bagian 3

146 5 0
                                    

ngggghhh....

luna melenguh pelan memposisikan tubuhnya, mencari posisi yang lebih nyaman. 

plaaaaakkk... dengan sukses tangan luna menampar tubuh pria yang ada didepannya. yang di gampar bukannya marah malah cekikikan pelan, menahan suara tawanya agar tidak didengar gadisnya ini. oke, tenangin diri lo jer... tarik nafas.. buang...tarik...buang...tariiiikkkkkk....buuuaaaa- PREEEET-ng.... sukses sudah latian pernafasannya yang malah berakhir dengan pelepasan kelewat batas. 

luna yang sedang bermimpi berada di taman bunga menghirup udara yang segar pelan-pelan. "waaaahhh... enak banget suasananya"  berlari-lari luna mengejar kupu-kupu yang berterbangan kesana kemari, kembali menghirup udara setelah lelah berlari. menghirup udara se-huuuuuueeeeekk. ini RACUN !!! 

detik itu juga langsung bangun dari mimpi abstraknya . membuka mata dan menemukan mata abu-abu Jeremy.

Deg

Deg

Deg

Deg

entah kenapa pandangan itu begitu dekat, bahkan luna bisa berasakan deru nafas milik jeremy -mint- apa mungkin gue masih dimimpi, tapi kenapa ini masih sangat nyata? terasa amat sangat nyata. dan ya sekalipun gue mimpi, kenapa jantung gue sekarang malah berdetaknya gak karuan gini sih? batin luna yang tanpa sadar membuat mukanya memerah. 

betapa cantiknya lo lun.. mata lo , kenapa dan sejak kapan membuat hidup gue bisa lebih berwarna? ditariknya senyum tipis dari bibir Jeremy. dan itu menyadarkan Luna, ini bukan mimpi. secepat itu jeremy menghilangkan senyumnya, secepat itu juga luna langsung bersuara, tepatnya berteriak sih.. 

mendorong tubuh jeremy menjauh dan.... "JEREMY!!!! LO KEMANAIN SANDAL GUE?" sambil menahan malu dan meyakinkan hatinya untuk tidak terpengaruh jantung sialannya itu luna menngangkat dagunya. tanda marah. 

"noh di lemari es" jawab jeremy enteng dan langsung berbalik meninggalkan luna. 

"resek lo ! kalo sandal gue beku gimana, trus demam, sakit. mau tanggung jawab lo? ha? di hentak-hentakkan kaki luna sebal karena kelakuan jeremy yang seenak jidat. 

"hmmm..." cuma itu tanggapan jeremy atas kelakuan luna yang sangat childdihs. luna ... luna.. gimana bisa lo tadi bersikap setenang itu ? padahal gue udah mau pingsan waktu lo tiba-tiba bangun. apa lo gak ada rasa sama gue ha? dilambaikan tangan jeremy tanda tak peduli, padahal hatinya terluka dan tersenyum getir dibalik punggung luna.

-------------------------------------

setelah insiden itu, luna langsung masuk kekamar dan menguncinya.memegang dadanya yang sekarang sudah berangsur normal. gue kenapa sih? kenapa bisa kayak gini?? apa mungkin gue sakit?

ditariknya kaki luna yang tinggi semampai dan putih mulus itu menuju kasur. menghempaskan raganya.tapi entah ,sekarang jiwanya sedang bermain-main pergi  kemana.

hah...!!!! dihembuskan nafas kuat . kejadian tadi emang bukan yang pertama kalinya kan, tapi kenapa yang kali ini bisa jadi aneh reaksinya? tatapan Jeremy tadi kenapa beda? apa dia???? 

gak ! gak mungkin !!!! itu gak mungkin banget !! impossible banget !!! secara gue sama jeremy udah kayak sodara tapi ya masak jeremy suka sama g-u-e ?

gak bisa ! ini gak bisa terjadi !!!! di geleng-gelengkan kepalanya kekanan kekiri. menolak pikiran gilanya sendiri. dan sukses. bukannya pikiran sialan itu yang hilang sekarang rambut luna berantakan dan malah berefek pusing pada kepalanya. 

"hah ! kalo kayak gini gue yang rugi ! udah pusing tambah rambut jadi kayak singa" ditegakkan tubuhnya dan memandang cermin besar meja riasnya. rambut luna yang berwarna sedikit merah yang merupakan pemberian bundanya sudah seperti surai singa. ditatapnya bayangan dirinya sendiri dikaca. itu hidung mancung bunda...dan mata itu adalah mata pemberian papa dan ah.. bibir ini sama seperti milik kak reno. menjadi anak bungsu dari tiga bersodara dan terlahir sebagai perempuan membuat Luna seperti hasil akhir dari ekspereimen bunda dan papanya. untung saja eksperimen itu berhasil dan berujung cantik. luna yang sekarang menatap cermin itu adalah sosok gadis atau mungkin wanita (mengingat usia luna sekarang sudah 26 tahun) yang sangat cantik . tapi sikap dan kelakuan luna yang masih seperti anak kuliahan membuatnya menjadi gadis kecil bagi keluarga dan teman-temannya. 

dilangkahkan kaki luna menuju kamar mandi. saat seperti ini adalah sangat tepat untuk melepas semua stresnya dengan berendam.

-------------------------------

dikamar sebelah.

jeremy membenamkan mukanya didalam bantal.stres sendiri dengan semua apa yang dialami tadi.bisakah jeremy melewati sisa harinya dengan luna disampingnya tanpa memiliki gadis itu? mungkin selama 26 tahun belakang ini berhasil. tapi entahlah, semakin hari rasa ini membuatnya gila. tubuh luna yang makin hari menununjukkan kematangannya sebagai wanita telah membuatnya gila. bahkan luna hanya sekedar menengok dan mengibaskan rambutnya saja, berhasil membuat jeremy tidak bisa tidur semalam suntuk. tapi bukan tubuh itu yang membuatnya jatuh cinta setengah mati pada luna. ini semua berawal dari kehancuran keluarganya. kehilangan mamanya . ayahnya yang berubah. adiknya yang menjadi liar. semua itu membuat jeremy putus asa. hampir-hampir bunuh diri, namun itu di tolak akalnya yang masih setengah sadar ketika suara luna memanggil namanya. iya, hanya menyebutkan namanya saja, itu sudah cukup membuat jeremy tersadar. ia masih ingin hidup. untuk luna. hanya luna. cuma luna. Luna Sajiwa Ester. 

ketika cinta bertemu . (baca: ketika cinta bertemu titik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang