Prolog

27 2 0
                                    

Aisy Pov

Tring....Tring....Tring....
Suara jam weker berbunyi nyaring menusuk kedalam telingaku, gue terbangun dengan keadaan cahaya yang menyelinap masuk, suasana pagi yang sangat sunyi,Dan gue melihat ke arah meja belajar gue yang terlihat foto gue dengan orang yang gue suka waktu kecil, yup gue tinggal sendiri. Orang tua gue udah pergi ninggalin gue saat kecil

Fllsbeck on
papi meninggal saat gue umur 4 tahun saat itu gue menangis didalam kamar sendirian, pintu kamar gue kunci, gue nggak bisa dibujuk saat itu, selama 3 hari didalam kamar akhirnya gue menyerah untuk menangis, gue harus bisa mengikhlaskan kepergian papi. Setahun kemudian Mami gue dikatakan meninggal dunia karna mobil yang dikendarin mami terperosok masuk ke jurang saat umurku genap berumur 5 tahun, saat itu gue ditemanin dengan Bibi Endang yang setia dari dulu dan Mas Ray, gue dibesarkan dengan mereka sampai gue tamat SMP. Gue sejak mami gue meninggal gue berlari Ketaman bermain diLokasi tempat tinggal gue, ada seorang laki-laki yang nyamperin gue. Saat itu gue sangat sedih. Gue terus menangis dan ketakutan yang menimpa diriku.

"Sekarang gue sendiri, nggak ada yang temenin gue sekarang, Mu kenapa mami ninggalin Aisy sendiri Mi??!!"kata Gue dengan menundukkan kepala dan mengacak-acak rambut.

"Lo kenapa?"Tanya seorang anak laki-laki yang berada di depan gue.

Gue mengangkat Wajah gue melihat siapa anak laki-laki itu. Reflek, gue langsung memeluk tu Cowok dengan menangis didada kecilnya itu.

"Gue sendiri Hiks... Hiks..., gue nggak mau sendiri lagi hiks...hiks..."ucapan itu yang bisa gue keluarkan saat itu.

Tiba-tiba tangan Dia sigap memeluk gue dengan erat. Gue teringat dengan pelukan ini, pelukan ini sama dengan Papi meluk gue. Gue merasa nyaman dengan pelukan yang diberi olehnya.

"Tenang lah.,sekarang kau ceritakan apa yang terjadi dengan mu?"Kata Anak laki-laki itu sambil memegang bahu gue dengan lembut.

Gue mulai perlahan untuk duduk kembali, dan gue menceritakan apa yang terjadi dengan kehidupan gue. Gue melihat Anak laki-laki itu dengan kesedihan yang menyelimuti dirinya.

"Oh iya,,nama lo siapa?"tanya Gue.

"....."tak ada jawaban darinya.

"Hello,,gue nanya!?"kata gue.

"Ha ha apa-apa"kata Anak laki-laki itu dengan kebingungan.

"Gue nanya, nama lo siapa?"kata gue.

"Kenalin Nama gue Ramadiansyah panggil aja Rama, kalau Elo?"tanya Rama.

"Gue Aisy Hawa Apritanti, panggil aja gue Aisy"kata gue sambil mengulurkan tangannya ke gue dan dibalas dengan lembut dengannya.

Gue langsung memeluk dia lagi, kali ini gue sangat ingin di beri kasih sayang sama seseorang termasuk Rama.

"Lah lo kenpa lagi?" tanya Rama bingung.

"Gue ingin meluk lo aja, karna pelukan lo kayak pelukan papi sama banget"kata gue jujur dengan senyum yang menggambarkan di bibir kecil gue.

Gue ingat kalau gue bawa gedjed gue. Gue langsung mengambil gedjed gue dan langsung membuka kamera. Dan mengambil moment bahagia ini.

Fllsback off

Gue berdiri dan berjalan kearah jendela, gue buka jendela kamar gue. Setalah itu gue langsung ke bawa untuk sarapan.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Hi guys, kurang menarik ya ceritanya, gue ingin banget kalau ni cerita bakal banyak dibaca dan didukung oleh para readers baik hati.

Mohon VoMent nya karna saya akan bahagia jika kalian kritik

Sampai jumpa di part selanjutnya all

See you all👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat untuk RamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang