(2) Respon

185 10 4
                                    

-Gue nggak percaya cinta pandangan pertama, tapi kali ini gue mengalaminya, apakah itu nyata?-

_________

Galang merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang berada di kamarnya, pikiranya terus membayangkan gadis yang terkesan jutek dan tidak pernah ramah pada laki-laki.

Galang melihat bahwa Melati itu cantik, menurutnya dia lebih cantik dari pada kembaranya, tapi Melati itu tomboy dan setaunya dari Dito ketua kelas, Melati memang cewek  judes disekolahnya.

Dia tersenyum tipis mengingat kejadian yang ada di kelas tadi.

Flashback on

Melati berjalan ke arah papan tulis dan mengambil spidol yang ada disana, lalu ia pergi ke bangkunya dan mencoretkan sebuah garis lurus yang sepertinya akan menjadi pembatas bagian mejanya dan bagian meja Galang.

"Nah, lo segini gue segini" ucap Melati tersenyum puas.

Galang memutar bola matanya dengan malas."kita udah SMA dan yang lo lakuin ini persis kayak anak TK ngerti?"

Kepala Melati menggeleng diikuti jari telunjuk nya yang juga menggeleng "peraturan tetep peraturan dan ini peraturanya jika lo mau duduk di bangku gue!"

"Apa lo bilang tadi? Bangku lo? Ini bangku milik sekolahan bukan milik lo!"

Melati melotot "Tapi bangku ini yang nempatin gue!"

"Bodoamat, kalo misalnya ini bangku lo, gue juga ga bakalan terima karna lo bikin garisnya nggak adil tau nggak"

Melati menengok ke arah meja dan benar saja Melati membuat garisnya tidak adil karna bagian Melati lebih banyak dibanding bagian Galang, sesegera mungkin ia pergi ke arah papan tulis dan mengambil penghapus. Ia menghaspus garis di bangkunya, tetapi tak kunjung hilang, Melati terus menggosokanya tetap saja hasilnya sama.

"Kok masih nggak bisa sih? Au ah biarin aja" Melati pergi ke arah belakang untuk menemui Dito yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Pinjam penggaris lo"

Dito mendongak "buat apa?"

"Ck, gausah banyak nanya, pokoknya penting!"

Dito merogoh tas nya dan memberikan Melati sebuah penggaris yang ukuranya 30cm.

Melati menerima penggaris itu sambil tersenyum, dia kembali ke bangkunya dan mendapati Galang yang sibuk memainkan ponselnya menatap layar ponsel dengan senyum senyum.

'Dasar aneh'-batin Melati

Melati mengira mungkin Galang sedang live di instagramnya.

Melati meletakan penggaris itu di tengah tengah meja mereka "nah kalo gini udah adil!"

Galang mematikan ponselnya dan memperhatikan Melati yang sedang menatapnya "bener bener kaya anak TK" gumam Galang.

"So, lo nggak boleh melampaui batas ini! Ngerti?"

Galang hanya mengangguk. Melati duduk dan mengeluarkan iphone nya dari dalam saku, kemudian ia membuka aplikasi berwarna hijau.

Mawar & Melati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang