5 - A Hardworking Girl

8.4K 528 6
                                    

“Kau sepertinya akan punya kisah dongeng seperti Cinderella, Clara. Tasmu sebagai ganti sepatu kacanya. Bukankah begitu ?” Sam tersenyum saat mendengar cerita Clara yang baru saja kembali.

“Cinderella tidak akan dihina habis-habisan oleh pangerannya, Sam. Ahh, aku benar-benar kesal sekali mendengarnya terus memanggilku adik kecil !” Clara duduk sambil memijit pundaknya.

“Dia tidak menghinamu. Kau yang terlalu sensitif kalau mendengar kata 'pendek', Clara. Buktinya dia baik sekali mau mencari tasmu.” Sam menyodorkan sepiring stroberi yang langsung disambut Clara.

“Dia itu bukan baik. Dia itu lolicon.” sahut Clara dengan mulut penuh stroberi. Samantha hanya menggeleng pasrah melihat temannya itu.

“Jadi, gimana dengan kerjaanmu ? Sudah dapat yang baru ?” tanya Sam. Clara menggeleng lemas.

“Susah mencari pekerjaan dengan tinggi yang tak seberapa ini.” keluhnya.

Sam pun ikut menghela napas kecewa seperti Clara, “Sepertinya masalahmu selalu tentang tinggi badan terus.”

Clara memejamkan matanya sesaat dan merenung. Tiba-tiba, ia membuka matanya dan memandang Sam yang sedang sibuk mengelap gelas-gelas kaca.

“Sam ! Sam !” panggilnya cepat. Sam tidak menoleh dari aktivitasnya.

“Ada apa ? Aku tidak tuli sampai kau harus berteriak. Jarak kita duduk pun tidak jauh.” sahutnya.

“Bagaimana kalau aku bekerja di kafemu saja ???” mata Clara berbinar-binar dan ia mencondongkan tubuhnya ke arah Samantha. Wanita itu membelalak mendengar kata-kata Clara.

“Bukankah sangat disayangkan melihatku mondar-mandir di kafemu padahal kau sedang butuh orang ??? Aku bisa membantumu dalam banyak hal !” lanjut Clara antusias.

“Membantuku ? Maksudmu membantuku rugi dalam mengganti kue ? Atau biaya taksi untuk delivery ? Mana ada delivery yang pake taksi kemana-mana, Clara. Kau pikir aku sudah terlalu kaya untuk membuang-buang uangku begitu saja ? Kalau bukan karena pelanggan tadi protes, aku pasti tidak mau menyuruhmu naik taksi.” Sam langsung menolak mentah-mentah.

“Ow, ayolah Sam. Aku bisa belajar naik motor kok ! Mengantar kue tadi 'kan hanya kesalahan karena aku belum berpengalaman. Kau tidak perlu menggajiku terlalu besar. Aku suka kok kerja di sini !” bujuk Clara sambil mengedipkan mata.

“Ya tapi aku harus memberikanmu stroberi tiap hari. Apa kau pikir stroberi itu murah ?” Sam berkacak pinggang menatap Clara.

“Muncul deh ilmu pelitmu.” gerutu Clara.

“Pernah dengar hemat pangkal kaya ? Nah, aku sedang menjalankan prinsip itu sekarang.” alasan Sam.

“Kau bukan hemat. Kau pelit seperti paman Gober. Apa jangan-jangan kau reinkarnasinya ?” Clara mengerutkan kening ke arah Sam.

“Kalau iya, aku mau harta sebanyak dia.” balas Sam cuek.

“Jadi...maukah kau membantu teman kecilmu ini ? Aku sudah tidak tau harus melamar ke mana.” Clara memasang wajah memelas ke arah Sam.

Samantha memandangnya sesaat dan akhirnya menghela napas panjang. Diletakkannya gelas yang sedang dilapnya dan ia bertumpu pada meja di depannya menghadap Clara.

“Baiklah. Kali ini aku mengizinkanmu bekerja di sini dengan tiga syarat.” Sam memandangnya serius.

Clara mengangguk cepat dan duduk tegap menunggu Sam berbicara lagi. Telunjuk Sam terangkat di depan gadis itu.

“Pertama, kau tidak boleh menjerit-jerit marah jika ada yang mengataimu pendek atau semacamnya di kafe ini. Kalau ada yang mengejekmu di luar dari tempat ini, ya tidak masalah. Intinya kau jangan membuat keributan di sini.” tatapan Sam berubah menjadi sangat tajam hingga membuat Clara meneguk ludah.

“Kedua, kau tidak boleh mengeluh kalau aku menyuruhmu mengantar pesanan. Intinya lakukan saja apa yang kusuruh.” lanjut Sam.

“Tidak masalah. Itu gampang kok.” jawab Clara ringan.

“Yang terakhir, aku tidak selalu memberimu stroberi. Kau bukan peliharaanku. Jadi, jangan protes dan beli sendiri stroberimu.” Sam melipat kedua tangan di dada.

Clara langsung tersenyum lebar dan mengangguk cepat, “Sip bos !”

“Persyaratanmu tidak susah kok. Aku bisa melakukan semuanya dengan baik.” Clara nampaknya sedikit membanggakan diri.

“Kita lihat saja apa kau benar-benar bisa melakukannya. Kau 'kan tipe gadis berdarah panas. Yang penting jika kau melanggar salah satunya, kupecat kau.” Sam terkekeh dan pergi meninggalkan Clara.

Strawberry Short GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang