Part 3

12 1 0
                                    

Tanpa aba-aba, Alexa cs segera naik ke rooftop sekolahnya. Mereka sendiri ssebenarnya takut ada yang melihatnya. Tapi karna bingung harus pergi kemana apa boleh buat.

Sesampainya di rooftop Alexa, Adel, dan Dela disambut hangat oleh pacar masing-masing. Sedangkan Seli hanya bisa melongo melihatnya. Seakan Tuhan ciptakan dia hanya untuk melihat orang lain bahagia saja, kapan dia bahagia. Entahlah semua takdir Tuhan.

" Lo kenapa melongo gitu Sel iri gitu? " Beo Sandi sedikit menohok hati seli. Seli bungkam sesaat tapi memang watak Seli wanita ceria ia jawab santai.

" Ngapain gue iri, pacaran itu nambah dosa tau." Tukasnya sambil menaikan sebelah alisnya.

" Yee, iri bilang aja kali:v Noh es batu ada diatas." Sahut Dela sambil memajukan dagunya keaeah Dino. Emang Dino terkenal sebagai es batu dikalangan temannya, itu semua ya karna sifat dingin Dino sendiri.

Seli menggembungkan pipinya karna merasa kesal. Sedangkan Dino hanya berdehem. Dino sih kalo mau diejek apapun tentang pacaran sama sahabat-sahaatnya gak bakalan ngaruh. Yagitulah Dino.

" Anjir ngerti gini mending gue dikelas tadi."  Gumam Seli tapi sempat didengar oleh teman-temannya yang mengundang tawa terkecuali Dino

&&&

Bel istirahat sudah berbunyi. Kalo masalah kantin sih semuanya gak akan ketinggalan apalagi Seli. Iya dia banyak makan tapi entah bagaimana tubuhnya tetap mungil.

" Kantin yuk. Lo pada kelamaan gue duluan dahh." Mungkin karna Seli sudah kelaparan ia langsung menuju ke kantin. Tapi tanpa ia sadari sedari tadi Ice Man itu ada dibelakangnya. Seli melambatkan langkahnya untuk menyejajarkan langkahnya dengan Dino. Iya kalau tidak salah Dino namanya, pantas Seli masih belum paham karna Seli itu siswi yang belum lama disekolah ini.

" Hai aku Selisa Putri." Cicit Seli sambil mengulurkan tangan nya.

" Aldino Indra " Dino menjawab tanpa balasan uluran tangan pada Seli, apa boleh buat memang sifatnya seperti itu. Ia tahu dari cerita teman-temannya. 

" Emang lo jomblo? Masa cowo secakep lo kagak punya cewek sih, eyaa." Timpal Seli tanpa muka berdosa dan malu.

Dino hanya menjawab dengan anggukan. "Ehh busyet, nih cowok  manusia apa batu" Batin Seli sambil mengangkat bahunya. Dan tanpa ia sadari sampailah dikantin. Tak pernah seli bayangkan ia duduk satu meja dikantin dengan cowok seganteng ini, sayangnya dinginnya kagak ketolongan. Ia makan dengan lahap makanan yang ia pesan dengan porsi yang cukup banyak. Sampe-sampe Dino geleng-geleng ngeliatnya.

" Abis? " Tanya Dino pada Seli. Mungkin Dino khawatir takut mubazir gitu. Dino belum kenal Seli seperti apa

" Abis laa, ini tuh belum ada apa-apanya. kalo ada duitnya juga gue beli lagi " Jawab Seli dengan polos. Lagi lagi Dino hanya menggeleng. Mungkin karna ia tak tahu harus menjawab apa. Hingga tanpa Seli sadari karna Seli terlalu fokus makan Dino sudah beranjak dari kursinya.

" Woii mau kemana lo.. Tungguin gue." Teriak Seli dengan mulut penuh roti membuat logat bicaranya lucu. Tatapan sinis para siswa dan siswi lain tak Seli hiraukan. Ia segera lari dan menyejajarkan jalannya dengan Dino.

&&&

Udah mulai muncul tokoh utamanya ya.. Maapken berbelit belit, abisnya bingung. yaudah deh kalo ada saran boleh disampaikan {}


Your Heart Is My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang