain.

Glekk...glekk...glekk Aileen menyeruput jus jeruk miliknya. Matanya melayang ke arah foto yang tergeletak di meja belajarnya.

Dessa.

Seketika itu juga ia langsung menyemburkan jus jeruk yang tadi ada di mulutnya. Ya ampuuunn.... Gue ninggalin Dessa waktu insiden Radmilo! Padahal kan gue udah janjian pulang bareng!

Diraihnya ponsel diatas nakas dengan case Arctic Monkeys miliknya. "Hallo, bisa bicara dengan Dessa?" Aileen merasa bersalah banget.

"Ape?" Dessa menjawab dengan nada bicara rada kesal.

"Tadi pulang sama siapa, Des? Sori tadi gue ninggalin lo, abis kebawa emosi, sih!" Aileen menggaruk-garuk kepalanya.

"Emosi kenapa, sih? Sampe-sampe lo gak nyamper ke kelas gue terus pulang gitu aja? Tekor nih gue bayar GrabCar! Mana lo nggak bilang lagi mau ninggalin gue, gue nungguin lo sampe pantat gue jamuran duduk kelamaan!"

"Radmilo ngajak gue balikan tadi," Aileen sedikit lemas begitu nama 'Radmilo' terlontar. Tetapi, mengingat kejadian tadi, ada yang terasa mengganjal dipikiran Aileen.

"Jangan mau. Lo 'kan udah di...."

"Ya, jelaslah gue nggak mau. Gue males sakit hati lagi, Des. By the way, kok gue kayak rada ngeganjel gitu ya, Des?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang