Sesampainya gue di rumah tulang gue serasa mau remuk semua gue pun masuk kamar setelah mengucap salam sama mamih dan masuk kedalam kamar buat merebahkan badan di kasur
"Sumpah , gue capek banget" kata gue sambil menatap langit langit kamar
"Hoaammm" gue menguap dan lima menit kemudian gue tertidur lelap.....
Fantasia POV
"Hoaammm" gue pun bangun dari tidur gue yang menurut gue cuman sedetik , soalnya cepat banget gue rasa , perasaan baru aja gue tutup mata udah itu langsung pagi aja
Tanpa aba aba gue pun langsung ngambil handphone gue di bawah bantal dan ngeliat banyak banget notif yang masuk
"A-apa? g-gu-gue ga-gak sal-salah baca k-kan?" kata gue gak percaya berapa menit kemudian air mata gue jatuh dari mata gue
Yup! Mata mata gue *eh maksudnya teman gue dapat SSan chattan alfiansyah sama cewek lain dan itu soswet banget , saudara ? Alfianyah gak punya saudara cewek , sepupu? Sedekat dan semesra itu kah ?
"Hiks... Kalau gue hiks.. Tau gue gak hiks.. Bakal buka hiks.. Hp ini sampe hiks.. Kapan pun hikss..." kata gue terputus putus karena menangis sambil memeluk boneka naruto yang sekarang sudah basah karena air mata yang menitih dari tadi
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu dari luar yang sangat pelan
'Pasti itu bunda' batin ku
"Nak.. Bangun , ini udah mau jam setengah tujuh" kata bunda dari luar pintu , gue pun menyeka air mataku dan langsung keluar dari kamar
"Ehh iya bun , ini baru mau mandi kok"
Kata ku sambil tersenyum palsu dan berusaha untuk tidak menatap mata bunda karena takut ketahuan bahwa gue lagi sedih banget sekarang"Ehh tunggu" tahan bunda dengan nada datar
'Aduh! Mampus deh gua!' batin gue kesal
"I-iya.. Bun?" tanya ku dengan sedikit gugup
"Ekhem! Yang katanya mau mandi tapi handuknya gak ada sama itu tuh..." tunjuk bunda di arah kamar mandi
".... Kamar mandi ada di situ bukan di sono" lanjut bunda sambil cekikikan
"Hehe.." sementara gue hanya balas dengan cengiran yang tak jelas
+++
Selesai mandi gue pun turun buat sarapan
"Bunda?"
"Iya?" kata bunda sambari mengoles selai kacang di permukaan roti
"Hmm.. Ayah mana?" kataku sambil celingak celinguk mencari ayah
"Oh.. Ada di ruang kerja lagi nyari berkas penting" kata bunda
"Ohh.." gue hanya mengangguk dengan ber o ria
"Wah.. Anak ayah udah gede yah sekarang" kata seorang pria berparu baya yang memakai jas hitam dan sekarang ada di hadapan gue
"Iya yah , udah besar masa fantasia mau di bilangin kecil lagi" jawabku asal asalan
"Oh.. Iya ayah mau ngomongin sesuatu sama kalian" dan saat ayah udah ngomong gitu aktivitas makan dan minum gue , gue berhentiin karena gue tau kalau ayah udah ngomong gitu berarti dia benar benar serius
"Mm.. Ngomongin apa yah?" tanya bunda , gue hanya mengangguk
"Jadi gini , ayah mau dipindahin di luar negeri besok , sebenarnya ayah gak mau karna pasti ayah ke sini hanya bisa sebulan sekali itu pun jika gak banyak kerjaan" jelas ayah panjang lebar yang membuat bunda menghembuskan nafasnya kasar dan duduk disamping ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate That I Love U
Teen Fiction"Gue Kan udah bilang fan Lo gak bakal dapat orang itu lebih baik lo tinggalin aja , lo hanya bisa berharap dan bermimpi gak bakal lo capai" kata seorang sahabat gadis tersebut Sementara gadis itu hanya mendengar kata sahabatnya dan menangis di pojo...