Satu kata yang mungkin bisa diungkapkan Luna. SHOCK. Pake banget !
Gimana egak shock coba , kalau lo dicium orang yang bahkan lo bakal gak nyangka orang itu bakal cium lo.
Dan bukan sekedar ciuman biasa (kening dan pipi yang biasa mereka lakukan), ini ciuman bibir. Dan lagi ini dilakukan saat Luna dalam keadaan polos.
Polos bukan jiwa ya, tapi polos secara harfiah yang artinya Luna lagi gak pake apa-apa !
Jangan bayangin gimana adegan itu, karena Luna sendiri juga masih kaget. Padahal itu udah terjadi 2 hari yang lalu.
Dan sialnya. Kejadian itu terus berulang dibenak Luna. Gimana bisa sahabatnya yang dia anggap sebagai kakaknya juga itu bisa men--- Arrrggghhh!!!
Bisa gila Luna ngebayangin tiap adegan yang mereka lalui itu. Lima menit ! Yup ! Lima menit kejadian itu berlangsung.
Dan CIUMAN itu *eh gue lancar ngomongnya* bukan sekedar nafsu menurut Luna. Atau memang itu cuma perasaan Luna aja ya?
-----------»
"Lun.... jangan jauhin gue kenapa sih?" suara barito itu tiba-tiba datang dari balik pintu kamar Luna.
"Eh, kalau masuk kamar orang ketok pintu dulu ngapa !" balas Luna sebal. Bagian sebalnya memang ada, tapi yang sekarang mendominasi adalah gugup, campur deg-degan.
Sumpah ini kenapa sih jantung gue ?!!! Luna lo jangan-jangan ..... NO !!!! Ini cuma illusi Lun... tarik nafas hembuskan....
Whoooosaaaa !!!!
"Lo kenapa sih lun? Latian yoga?" dilihatnya luna dengan pandangan lo-udah-gila-atau-apa?
Oh my God ! Sejak kapan Jeremy tetot ini ganteng. Padahal cuma pake sandal swallo biru.
Kaos longgar bertuliskan 'Eat Me'—i will babe !— Luna hilangkan pikiran gila lo !
Dan sejak kapan tampang baru bangun tidur itu menarik. Rambut yang udah kelewat panjang dari sebelumnya, kini acak-acakan.
Tapi yang ada ini malah bikin Je makin seksi ! Oh my God ! Kipas mana kipas... kenapa tiba-tiba panas????
"Mau sampek kapan lo liatin gue? udah puas belum?" goda Je dengan senyum yang —Hell what ! itu kenapa bibirnya bikin oh-uh.
Sadar Lun... sadar !
"Siapa juga yang liatin lo ! G-R !" ucap Luna sambil membuang muka.
Sumpah demi apa ini memaluan banget !
"Iya deh iya gue yang GR." ucap Je sambil melangkah maju. "Lun, lo masih marah sama gue soal Ciu--"
"Stop ! Jangan berani-berani nya lo ngomong soal itu di depan gue." potong Luna cepat.
Sebelum Jeremy mengucap kalimat maut itu. Memang sih Luna gak asing sama ciuman. Tapi kan itu sama pacar-pacarnya dulu.
Walau terkadang ciuman itu berakhir dengan jejak-jejak merah yang nangkring di leher atau bahunya.
Luna gak keberatan. Tapi itu kemarin kan yang cium Jeremy !!! Dan entah kenapa ada rasa panas yang berbeda ketika Jeremy menyentuhnya.
"Lun... please deh jangan kayak anak kecil" ucap Jeremy yang ternyata sudah ada di belakang Luna.
Jadi posisi mereka sekarang sedang duduk diatas kasur. Luna ada di ujung kasur dan Jeremy di belakangnya. Dan sekarang mereka sedang melihat Twillight. Yang seharusnya menjadi film paling romantis.
Tapi yang ada film itu malah bikin badannya semua panas, karena sekarang sedang ada adegan ketika si Vampire cowo nan ganteng itu mencium Bella. Good ! what a perfect time !
"Kanak-kanak lo bilang????!!!" oke bagian Je bilang kalau ngambegnya dia karena Ci-what mereka itu kekanakan bikin tensi Luna langsung naik keubun-ubun.
Luna langsung membalikan tubuhnya dan ini sungguh owow... karena ternyata posisi Luna jadi sangat dekat dengan wajah Je.
Konsentrasi luna !!! Lo mau marah-marah, inget ? Lupakan bibir merah nan menggoda itu ! —Duh kok kesannya gue ini maniak banget sih... !!
Luna menggeleng-gelengan kepalanya. Lalu mundur sedikit—bisa bahaya terlalu dekat dengan Je, pengaruh bibir itu membuat Luna sedikit limbung jika melihatnya— dan menarik nafas.
"Ci-what yang lo maksud itu adalah hal paling gila tau gak sih lo ! Dan lo bilang gue kayak anak kecil??? Dan harap di inget Tuan Je, kemarin itu gue bu...bu...Bu-What lah !" ucap Luna megap-megap.
Rasanya gak kuat ngomong semua itu. Apalagi fakta tentang Luna sedang bugil saat dia berciuman denan Je. Untung aja waktu itu gak ada orang di rumah.
Jeremy terkekeh melihat sikap Luna yang gugup gak jelas itu. Yap, Luna akan marah-marah jika dia gugup. Kenapa Je bisa tau??? Inget kan kalau Je dan Luna itu hidup 'bareng' selama kurang lebih 20 tahun...
Dan fakta itu pula yang mbuat Jeremy tau semua sifat Luna. Begitu juga sebaliknya.
"Ngapain sih lo pake ketawa?! Gue lagi gak ngelawak Je !" bentak Luna sebal. Bayangin deh, sini lagi MENETRAL kan jantung yang dangdutan.
Eh malah orang yang bikin jantung Luna dangdutan itu ketawa gak jelas. Tapi malah bikin Luna mendamba bibir yang sekarang itu sedang melengkung bulan sabit. Manis.
"Lo itu manis Lun...." ucap Je lembut.
Deg !
Bunda!!! Jantung Luna jatuh kedengkul. Tolong bunda !!!
Tiba-tiba Je mendekatkan wajahnya ke arah muka Luna. Luna yang kaget langsung menundurkan tubuhnya. Lagi. Lagi dan lagi.
Sumpah ini kayak undur-undur. Dan sial ! Luna menabrak ujung kusen tempat tidurnya yang terbuat dari kayu.
Luna meringis kesakitan ketika punggunya menabrak cukup kencang. Je yang menyadari itu langsung maju dalam satu gerakan —haduh padahal tadi luna harus berkali-kali mundur— dan menyentuh punggung Luna.
"Lo gak papa Lun?" tanya Je khawatir.
Tubuh Luna langsung kaku. merasakan sensasi terbakar di kulit punggungnya. Oh my gadh ! Telen gue sekarang wahai bumi dan langit !
Tiba-tiba Luna merasakan wajah Je mendekat. Dan....
»»»»…………………««««
hulaaaaa everyoneee !!! sorry baru bisa ngepost. banyak tugas dan kykna writer blok lagi bersarang nih.
maaf ya kalau sedikit banget.
happy reading lah pokoknya.
mwamwamwa *cium reader satu-satu*
R.A
KAMU SEDANG MEMBACA
ketika cinta bertemu . (baca: ketika cinta bertemu titik)
Romance-Laluna- "gak,ini gak boleh terjadi!" batinnya kini menolak semua kupu-kupu yang terbang diperutnya hanya karena ciuman dikening yang biasanya kambing lakukan. dan kenapa aroma coklat dari parfum si kambing ini membuat darah luna berdesir, semua tu...