Akashi-sama? Akashi-kun!

479 43 39
                                    


(A/N) Hokyaaa~ (Apaan sih?) Gachan balik looh.. (Gada yang peduli)

Okey, cus aja deh

WARNING: GAJE, BAHASA ABAL-ABAL, ANEH, OC -ADA BEBERAPA TOKOH ANIME LAIN MENYELINAP DISINI:V, GARING, ALUR GAMPANG DITEBAK DLL.

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki, Another mangaka (Eiichiro Oda, Matsui Yuusei, Masashi Kishimoto)

(name) memasuki pintu gerbang yang telah dibukakan oleh Karma (ceritanya satpamnya lagi libur Ramadhan). (name) kembali melihat rumah yang benar-benar luas. Di sebelah timur terdapat kolam renang dengan sebuah perosotan besar di dekatnya. Di dekat kolam itu, terdapat sebuah gazebo (big gazebo) berisi sebuah lemari dengan papan shogi.

(name) melangkahkan kakinya perlahan, tak mau merusak satu jengkalpun benda di situ, atau gunting akan menghujaninya. Menuju ke rumah yang pintunya saja setinggi 3 meter dan selebar 2 meter.

'Ini rumah atau istana coba?' batin (name).

Karma membuka pintu dan mempersilahkan (name) untuk masuk.

Timeskip –depan kamar Akashi

"Permisi," (name) memanggil Akashi.

"Kau sudah datang?" tanya Akashi sembari membuka pintu kamarnya. Tampak kamar yang benar-benar mewah. Sebuah tempat tidur berukuran besar, meja belajar yang penuh dengan buku, satu rak yang berisi bola basket, meja kecil dan shogi di atasnya, satu kulkas empat pintu, televisi yang sangat lebar, sebuah biola, piano, dan banyak sekali benda menghiasi kamar itu.

Yang menarik perhatian (name) adalah dindingnya. Terdapat banyak pigura yang berisi medali-medali Akashi. Dan semuanya medali emas.

"Wow," Ucap (name) tanpa menjawab pertanyaan Akashi tadi.

"Ayo kita mulai tugasnya," sahut Akashi. (name) menyodorkan setumpuk kertas kepada Akashi.

Akashi mencari sesuatu diantara tumpukan kertas itu. Tangannya menggeser-geser kertas yang ada di tumpukan itu.

"Kita mulai dari yang ini," Akashi menunjuk satu kertas.

"Kita mulai dari yang ini," Akashi menunjuk satu kertas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa makanan kesukaanmu?" lanjut Akashi

"Um, miso ramen. Shoyu juga suka, pokoknya aku suka semua ramen. Tapi yang paling kusuka adalah miso ramen dengan nori lebih" (name) mulai mengoceh hingga lupa bahwa sosok didepannya adalah ketua OSIS, ketua kelas, kapten tim basket, ah banyak lah jabatannya~

"N– no– nori? Maksudmu rumput laut?" Entah mengapa raut muka Akashi berubah. (Oke ini OOC~)

(name) mengangguk yakin. Di otaknya penuh dengan makanan berrumput laut (Mohon yang puasa sabarr)

"Kau tahu aku tidak suka rumput laut," Kata Akashi.

"Hah? Lalu apa yang kamu suka, Akashi-sa.."

"Kun!" Belum selesai (name) memanggilnya dengan Akashi-san, Akashi meminta –memerintah– (name) untuk memanggilnya dengan Akashi-kun.

Kau tahu itu aneh. Bahkan 'Akashi-san' saja belum cukup formal untuk memanggil Akashi di kelas. Biasanya Akashi dipanggil 'Akashi-sama' karena jabatannya sebagai ketua OSIS. Namun kini Akashi malah meminta (name) untuk memanggilnya dengan tambahan 'kun'.

"Ah, baiklah. Akashi-kun, apa yang kamu suka?" Tanya (name).

"Yang kusuka itu sup tahu, yang kubenci rumput laut," Akashi menjelaskan.

"Lalu apa yang akan kita buat?" Tanya (name) kembali.

"Untuk makanannya tahu kuah ramen, minumannya apa yang kau suka?" Akashi menjawab dengan makanan yang aneh.

"Haah? Tahu kuah ramen? Memangnya enak? Bukannya itu tidak, yah, romantis? Dan selama ini aku belum pernah memasak ramen, aku hanya membeli ramen instan saja. Kalau minuman, aku suka Green Tea Latte (Kalau gak suka anggep aja suka)." (name) menjelaskan panjang lebar.

"Aku pernah membuat ramen. Kalau begitu kita buat tahu kuah ramen dengan dessert Green Tea Coffe Latte. Aku ingin kopi," Kata Akashi.

"Eeh?? Kau tahu, itu aneh lho! Memangnya rasanya enak? Ingat ya, tugas kita itu membuat makanan bernuansa romantis, bukan makanan rasa aneh!" Entah mengapa kali ini (name) bisa protes kepada Akashi. Mungkinkah gunting akan menghujani (name)? Ternyata tidak.

Tanpa menjawab, Akashi hanya tersenyum. (name) heran dengan kelakuannya, cowok ganteng gebetannya ini kalau ternyata bisa tersenyum.

Timeskip –setelah selesai memasak

(A/N) Gachan gabisa masak jadi Gachan skip deh :3

"Bagaimana?" Akashi bertanya.

"Tak kusangka rasanya enak.. Tapi sepertinya lebih enak kalau diberi sedikit nori.. haha.. Lalu, green tea coffe latte-nya juga enak. Kopi dan tehnya bisa menyatu.."

Akashi membuat gambar hati pada cangkirnya yang berisi green tea coffe latte dengan krimer, karena tugas nya memang membuat makanan romantis.

"Aku belajar memasak sejak kelas VII," kata Akashi.

"Pantas masakanmu enak. O, ya, apa pendapatmu tentang pelajaran baru di sekolah?" (name) menanggapi.

"Yah, pelajaran kurang kerjaan. Sudahlah, ayo kerjakan tugas selanjutnya. Bagaimana dengan yang ini?" Akashi memilih satu diantara tumpukan kertas.

"Hmm... Mencari tempat romantis? Bagaimana kalau pantai? Bukankah itu bagus? Eh, tapi kalau pantai, aku bisa makin hitam haha (Kalau kamu putih anggep aja item :3) Akashi-kun suka basket kan? Bagaimana kalau lapangan basket? Tapi memangnya itu romantis ya? Hmm..." Sekelumit kalimat panjang keluar dari mulut (name).

"Aku punya beberapa villa, tiap villa ada satu gedung yang belum dipakai. Kita bisa membuat ruangan sendiri kalau kau mau." Akashi menjawab dengan singkat.

"Gila.. Memangnya Akashi-kun punya villa dimana saja? Mungkin satu villa bisa kita pakai."

"Hokkaido, Aomori, Miyagi, Akita, Fukushima, Ibaraki, Saitama, Chiba, Nigata, Nagama, Shizuoka, Aichi, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Wakayama, Okayama, Hiroshima, Yamaguchi, Kochi, Fukuoka, Kagoshima, dan Okinawa. Hanya itu."

"Satu, dua, eh? 24 villa? Akashi-kun kaya banget! Bagaimana kalau kita ke Kagoshima? Disana terkenal dengan ocha nya kan?" Usul (name).

"Baik. Kita pergi ke Kagoshima besok siang. Jangan lupa ke bandara jam 12." Kata Akashi.

"Memangnya sudah beli tiket?"

"Untuk apa beli tiket kalau punya pesawat pribadi?"

To be continued!

Yatta! Akhirnya selesai juga! Jangan lupa vomment!!!

[HIATUS] Cause I Love You: Akashi x Reader (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang