Meeting(2)

26 5 7
                                    

Tenoneng...noneng...

Ku lirik jam di pergelangan tanganku.
Bel istirahat pemecah kesunyian.Aku tersenyum sinis.
Yups..kami masih disini.
Sibuk dengan pikiran sendiri.
Aku enggak tau mau bilang apa.Orang aku engga kenal dia juga.
"Permisi.."kataku hati-hati.
Dia hanya mengangkat satu alisnya menandakan apa.Ya Allah,he look perfect.
"A...ak..aku"kataku berhenti lalu menghela nafas berat.Mengapa aku jadi grogi gini?
"Aku..eh..gue mau masuk kelas dulu.Soalnya bentar lagi,pelajaran Pak Budi." kataku jujur.
Krik..dia hanya mengangguk lalu berdiri. Ditepuknya celana akibat duduk tadi lalu pergi.
Bingung,yang mau pergi kan aku kok dia main nylonong kabur aja.Yaelah.Ku perhatikan dia pergi sampe tak terlihat lagi..
"Azka'' kata seseorang.Siapa itu?
Ku perhatikan sekitarku.Tak ada orang.Hanya sebuah tempat dengan keadaan yang mengerikan.Apa jangan jangan itu tadi hantu atau sejenisnya.
~~~
"Oii"kata sahabatku dengan suara sangat mendengung.
"Hmm"kataku malas berbicara
"Dari mana aja lo?"katanya dengan teriak.
"Santai.Suara lo sumpah ga karuan.Gue ga tuli kali De,ga perlu teriak teriak."
"Hehe.."katanya cengengesan.
"Btw,lo udah lancar pakek lo-gue nya"godanya menaikkan turunkan alisnya.
"Eh..itu tadi..gara gara cowo yang..."
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya sahabat nya,Dea,main nyambar aja.
"Gila lo..berarti tadi lo bolos karna pacaran lo? Dimana? Pintar gak dia cip.."
"Enggak De, jangan pikir yang enggak enggak" jawabku memotong arah pembicaraan nya yang parah itu.
"Kantin yuk.."ajaknya tanpa melupakan semangat 45 nya.Heran punya teman yang punya tenaga extra.
"Ya udah"kataku.
~~~
*Kantin*

"Sh*t! La..la.."katanya mengguncang tangan ku kencang.
"Apa?"kataku meletakkan sendok yang berisi bakso itu.
"Itu..La..cowok yang gue ceritain sama lo!"katanya dengan heboh.
Cerita? Cerita yang mana?
"Mana?"kataku.
"Itu..itu.."katanya dengan heboh.
Ku perhatikan cowok yang sedang tertawa dengan lebarnya.Seketika mengidik ngeri.Semua orang pasti mendambakan cowok yang cool,alim tidak dengan Dea.
"Satu sekolah bahkan ngenal Dia,La.Cowok yang cool dan bergaya badboy gitu La.."katanya semangat.
"Cool gimana? Orang gue lihat dia barusan nyengir macam orang bego"kataku malas.
"Ya Allah yah Rabbi bukan itu."katanya sedikit jengah mungkin.
"So?"kataku.
"Udah gini aja deh ...lo kesana sekarang" katanya sembari mendorong tubuh ku.
"Ga mau ah..."kataku hendak duduk.
"La..please..kali iniii aja lo nurut sama sahabat lo ini."katanya memelas.
Jiah...drama banget.Itu sahabat ku Allah.
"Iya deh"kataku menghentakkan kaki ku pelan.
"Goodgirl"katanya sembari mengangkat dua jempolnya dan menampakkan gigi putihnya.
"Mana?"kataku tanpa suara.
"Itu samping lo"katanya tanpa suara menunjuk samping ku.
"Ini?" kataku memastikan.
"Iya...minta nomor hp"katanya sambil mengerakkan tangan nya menjujung hp.
Aku hanya melotot namun Oh God..puppy eyesnya mengalah kan semua.
Aku hanya angkat tangan sebelum bereaksi .
"Permisi.."kataku hati hati.
"Hmm"katanya sambil menghadap ke arahku.
"Ka..lo?"kataku.
"Yups"katanya mau apa.
"It..itu..mau minta.."kataku tak siap sambil menunduk mengeluarkan hp dari saku rokku .
"Nope kan?"katanya 100℅ tepat.
"Boleh?"kataku pelan.
Dia langsung berdiri berjalan kearah ku.
"Nanti pulang sekolah gue kasih,depan sekolah gue tunggu di halte" katanya berbisik lalu pergi melengos.
Aku kembali dengan lunglai.
'Cobaan apa lagi ini Tuhan?'
"Gak berhasil?"katanya lesu.
"Dia..anu..katanya gue dikasih pulang sekolah."
"What the f*ck!"katanya mengebrak meja.
"Kenapa?"kataku malas.
"Seumur umur La..enaknya lo."pujinya
"Balik yuk"kataku setelah bakso kosong dihadapan ku seperti tak punya selera ku makan.
"Ok" katanya
~~
Tendangan dikaki ku berhasil membuat ku jengkel
"Sh*t " kataku melirik kesamping.Masalah nya sekarang pelajaran Pak Budi yang terkenal dengan kekillerannya.
"La..hmm...gimana kalau nanti gue aja yang nemuin Azka."katanya hati hati.
"Azka?"kataku bingung.
"Yaelah...cowok tadi"katanya lumayan kuat.
"Hmm..Dea dan Kalila silahkan meninggalkan kelas."katanya seram.
Tak ada penolakan dan tak bisa menolak.Ini perintah yang cukup jelas.

Anything Goes, I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang