Empat

1K 25 0
                                    

"Morning ran" sapa Maura yang baru saja masuk kelas

"Morning" balas Rani sambil tersenyum

"kebawah yuk, temenin aku keperpus" ajak Maura

"yaudah, gue juga" kata Rani terus berdiri

"oke" kata Maura mendahuli Rani.
Rani menyamakan jalannya dengan Maura, seketika berhenti ketika melihat Kenzzy hampir menabraknya. Hanya ada tatapan dingin yang tak dimengerti Rani dan Rani tak menghiraukan itu.

    Pagi ini hanya dibagikan matapelajaran dan siswa-siswi sibuk dengan keperluan masing-masing.

Brak!! Suara hentakan meja sangat terdengar dari arah kanan kantin "lo kalo gue ngomong dengerin kenapa si, jangan buat gue nambah emosi ya sama lo" kata orang itu keras dan masih tak ada balasan dari orang yang ia bentak

"eh lo punya mulutkan, jawab!!!" kata orang itu dengan nada yang membuat kantin tak bersuara

Laki-laki yang di bentak langsung menonggak dengan tatapan khas nya, tatapan dingin yang menusuk "lo denger ya, gue lagi makan jadi kalo mau ngomong nanti aja" jawab laki-laki itu dingin

"eh lo ada masalah sama gue, enak aja lo nyuruh gue nunggu, emang lo siapa ha?" bentakan ini Nyaris membuat tangan Maura merah karena Rani menggengam tangan Maura dan kaget melihat kejadian itu.

"iya, gue tau tapi bisa nggak, nggak perlu kayak gini. Lo norak" jawab laki-laki itu dengan santai

"bacot lo ya!!" kata orang itu geram

"lo punya mata, lo punya telinga kan lo bisa denger nggak yang gue bilang tadi., eh gue lupa lo kan nggak punya otak" kata laki-laki itu memanas dan mulai berdiri "ayok kita kebelakang" kata laki-laki itu lagi

"cih" kesal melihat orang didepannya dan merasa dibuat malu saat itu.

"ken, lo nggak perlu pakek otot ya" kata Rakha

"oke ka" jawab Kenzzy tersenyum simpul

"eh, lo nggak usa bawa temen ya" kata orang itu

"Gue bukan lo dit, gue Kenzzy kalo ada masalah ya gue selesain dan nggak keroyokan kayak lo" kata Kenzzy saat sampai di taman belakang

"cih, nggak perlu sok lo ya. Banyak bacot banget lo" kata Adit memanas

"Gue nggak mau ngabisin tenaga gue hari ini ya Dit, karena gue tau siapa yang bakal menang"

Satu pukulan melayang dengan cepat dan langsung di tahan Kenzzy cepat dan menghepas kan dengan kasar
"udahlah dit, kalo masih masalah Fira selesain gue males tau tentang dia. Dan lo tau kan gue sama Fira nggak ada apa-apa jadi lo nggak perlu ngeluarin tenaga lo buat kayak gini" kata Kenzzy mulai santai kembali.

"kenapa harus lo si ken, aa sorry gue emosi tadi" kata Adit kesal

"iya, udahlah. Lo jauhi Fira cari yang lain, lo kan Most Wanted, banyak yang mau sama lo" kata Kenzzy sambil menepuk bahu Adit

"itu dulu dan sekarang lo yang jadi Most wanted disekolah ini"kata Adit lagi

"yaudha lah, nggak penting" Kennzy meninggalkan adit yang sedang terdiam.

***

"kenapa makanan nya dipelototin aja?" kata Muara

"gue masih kepikiran yang tadi, itu siapa si?" kata Rani masih terdiam menatap Maura

"itu namanya Kak Adit Mahendra Wijaya most wanted juga tapi nggak lagi gara-gara ada Kenzzy" jawab Maura santai

"masalah mereka apa?"

cinta dalam diam [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang