Don't Leave Me

45 11 0
                                    


Bahu lelaki itu kembali bergetar saat dirasakan air matanya kembali mengalir deras. Ia menyeka air matanya kasar. Kue madunya tinggal seperempat potong lagi. Kopinya juga mulai berkurang dan berkurang. Ia kembali mengambil satu suapan dengan tangan bergetar. Kali ini suapan besar. Dan setelah itu ia langsung menegak seluruh kopi yang tersisa.

Rasa manis kue madu itu langsung tertutupi oleh pahitnya kopi. Air mata kembali mengalir di wajah laki-laki itu. Kali ini disertai isakan. Menangisi gadis yang sangat ia cintai.

-------------------------

Sudah empat tahun berlalu. Mingyu sudah menyelesaikan pendidikannya di universitas di negeri Paman Sam. Mingyu terlihat berbeda dari sebelumnya. Ia terlihat lebih dewasa setelah menempuh bangku kuliah. Ia pun pulang ke Korea untuk mengunjungi ayah dan ibunya yang pastinya sudah merindukannya. Dan ia juga mempunyai satu tujuan utama, yaitu mengunjungi Wonwoo.

Ia sudah berdiri di depan rumah Wonwoo. Perlahan, ia menekan bel rumah Wonwoo. Pintu pun terbuka. Menampilkan sosok Ibu Wonwoo. Mingyu langsung membungkuk memberi salam kepada Ibu Wonwoo. Ibu Wonwoo hanya tersenyum lalu mengajak Mingyu masuk.

-----------------------

Petir menyambar kencang. Jalanan tampak sepi karena hujan deras. Semua orang yang berada di luar sibuk menyelamatkan diri mereka dari derasnya hujan. Berbeda dengan Mingyu, yang sedang berjalan lunglai di bawah hujan. Matanya sayu. Tubuhnya lemas seperti jeli tapi ia masih memaksakan diri untuk berjalan.

"Wonwoo.. dia sudah meninggal.. beberapa bulan setelah kau pergi,"

"Kanker otak.. dia mengidap kanker otak,"

Air mata berlomba-lomba mengalir membasahi pipinya. Bersamaan dengan tetesan air hujan. Mingyu mengelap kasar air matanya.

"Dia tidak ingin siapapun tahu, terutama kau, Mingyu,"

"Ia sangat mencintaimu.. Ia merahasiakan ini karena tak ingin membuatmu sedih.."

"Ia merasa sangat kecewa saat kau tak membelanya.. ia cerita bahwa gadis itu yang menghina ayahnya.. ia hanya melakukan pembelaan,"

"Maafkan aku, Wonwoo.. maaf.. aku tak tahu jika akhirnya jadi seperti ini.." Isak tangis Mingyu terdengar. Ia menangis di tengah jalan. Tak peduli, semua orang melihatnya dengan tatapan aneh.

Ia terus berjalan dan berjalan. Entah kemana tujuannya. Dan ketika ia sudah tak sanggup lagi berjalan, ia jatuh terduduk. Ia menunduk. Menangisi kepergian Wonwoo di tengah derasnya hujan.

Honey CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang