Bear up

2.8K 483 55
                                    

*First aku mau kasih info. Untuk chapter selanjutnya akan aku update FULL jadi ga akan dibagi jadi 2/3 part. Makasih.

Jungkook mundur satu langkah ketika sesuatu bergumul berputar-putar didalam perutnya. Kedua bola matanya membesar sempurna dan secara begitu saja salah satu jemari lentiknya datang menyambangi bibirnya yang terbuka tak percaya.

Setiap detik yang pernah ia lewati bersama ayahnya tiba-tiba melintas begitu saja didalam kepalanya. Senyum menawan lelaki paruh baya itu hingga perjuangannya untuk menghidupi Jungkook tanpa sandaran hidup setelah ibunya pergi meninggalkan mereka.

Hari-hari penuh tawa bersama setelah ayahnya pulang berlayar, membawa begitu banyak ikan. Sosoknya yang menggantikan posisi seorang ibu ketika Jungkook mendapatkan tamu bulanan pertamanya. Bahkan, pria itu berada tepat didepannya ketika ia menyaksikan Jimin yang meminta izin pada sang ayah untuk hubungan mereka.

Jungkook tak mampu berbicara. Tidak sedikitpun.

Kelu dan beku mewarnai detik-detik yang berlalu ketika Taehyung menampakkan wajah bersalah yang kentara dan dua bola mata Jimin yang terbuka tak kalah besar dibandingkan dirinya.

Jungkook tak berniat untuk percaya. Walau bagaimanapun, lelaki itu cukup dekat dengan ayahnya. Bahkan sosoknya yang tak lagi memiliki sosok seorang ayah membuat Jimin telah menganggap superhero kebanggaan Jungkook itu seperti ayahnya sendiri.

Setau Jungkook, lelaki itu menyayangi ayahnya.

Ia tak mungkin terlibat dalam pembunuhan sang ayah.

Namun ekspresi tak menjanjikan dari
Jimin menampar-nampar logikanya. Lelaki itu tak mungkin berekspresi semengerikan itu jika ia memang tak bersalah. Park Jimin tak mungkin terdiam kaku jika saja ia mampu membela diri. Lelaki itu.. benarkah ia yang melakukannya?

Gemuruh itu menghantam Jungkook dengan keras. Waktu seakan membeku ketika seluruh makhluk bernyawa disana menahan nafas untuk waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya Jungkook merasa begitu limbung dan hampir terjatuh.

Berikutnya, ia melihat dengan jelas tangan hangat Jimin yang menopangnya dengan raut wajah tak terbaca. Tatapan lelaki itu masih teduh ketika Jungkook mengusap pipinya lembut dan bertanya tanpa dapat berpikir lebih jauh. "K-katakan itu tidak benar"

Jimin tampak tak mampu menjawab hingga melarikan tatapannya dari bola mata Jungkook yang menjadi sedih. Air matanya yang perlahan menggenang membuat Jimin tak dapat berpikir dengan benar.

Ia tak menjawab, pun tak mampu menjelaskan.

"benarkah oppa? Kau-k kau.."

Genangan itu mengalir lembut dipipi gembil Jungkook. Ketika air matanya tak lagi mampu tertahan. Bibir Jungkook bergetar menahan diri untuk tak percaya. Namun ketika Jimin menutup matanya, mengeluarkan desahan berat sarat akan rasa kecewa dan memalingkan wajahnya seketika.

Saat itulah Jungkook tau jika ini memang nyata.

Jungkook memukul keras bahu Jimin, berusaha melepaskan diri dari lelaki itu ketika lengan Taehyung mengambutnya. Masih menatap Jimin kemudian ia menyeka pipinya kasar.

"jadi,, benar?! Kau terlibat pembunuhan ayah?!" Jungkook berbisik kecil. Tenaganya seperti terkuras habis ketika kenyataan mengerikan ini membunuhnya. Membuat selutuh tubuhnya mati rasa.

"karena itukah kau pergi saat itu?! Kau-k KAU BAHKAN TAK DATANG DIPEMAKAMAN AYAH DAN MENINGGALKANKU SETELAHNYA!" Jungkook maju dengan wajah memerah padam. Tangannya yang terkepal erat menghentak dada Jimin berkali kali.

『Unexpected 』v.kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang