Chapter 2

236 27 3
                                    

READ AND REVIEW

ENJOY IT


"aku mohon kepadamu. kembalilah kepadaku. karena takkan pernah ada yang mampu menggantikanmu "

SEHUN POV

tidak Luhan ! TIDAAAAK!!!! Luhan tidak boleh meninggalkanku. Kenapa jadi begini? Kenapa berakhir seperti ini?? 

'nomor yang ada hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan, silahkan menghubungi lagi beberapa menit lagi'

aku mencoba kembali menghubungi Luhan, namun pemberitahuan tidak aktiflah yang diterima oleh telingaku. Aku melemparkan ponselku ke kasur dan mengobrak-abrik seisi kamar. Menjambaki rambutku seolah aku ingin bangun dari kenyataan yang ku anggap mimpi buruk ini. SIAL! SIAL! SIAL! seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya aku tidak merasakan perasaan sayang pada Baekhyun yang berujung  pada berakhirnya hubungan kami -aku dan Luhan-. Aku mohon Luhan, aku mohon tarik  ucapanmu yang menginginkan perpisahan kita dan kumohon kembalilah kepadaku seperti dulu

GELAP!

cahaya hidupku akan pergi!

ingin rasanya aku mengejar Luhan. Mendatangi dia dan menjelaskan kalau semua ini salah paham. Memohon padanya bagai anjing tak bertuan pun aku rela. Namun---

aku terlalu pengecut untuk sekedar beranjak, pergi ke negeri seberang dan bertemu Luhan.

Luhan .... aku.... aku juga masih mencintaimu. 

sangat. 

*****

"entah dimana dirimu berada? hampa terasa diriku tanpa dirimu. apaka disana s'lalu rindukan aku ? seperti diriku yang selalu merindukuanmu. selalu merindukanmu"

1 minggu kemudian

SEHUN POV

Aku tanpa Luhan sangat tidak baik - baik saja. Cahaya penuntun hidupku lenyap. Seperti tidak ada lagi artinya aku menghirup nafas tanpa Luhan disampingku. Sudah seminggu aku mengurung diriku dikamar. Menyiksa diri sendiri untuk hukuman yang telah ku lakukan.Bahkan hal ini belum cukup untuk membuat Luhan kembali padaku. Aku rindu. Sangat rindu. Rindu senyum manisnya. Tawa renyahnya. tingkah lucunya. bahkan kejailannya yang selalu membuatku tersenyum geli meski akulah yang menjadi objek kejailannya. 

tes... tes...

lagi. dan lagi. air mata ini dengan tidak tau dirinya keluar bagaikan sungai yang tidak kunjung kering. Aku tidak peduli jika orang-orang mengataiku cengeng atau apapun. Yang ku pedulikan, yang ku inginkan adalah : Luhan kembali padaku.

Luhan, aku merindukanmu. Apakah, Apakah kau juga merindukankku ?

*****

"taukah kamu? semalam tadi, aku menangia. menginatmu. mengenangmu. mungkin hatiku tlah terluka dalam atau selalu terukirkan kenangan kita "

LUHAN POV

Gelap.

Langit malam begitu gelap tanpa bintang. Mungkin karena hujan kecil yang masih mengguyur kota ini. Ah, apa sang langit sedang merasakan juga kesedihanku? Menemani sepiku dengan tangisnya? Oh yaampun Luhan, kau melankolis sekali. menggelikan.

tes... tes... tes...

untuk yang keberapakalinya lagi air keluar dari kedua mataku. Kali ini saat aku duduk di tepi jendela kaca samnil mengamati pantulan kaca yang berembun. Dingin. Aku kedinginan Sehunnie. Dulu kau selalu berjalan mengendap dibelakangku tiap kali aku insomnia saat hujan tiba. Memelukku dari belakang. Memastikan aku tidak kedinginan akibat angin malam yang menusuk tulang

tes... tes... tes...

Hunnie, aku rindu saat - saat itu. Akankan terulang kembali? Tapi hatiku masih sangat sakit tiap kali berharap semua kembali seperti dulu lagi. Apakah karena kenangan ini? atau karena luka ini?

Hunnie, tolong aku... Aku merindukanmu.



-TBC

SAD SONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang