Langit tampak mendung. Dingin udara sehabis hujan sangat menusuk kulit siapapun yang saat ini berada di luar rumah. Jalanan pun tampak sepi. Hanya ada beberapa orang terburu-buru hendak pulang ke rumah setelah hujan akhirnya reda, dan juga beberapa orang yang mengunjungi sebuah café untuk memesan minuman hangat untuk sekedar menghangatkan tubuh mereka di dalam sana.
Seorang lelaki tampak berjalan sendirian di pinggiran jalan. Tubuh tingginya membuat dirinya terlihat jelas diantara orang-orang lainnya. Lelaki yang mengenakan hoodie berwarna abu-abu dengan kepala tertutupi oleh tudung itu memandang lurus ke depan, dengan tangan yang ia masukkan ke hoodienya. Berjalan dalam diam, tanpa memerdulikan orang-orang disekitarnya.
Langkahnya terhenti di depan sebuah kedai kue yang tampak sepi. Namja itu menatap etalase kue yang ada di dalam kedai itu. Sepotong kue menarik perhatiannya. Membuatnya terpaku cukup lama di depan kedai kue tersebut. Ia membuka tudungnya, menampilkan wajahnya hyang tampan. Perlahan, ia pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kedai kue tersebut.
"Selamat datang!" Sapa seorang pelayan saat si lelaki itu masuk.
Lelaki itu berjalan memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela. Jendela yang dihiasi oleh rintik-rintik sisa air hujan yang baru saja berhenti turun. Tak lama, pelayan tadi menghampiri lelaki itu untuk menanyakan apa menu yang akan dipesan oleh lelaki itu.
"Aku.. aku ingin pesan kue madu," Jawab lelaki itu.
"Ada tambahan?"
"Dan secangkir kopi.. hanya itu,"
Pelayan itu mengangguk dan mencatat pesanan. Setelah itu ia segera pergi untuk menyediakan pesanan lelaki itu. Lelaki itu sendiri masih diam dan duduk tenang di tempatnya. Matanya menatap kearah luar jendela. Memperhatikan setiap tetes hujan yang bergerak turun di permukaan jendela yang licin.
"Ini pesanan Anda.. silakan menikmati,"
Suara pelayan yang mengantarkan kue pun tak membuatnya terusik. Pelayan tersebut pun kembali pada pekerjaannya.
Lelaki itu menatap lama kue madu yang sudah tersaji di hadapannya. Tangan besarnya meraih garpu kecil disamping piring, dan mulai mengambil satu suapan. Ia tampak diam merasakan kuenya. Seiring dengan itu, sederet cerita muncul di pikirannya, Cerita tentang dirinya bersama gadis pujaannya.
------------------------
Pagi yang cerah di sebuah taman kanak-kanak. Anak-anak kecil berpakaian seragam kuning corak biru tengah asyik bermain. Ada yang menaiki ayunan, ada yang menjerit-jerit di atas jungkat-jungkit, ada yang berputar-putar di dalam cangkir putar, ada yang meluncur riang di perosotan, dan banyak lagi.
Seorang anak laki-laki berwajah tampan tampak asyik bermain di kolam pasir. Tangan kirinya memegang es krim yang hampir meleleh seluruhnya, sementara tangan kanannya tengah sibuk menyusun pasir menjadi bangunan istana.
DUK! Tiba-tiba seorang anak yang sejak tadi berlarian, menabrak tubuh si anak laki-laki yang berada di kolam pasir itu. Es krim yang dipegang anak itu pun jatuh di atas pasir. Ia menatap es krimnya dengan tatapan terkejut. Sekarang es krim miliknya sudah tidak bisa dimakan lagi.
Mata anak itu mulai berkaca-kaca. Menatap es krimnya yang sudah tergeletak naas di atas pasir. Setetes air mata mulai turun satu persatu membasahi pipi anak itu. Ia mulai sesenggukan menangis.
"Hiks.. hiks.. Huweeee... es krimku jatuh!!" Ia menangis kencang.
Tidak ada yang melihat ia menangis. Anak yang tadi menabraknya juga sudah berlari entah kemana. Anak itu mengusak matanya untuk menghilangkan air matanya. Tapi air matanya terus menerus keluar.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Tangisan anak itu langsung berhenti. Ia menoleh ke arah samping. Seorang anak perempuan tengah berjongkok di sampingnya. Senyum tipis tersungging di wajah cantiknya.
"Jangan menangis, ini.. rasanya manis.. kau bisa memakannya,"
Anak perempuan itu menyerahkan kotak bekalnya pada si anak laki-laki. Anak laki-laki itu menatap kotak bekal itu cukup lama. Anak perempuan itu mendekatkan bekalnya. Akhirnya, anak laki-laki itu meraihnya tanpa bersuara.
"Ini apa namanya?" Tanya anak laki-laki itu.
"Itu namanya kue madu," Ucap anak perempuan itu.
"Rasanya enak.. manis," Rupanya anak laki-laki itu sudah mengambil satu suapan kue madu tersebut.
Anak perempuan itu tersenyum senang karena anak laki-laki di sampingnya sudah berhenti menangis dan tak bersedih lagi. Anak laki-laki itu tampak menikmati kue madu tersebut dengan lahap.
"Terimakasih, ini sangat enak.." Ucap anak laki-laki tersebut sambil menyerahkan kembali kotak bekal tersebut.
Anak perempuan itu mengangguk dan meraih kotak bekal itu. Mereka berdua berdiri dan keluar dari kolam pasir itu.
"Ehm.. ayo berkenalan! Namaku Kim Mingyu.. namamu siapa?"
Anak laki-laki itu tiba-tiba mengulurkan tangan mungilnya. Mengajak si anak perempuan untuk berkenalan. Dan disambut perlahan oleh si anak perempuan.
"Aku Jeon Wonwoo," Jawabnya.
Mingyu tersenyum saat mendengar suara Wonwoo. Menurutnya suara Wonwoo sangat indah dan lembut. Wonwoo juga anak yang baik, serta cantik. Kulitnya seputih susu dan hidungnya sangat indah.
Tiba-tiba bel sekolah berbunyi. Mengagetkan kedua anak itu. Akhinya, mereka berdua berjalan bersama masuk ke dalam kelas. Dan sejak saat itu, mereka berdua menjadi sahabat yang sangat akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Cake
RomanceKue madu memang manis. Manis dan lembut saat dimakan. Tapi bagaimana jika kau memakannya sambil minum kopi hitam? Tentu rasanya akan menjadi pahit dan menghilangkan rasa manis dari kue tersebut. Sama seperti cerita kedua sahabat yang saling mencinta...