Kalian pasti tahu di dunia ini terdiri dari dua kekuatan. Yang pertama kekuatan yang berasal dari cahaya terang, dan kekuatan dari asap hitam. Keduanya melekat erat dalam menentukan setiap perilaku manusia di dunia, tidak dapat dimusnahkan dan memiliki kekuatan yang seimbang.
Di Bumi yang bulat ini, tidak hanya manusia saja yang bebas bergerak dan berbicara. Sejujurnya mau tak mau, percaya atau tidak, kenyataan bahwa Under Wolrd atau Dunia Lain memang nyata keberadaannya. Manusia tinggal berdampingan dengan para penghuni Under World tanpa mereka sadari, mereka diawasi, dipermainkan, diganggu, tanpa ada dasar logis yang dapat diseret jika itu tidak masuk akal. Unlogical.
Namun, Under World berada di dimensi yang berbeda meski berjalan bersamaan dengan manusia. Meliputi beberapa pelaku-pelaku dari kekuatan asap hitam atau bisa disebut juga dengan Terrible Sin / Dark Sin / Ashes of Darkness. Kekuatan cahaya terang / Light of God / Holy Light/ The Holy Light of Kindness. Dan juga penghuni Under World lainnya.
Namun sekarang, keseimbangan dunia manusia dan Under World terancam. Setelah lahir seorang Lucifer yang akan mengusai seluruh semesta dengan bantuan Stone From Heaven yang desas-desusnya tersebar di kalangan Demon dan Angel. Bahwa serpihan kecil Batu Surga tersebut menghilang karena kelalaian The Angel yang bertanggung jawab atas batu tersebut. Dimana, batu itu adalah batu yang menjaga keseimbangan antara Dark Sin dan juga Holy Light. Tentu saja hal itu menyebabkan persaingan antar iblis yang berbondong-bondong memburu batu itu meskipun mereka tahu bahwa para malaikat sudah menyembunyikannya dengan rapi.
Lalu siapa yang malaikat pilih?
*********
Las Vegas, musim-4
" Damn."
Baiklah, perkenalkan gadis yang mengumpat tadi adalah Alexa. Gadis cantik yang kini sedang menikmati Matcha hangat kesukaannya yang kini tidak lagi nikmat sebab moodnya sudah hancur berkeping-keping. Beruntung ia duduk di tempat yang sangat strategis --sudut ruangan yang berhadapan langsung dengan jendela raksasa yang kini menyajikan pemandangan diluar --beberapa orang kantoran yang terburu-buru dengan payungnya, anak-anak nakal yang hobi bermain air, pengantar surat kabar yang sepedanya hilang kendali akibat genangan air, bahkan seorang wanita paruh baya yang membiarkan tubuhnya diguyur hujan sedangkan ia asyik duduk di gazebo taman sembari menunduk dalam. Oh ayolah, ini Amerika, dimana tidak ada waktu untuk bersedih.
Beethoven fur elise mengalun indah mengisi ruang hampa dalam cafe yang gadis ini singgahi. Cafe bernuansa Inggris klasik ini memiliki interior dan eksterior gaya Inggris 60-an. Kursi pelaanggan dan segala furniture berbahan baku kayu disini dibuat dari kayu eboni yang memiliki nilai artistik tinggi, Di segala penjuru ruangan dipenuhi oleh bingkai berisikan foto pra-sejarah jaman dahalu membuat cafe ini memiliki aura klasik yang kental. Inilah alasan gadis arogan itu memilih cafe ini sebagai tempat untuk menunggu hujan reda sekaligus menunggu adiknya yang akan menjemputnya --itu kata Logan --adiknya satu jam yang lalu saat hujan belum turun.
Ia menyapu pandangannya ke seluruh penjuru cafe. Bahkan ia dapat mengetahui isi kepala seluruh manusia yang singgah disini. Menurutnya isi kepala mereka sangat berisik sampai-sampai Alexa harus menenangkan dirinya agar kepalanya tidak pusing.
Nampaknya, hujan es telah reda, gadis itu bangkit, menaruh beberapa lembar dollar di atas meja kemudian menarik mantel putih panjang miliknya,mengenakannya kemudian mengeratkan mantel itu agar suhu tubuhnya menghangat. Ya, walaupun sudah hangat mengingat dia seorang Werewolf.
'Kring', pintu berlonceng itu berbunyi menandakan Alexa keluar dan bertepatan dengan sebuah Lamborghini Reventon berhenti tepat di pekarangan cafe atau lebih tepatnya dihadapan Alexa. Gadis itu berdecak sebal kemudian masuk kedalam mobil.
"Kau membuang waktu berharga ku, sialan." Gadis itu membanting pintu mobil, menatap tajam lelaki tampan dengan netra biru pucat di sampingnya.
"Hey, slow down! Kau tahu jalanan licin dan salju sangat tebal, bagaimana jika adikmu yang tampan ini terluka?" Ucap lelaki itu dengan mendramatisir setiap ucapannya membuat Alexa memutar bola mata malas."Aku tidak peduli, waktu berharga ku kau buang sia-sia Logan!". "Baiklah maafkan aku". Alexa diam tanpa ada niat membalas perkataan Logan dan lebih memilih menatap jalanan yang dipenuhi dengan salju di sepanjang sisi jalan yang membentang.
"Jadi? Kita akan ke Inggris hari ini juga?" Logan bertanya.
"Seperti yang daddy putuskan Logan, lagi pula Lucas sudah berada di sana, dan sialnya aku harus memulai dan menyelesaikan study ku di Oxford, bersama manusia lemah." Jawab Alexa datar.
"Dad memberitahu ku bahwa kau harus menyamarkan aroma mu, kau tahu kan disana banyak makhluk immortal yang mengincar mu." Alexa tersenyum kecil.
"Kau pikir aku sebodoh itu untuk tidak melindungi diri dari makhluk serakah itu ?"Tanya Alexa sarkastik, Logan mengangkat bahunya.Mereka sama-sama diam, larut ke dalam pikiran masing-masing.
"Ah iya Alexa, Selamat ulang tahun ke-18." Ucap logan sambil tersenyum manis, Alexa tersenyum seraya mengacak rambut Logan lembut.
"Ku pikir kau melupakan hari ini Logan." Manik biru itu menatap Logan dengan geli.
"Mana mungkin aku melupakan hari itu Lexa, dan besok adalah hari ultah ku dan Lucas yang ke 15."
"Aku tahu, ah rupanya si kembar ini sudah remaja."
"Jadi kau akan memberi kami apa?"
"Kuharap aku dapat memberi mu mate."
"Hey! Yang benar saja! Wolf ku belum ada Alexa lagi pula kau bukan Moon Goddess."Alexa terkekeh.
"Hell yeah." Alexa turun dari mobil itu setelah sebelumnya mobilnya berhenti tepat di depan pesawat jet pribadi milik Daddy mereka.
"Apa kau yakin di cuaca seperti ini kita akan terbang Logan?."Tanya Alexa sambil memasang sabuk pengaman.
"Aku tidak yakin Lexa," ujar Logan.
"Kurasa aku pun begitu."
Alexa menyenderkan tubuhnya pada tempat duduk memposisikan tubuhnya senyaman mungkin agar nanti ia tidak sakit punggung.
England, Alexa akan tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Evil Wolf (TERBIT DI DREAME)
FantasySebuah kesialan bagi Alexa, bahwa mate nya merupakan sang Lucifer. Ia harus bersandiwara agar sang Lucifer tidak bisa mengenalnya sebagai Wolf, lebih tepatnya Queen Wolf. Ketika Lucifer itu tahu, akankah ia membunuh Alexa? Atau malah sebaliknya? Hi...