A Punch!

146 14 0
                                    

      Lapangan, kooridor, kelas, balkon, Kantin semuanya ramai oleh para siswa/i SMA Vardhana Adidharma pada jam istirahat. Prilly berjalan beriringan dengan Xena melintasi lapangan menuju kelas mereka.

"Xen, pr kimia udah belom?" tanya Prilly sambil mengutak atik gadgetnya

Xena mengerutkan alisnya sebentar, perasaan gaada pelajaran kimia hari ini...

"Apaan??, sekarang kan gaada pelajaran kimia Prill.. Ngelindur lo?!"

"Iya maksud gue pr buat besok!"

"Halah! Besok mah gimana besok aja lah, palingan juga serangan fajar...haha" Xena tersenyum tak niat.

"Dih itu mah elo aja!"

     Serangan fajar adalah  Kebiasaan murid mengerjakan pr pagi2 buta di sekolah dengan mengandalkan contekan dari teman nya yang sudah selesai duluan.

"Woy!! Sini lo anjing!!" Suara lantang seorang lelaki memecah keramaian.

    Tiba tiba suara riuh gemuruh teriakan dan kebanyakan murid perempuan berlari menjauhi lapangan, lalu balkon dipenuhi para siswa yang meneriaki sesuatu yang ada dilapangan. Prilly dan Xena celingukan kenapa tiba2 mereka menjadi pusat perhatian seperti ini?
      Terlihat dari jauh Irsyad berlari melawan arah siswa lain  yang berlari menjauhi lapangan.

"Ada apa syad ko?...." Prilly bertanya bingung. Tanpa sempat di jawab oleh Irsyad, Prilly dan Xena keburu ditarik paksa keluar lapangan dengan kencang.

Brakk!

      Ponsel ber silikon doraemon itu terlepas dari genggaman nya dan jatuh tepat di tengah2 lapang, baru dari pinggir lapangan ini Prilly lihat jelas apa yang terjadi, Perkelahian antar ketua geng di sekolah itu. Ponsel Prilly tergeletak tepat di tengah2 kerumunan anak2 yang sedang berkelahi itu.
     
       Mata Hazel gadis itu gemetar mengkhawatirkan ponselnya yang kini di kelilingi belasan kaki siswa berandalan yang siap mengancurkan nya.

Ya tuhan hp gue..

"Oh may gat! Prill itu kan Si Ali dia berantem sama si Zian!!" Xena berteriak2 menunjuk dalang utama kerusuhan ini.

Terdengar banyak kata tak pantas dari perkelahian tersebut, makian dan cacian keluar begitu lantang dari masing masing mereka. Seperti... "Sini lo njing!!" dan "bacot lo bacot!" atau "gue abisin lo bangsat!" dan banyak lagi... Belum lagi ditambah para penonton laga gratis yang kampungan, bukan melerai malah memprovokatori.

     Semuanya luput dari perhatian Prilly, Xena mengajaknya bicara pun... Seperti tidak terdengar, karena fokusnya pada benda persegi ber silikon doraemon yang tergeletak rawan tersepak di tengah lapangan yang ricuh.

      Dalam radius 15 meter tidak ada yang berani mengganggu perkelahian antar geng itu, mereka saling tendang, saling jotos, dan banyak diantaranya yang terjerembab, tersungkur dan terkapar lebam2.

   Namun apa yang terfikirkan di benak Prilly sungguh mengejutkan, ia berlari ke tengah2 lapangan lolos dari penjagaan Irsyad dan Xena, hingga siswa2 lain yang menonton terkejut.

"Mau ngapain tuh cewe?!"

"Nekat mau misahin?"

"Cari mati kali ya?!"

Dan ribuan pertanyaan Sarkatik yang dilontarkan beribu bibir siswa siswi lain yang sedang menonton. Namun yang paling keras jeritnya adalah Xena

"PRILLY!! LO MAU KEMANA HEYY?!! MAU CARI MATI LO KESANA KUTIL?!! NANTI LO KEINJEK2!, TAHLILAN GUE NTAR!!!" jeritnya, Xena melangkah hendak mengejar sahabat nya namun keburu ditahan Irsyad.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang