Fathur POV
Saat rapat osis selesai gue pun langsung berjalan menuju gerbang melewati semua kelas karena rapat osis di adakan tepat pada kelas yang jauh berada di dalam , tapi.. Ada suara yang sangat mengganggu langkah kaki gue akhirnya gue pun berhenti dan itu.. Di kelas fantasia ? Tapi sekolah udah sepi yang nangis siapa ? Masyaallah kok gue merinding yak? 'Gue harus positif thinking' batin ku yang membuatku semangat
Ceklek...
Gue pun membuka pintu dan mata gue langsung ngeliat pemandangan yang gak mengenakkan fantasia lagi menoleh ke arah gue wajahnya pucat pasih matanya memerah dan tangannya bergetar dan memegang sebuah diary
Dia menunduk menyembunyikan sesuatu"fan?"
"....."
"Itu.. Lo kan fan?" tanya gue penasaran becampur bingung
"....."
"Eum.. Fan gue tau lo punya masalah , lo bisa ceritain semuanya ke gue kok" bujuk gue sambari berjalan kearah nya
"Hiks..." dia nangis dan gue yang gak tega liatnya langsung meluk dia dan berusaha buat nenangin dia
"Udah yah , lo yang jellek nanti malah tambah jellek kalau nangis" dan ternyata bujukan gue ngebuat dia malah nambah nangis
"Maafin gue" ucap gue sambil mempererat pelukan gue ke dia dan mengusap pelan rambutnya dia pun mulai berhenti nangis
"Huufftt.." dia menghembuskan nafasnya kasar lalu menunduk dan diam
" fan?" panggil ku dia hanya menoleh dan mengangkat alisnya sebelah yang mengartikan 'ada apa?'
"Soal yang pernah gue mau minta maaf ke lo" kata gue jujur
Dia hanya ngangguk sebagai jawabanya sambil tersenyum senyum yang sangat manis
'Astaga gue ini kenapa , gue deg degan ngeliat senyumnya ya allah manis banget ' batin gue
"Eh lo pulang jam berapa ?" tanya gue
"Ini juga mau pulang kok" katanya sambil memasukkan diary dan beberapa barangnya ke dalam tasnya
"Eum.. Bareng sama gue yuk" ajak gue dia baru mau ngomong tapi gue potong
"Tap-"
"Gue gak nerima penolakan" kata gue lembut dan dia pun langsung ngangguk setuju lalu kita pun keluar menuju gerbang dan masuk kemobil pribadi milik gue
Fantasia POV
"Eum.. Bareng sama gue yuk" ajak fathur tapi gue ngerasa segan dan berusaha menolak tapi dia motong ucapan gue
"Tap-"
"Gue gak nerima penolakan" potongnya dengan kalimat yang lembut gue hanya mengangguk mengiyakan lalu gue sama dia pulang bareng naik mobil pribadi miliknya
Sepanjang perjalanan suasana dalam mobil sangat hening gak ada yang bersuara dan sangat canggung gue lebih memilih diam dan melihat keluar jendela
Klinggg!! Klinggg!! , beberapa notif masuk ke handphone gue dan gue berharap itu adalah azahrah dan ternyata pas gue buka bukan azahrah melainkan notif dari beberapa cowok genit yang paling gue malasin , dan gue lebih memilih mematikan handphone gue lalu melanjutkan menatap keluar jendela mobil
+++
Setelah mobil pribadi fathur nyampe di depan rumah gue , dia pamit pulang dan gue cuman ngucapin makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate That I Love U
Teen Fiction"Gue Kan udah bilang fan Lo gak bakal dapat orang itu lebih baik lo tinggalin aja , lo hanya bisa berharap dan bermimpi gak bakal lo capai" kata seorang sahabat gadis tersebut Sementara gadis itu hanya mendengar kata sahabatnya dan menangis di pojo...