|RAJUTAN|
Rajutannya menjuntai. Belum selesai. Masih separuh, belum penuh.
Iseng, kutarik satu persatu bagiannya. Sampai lepas. Tak berbentuk.
Ups... Dia datang. Lalu dia marah! Dipukulnya kepalaku dengan kotak peralatan rajut dan jahitnya.
BUK!
Aku menangis sesegukan, berteriak marah.
Ibunya datang, menggendongku dalam pelukan. Kemudian menjahit mulutku untuk bungkam. Dia kejam.