Chapter 2

285 30 10
                                    

"Mwo?! Unnie?" tanya gadis tadi sambil menunjuk dirinya sendiri. Bingung dengan bagaimana gadis kecil tadi memanggil namanya.

"Apa So Eun-unnie setengah tidur?" tanya sang dongsaeng dengan nada mencemooh.

"Ayo sarapan!!" teriaknya lalu menggeser pintu untuk menutupnya dengan sedikit kasar.

Gadis yang diketahui bernama So Eun tersebut lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju cermin yang bisa merefleksikan seluruh tubuhnya. Dia lalu melepaskan gaun tidurnya, menyisahkannya hanya dalam balutan celana dalam. So Eun lalu melihat refleksi tubuhnya di cermin.

"Mwo? Ah,MWOYA??!!!!!" teriaknya. Masih dengan keadaan shock, dia mendekatkan tubuhnya ke cermin dengan wajah merona. Otaknya masih belum bisa mencerna akan apa yang terjadi pada dirinya.

*****************^^*************

Terlihat si bungsu di keluarga Kim tersebut sedang menata makanan dimeja. Dan juga di ruang makna tersebut terdapat nenek mereka atau Kim haelmonni. So Eun sepertinya terlambat bangun, itulah mengapa dia terluhat terburu-buru saat menuju ruang makan.

"Unnie kau terlambat!" teriak si bungsu So Mi pada kakaknya yang baru saja memasuki ruang makan dengan setengah berlari dan rambut yang belum rapi.

"Mianhae, besok aku yang akan membuat sarapan" balas So Eun lembut. So Eun lalu mengambil makanannya. Sedangkan Kim haelmonni sendiri sedang menatap penasaran pada cucu sulungnya itu.

"Kau normal hari ini" ucap Kim haelmonni secara tiba-tiba pada So Eun."Nde?" bingung So Eun yang tidak mengerti apa maksud perkataan neneknya itu barusan."Unnie, kau kemarin gila" tambah So Mi dengan nada mengejek pada unnie-nya.

"Yakk, chakkaman. Kalian ini bicara apa sih?" tanya So Eun penasaran. 'Memangnya apa yang aku lakukan kemarin?' tanyanya dalam hati. Dan pertanyaan So Eun tadi hanya dijawab dengan kekehan geli dari sang adik.

"Selamat pagi, semuanya. Ini pengumuman dari Aula Kota Jeonjuk. Sehubungan dengan pemilihan walikota yang akan diadakan tanggal 20 bulan depan, komite pemilihan-" suara dari radio tersebut langsung terputus karena dengan cepat, Kim haelmonni mematikan radionya. So Mi mengambil remote TV dan menyalakan televisi mereka yang memang ada di ruang makan. Dan kini perhatian mereka teralihkan pada berita yang ada di televisi.

"Sebuah komet dengan periode orbit 1.200 tahun akan melintas dalam sebulan." ucap sang reporter wanita. Kini keluarga Kim tersebut melanjutkan makan sambil mendengarkan berita pada televisi."Komet akan terlihat secara kasat mata selama beberapa hari..."

"Berbaikan saja dengannya"ucap So Mi pada kakaknya, entahlah maksudnya supaya kakaknya berbaikan dengan siapa. Hanya keluarga Kim yang tau."Ini urusan orang dewasa" balas So Eun yang dari nadanya saja bisa tampak kalau dia engan membahas masalah ini.

".... JAXA sedang menyiapkan observasi pertunjukkan angkasa abad ini." setelah itu, suara reporter wanita dari televisi kembali memenuhi ruangan, menandakan kebungkaman keluarga Kim.

***************^^***************

So Eun tengah berada di kamarnya. Tepatnya di depan cermin sedang mengikat rambutnya dengan pita yang ia rajut sendiri. Setelah itu dia berangkat ke sekolah bersama So Mi. "Kami berangkat nek!" ucap dua bersaudari tersebut secara bersamaan.

Mereka lalu berjalan bersama menuju sekolah meskipun nanti mereka harus berpisah. So Eun bersekolah kelas 3 SMA, sedangkan So Mi sendiri masih kelas 5 SD. Mereka melewati jalan yang sudah biasa mereka lalui untuk pergi ke sekolah, sambil menikmati udara segar yang disuguhkan desa indahnya di pagi hari.

"Belajarlah dengan giat ya kak!" ucap So Mi sambil melambaikan tangan pada So Eun -yang juga membalas lambaian tangan mungil So Mi- karena mereka harus berpisah jalan mulai dari situ.

Di sisi lain, terlihat seorang pria yang tengah membonceng wanita naik sepeda kayuh. Mereka terlihat memakai seragam yang sama seperti yang dipakai So Eun."So Eunnie!" teriak gadis tersebut pada So Eun yang sedang berjalan sendirian. Sedangkan pria yang memboncengnya hanya terkekeh pelan akan suara teriakan gadis yang diboncengnya yang terdengar cukup nyaring tapi juga terdengar imut.

Mereka -orang yang berboncengan- berhenti di sebelah So Eun. "Annyeong Yoona, Siwon" sapa So Eun kepada kedua sahabtnya yang bernama Yoona dan Siwon. "Annyeong" sapa Yoona balik. "Yakk! Cepat turunlah" keluh Siwon pada Yoona. "Geurae, geurae. Dasar pelit!" yang dikeluhkan malah balik menggerutukan sikap Siwon padanya. "Kau ini berat tau!" balas Siwon mencoba membela diri untuk membuktikan bahwa dia bukan namja pelit. "Kau kasar sekali padaku!" Yoona sekali lagi menggerutu akan sikap Siwon. So Eun yang melihat itu hanya tersenyum, menemukan betapa mereka cocok sebagai pasangan kekasih. "Yang akur ya sebagai pasangan kekasih" ucap So Eun sambil terkekh geli dan kembali berjalan menuju sekolah. "Kami tidak!!" protes Yoona dan Siwon dengan cepat atas bagaimana So Eun mengkategorikan mereka sebagai pasangan kekasih.

"So Eunnie, rambutmu terlihat bagus hari ini" ucap Yoona memulai pembicaraan sambil berjalan di samping So Eun."Nde?" ucap So Eun, lagi, ia tidak mengerti akan apa maksud dari perkataan Yoona padanya. "Itu benar! Apa nenekmu habis mengusir setan dari dirimu?" tambah Siwon untuk menambah kebenaran pada perkataan Yoona yang juga menambah rasa tidak mengerti diri So Eun. Oh, betapa So Eun merasa kalau dia baru saja dilahirkan kemarin. Dari tadi pagi semua orang berbicara hal yang tidak dia mengerti. 'Sebenarnya apa yang terjadi?' batin So Eun.

*************^^****************

Okeh guys, segini dulu ya. n kota Jeonjuk itu gak nyata loh!

BAI-BAI^^


Your Name ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang