Well Planned

9K 525 176
                                    

Warning: top!Yoongi, bottom!Jimin, smut, Jiminnya polos banget nanti bisa kesel(?), alurnya agak cepet, kebanyakan narasi(?)

domestic!au, marriage!au,

Dipersembahkan khusus untuk semua anggota yoonmin babies yang sudah saya racun untuk suka Om Yoongi dan Baby Jimin. Tara! XD

***

"Jadi apa kau tidak takut?" Jungkook bergedik ngeri. Jungkook belum menyentuh es serutnya sama sekali. Sedari tadi dia menunjukan wajah khawatir pada Jimin.

Seperti biasa, mereka makan es serut di pinggiran sungai Han setelah selesai menonton film. Setiap Sabtu begini mereka akan pergi keluar di siang hari dan kembali ke rumah setelah matahari tenggelam.

"Takut akan apa?" Jimin bingung.

Ah sial. Hari ini cuacanya benar-benar panas. Bahkan es serut tidak membuat tubuh mereka berhenti kepanasan.

"Maksudkuㅡmenikah dengan seorang ahjussi?" Jungkook menarik panjang pertanyaannya sambil sekali lagi bergedik.

"Memangnya kenapa?" Jimin mulai cemberut. Rasanya dia mulai takut juga.

"Hiy! Kau tidak tahu? Orang tua suka melakukan itu..." Jungkook menggantung kata-katanya. Dia menunggu perhatian Jimin.

"Apa?" Jimin memakan umpannya.

"Seks." Jungkook memelankan suaranya. Dia berbisik di telinga Jimin.

"Heh? Lalu kenapa? Semua orang yang sudah menikah pasti melakukan itu." Jimin menggeleng cuek. Dia kembali menatap es serutnya dengan senang. Lama-lama rasanya segar juga.

"Tapi Jimin hyung! Mereka bilang rasanya sakit sekali!" Jungkook berteriak membuat Jimin panik.

"Ya! Berisik! Pelankan suaramu! A-apa kau bilang tadi?" Jimin menepuk-nepuk dadanya yang sesak akibat tersedak. Jeon Jungkook ini, selalu saja membuat dia kaget.

"Apa lagi dia sudah tua! Oh Tuhan Jimin hyung, apa kau akan mati setelah melakukan itu?!" Jungkook berseru pelan. Wajahnya benar-benar ketakutan jadi Jimin yakin Jungkook tidak bercanda.

"Ma-mati? A-apa benar akan sesakit itu?" Jimin menatap Jungkook ngeri.

Jungkook mengangguk yakin. Dia mengusap bahu Jimin perlahan dan berkata, "Aku punya rencana untuk lari dari ini semua."

Jimin tidak siap akan rencana apa pun. Dia punya firasat buruk tentang semua ini.

***

Sepanjang hari Jimin hanya merenung di atas tempat tidurnya. Ini hari Minggu jadi sepertinya ibunya membiarkan dia bermalas-malasan. Dia hanya keluar kamar untuk makan dan minum. Sisanya dia habiskan dengan berpikir keras di dalam kamarnya. Sebenarnya ini bukan maunya, entah mengapa, pikirannya tiba-tiba dipenuhi oleh pernikahannya yang akan berlangsung seminggu lagi.

"Ah tidak, tidak, tidak!" Jimin mulai berteriak sendiri. Dia sibuk menendang-nendang semua boneka yang ada di atas tempat tidurnya-sebenarnya semuanya, semua yang ada di atas tempat tidurnya kini sudah berpindah ke lantai. Semuanya berserakan kecuali selimut Pororonya yang masih dia genggam erat.

"Apa Yoongi ahjussi akan berlaku kasar?" Jimin bertanya pada dirinya sendiri tapi entah kenapa tiba-tiba wajahnya memanas. Memikirkan Yoongi menggenggam tangannya saja sudah membuat dia malu tidak karuan apa lagi jika-

"Ah! Mommy!" Jimin berteriak keras. Dengan itu selimutnya juga sudah dia lempar ke lantai.

Jimin tahu dia sedang bertindak bodoh sekarang. Berpikir hal-hal yang tidak senonoh bahkan berniat kabur dari rumah. Padahal dengan sangat yakin dia mengiyakan permintaan ibu Yoongi untuk menikahkan Yoongi dengan dirinya dua bulan yang lalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Recueil (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang