BAB IV - OUR TIME

53 3 0
                                    

Maaf sebelumnya, ini part agak gak jelas gitu, romantis-romantis gaje pokoknya. Maaf juga updatenya lama, soalnya lagi ujian-ujian gitu. Maklum, kelas 3. hehehe. 

Comment and Votes masih sangat diharapkan yaa. Happy Reading!

BAB IV

OUR TIME

"Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage"

-Rein-

Pagi ini terasa berbeda, bagaimana tidak? Semalam, Dara telah resmi menjadi milikku. Aku merasa menjadi cowok paling beruntung di dunia.

"Rein, sarapan dulu!" mama berteriak menyuruhku makan pagi. 

Aku paling benci makan pagi. Makan pagi membuatku mual. Selain itu, makan pagi juga menyebabkan aku mengantuk di kelas. Tetapi mama selalu memaksaku, terkadang aku akan menyembunyikan makananku dan berbohong pada mama. Tetapi karena hari ini mood ku sedang sangat baik, aku akan menuruti semua keinginan mama.

"iya maaa!". Aku menyahut sambil berlari menuruni tangga.

Di ruang makan, mama dan papa sudah menungguku. Seperti biasa, papa hanya membaca koran dan meminum kopi. Sama sepertiku, papa juga benci makan pagi, tapi sepertinya mama sudah menyerah untuk memaksa papa.

"pelan-pelan dong Rein, gak usah lari-lari!". Mama memberikan sepotong roti padaku. Aku langsung duduk dan memakannya dengan lahap. 

"kamu hari ini kayaknya lagi seneng banget Rein? Tadi malem berhasil ya?". Papa menggodaku.

Hubunganku dengan papa memang sangat dekat. walaupun sibuk, papa selalu memperhatikanku. Papa bisa berperan sebagai saudara, teman, juga orang tua untukku. Jadi, untuk masalah cewek pun aku tidak pernah merahasiakannya dari papa.

"Berhasil dong paaa, aku kan nurutin saran papa buat masakin dia. Jadinya, kemaren aku ngajak Dara ke Penthouse yang waktu itu papa kasih buat kado ultah-ku tahun lalu, terus dia kliatan kaget waktu tahu aku bisa masak. Pas aku nembak, ternyata diterimaa. Aku seneng banget pa". Aku bercerita dengan semangat tentang kejadian semalam.

"eh, eh, kok mama gak tau apa-apa sih!". 

"kan urusan pria ma, ya nggak Rein?" Papa menggoda mama.

"Hahaha, iya ma, urusan Pria! Mama nggak boleh tahu". Aku mendukung aksi papa.

"Ih, gitu ya sama mama! Pokoknya gara-gara kamu main rahasia-rahasiaan sama mama, nanti kamu bawa  pacar kamu buat makan malem di rumah kita, mama mau liat biar bisa nilai dia pantes nggak buat anak mama!". Kata mama sambil pura-pura ngambek.

"Ya jelas pantes dong ma! Dara itu cewek paling cantik, yang naksir aja banyaaak banget. Iya deh, nanti siang aku ajak dia ke rumah biar mama bisa liat." aku menyetujui permintaan mama.

 Aku segera menyelesaikan makan pagiku dan bergegas menuju mobil. Aku tidak mau membuat pacarku menunggu lama. Dan juga, aku memang sudah tidak sabar melihat wajah cantiknya. 

-Dara-

Aku menatap cermin.

Rambut? Check

Bedak? Check

Blush on? Check

Lip Balm!!

Pantes ada yang kurang.

Aku memeriksa penampilanku lagi. Aku tidak mau kalah dibanding dengan fans-fans Rein. Bisa-bisa Rein berpaling ke cewek lain. Fans-fans Rein bukan hanya cewek-cewek lebay yang norak! Tidak sedikit cewek cantik, pintar, dan baik yang juga menjadi fans-nya dan bisa menggeser posisi-ku kapan saja. 

YOU ARE MINEWhere stories live. Discover now