Chapter 7 - A Little Question

3.5K 297 11
                                    

"Plisss. Ayolah Eros temani aku!" Dengan puppy eyes-nya Floe membujuk-bujuk Eros agar supaya menemaninya pergi ke hutan untuk mencari blown flowers, bunga yang dapat di buat menjadi healt potion.
Eros bergidik geli melihat Floe yang bertingkah kekanak -kanakan.

"Ah. Ayolah floe, kau itu bisa pergi sendiri bukan? Lagian pula kau sudah sangat dewasa untuk ditemani pergi ke dalam hutan." Celoteh Eros pada Floe.
Floe yang mendengar kata-kata yang di ucapkan Eros tadi kemudian hanya menundukkan kepalanya, mungkin saja itu salah satu triknya untuk mendapat belas kasihan oleh Eros.

"Floe, mengertilah dengan keadaanku sekarang! Aku sangat memiliki banyak pekerjaan. Aku harus mengawasi Rinti dan aku tidak mungkin menolak perintah Ratu, bukan?" Pungkas eros.

Rinti yang mendengar semua itu dari jendela kamarnya, dengan cepatnya ia pergi menghampiri Eros dan Floe yang berdiri di halaman rumah Eros.

"Mengapa tidak? Kau bisa menemani Floe pergi ke hutan dan kau juga bisa melaksanakan tugasmu untuk mengawasiku. Aku akan ikut pergi ke hutan." Ucap Rinti yang tiba-tiba datang ke hadapan Floe dan Eros.
Spontan Floe menaikan kembali kepalanya yang sempat tertunduk tadi, Kemudian ia menatap Rinti dengan serius. Sementara Eros hanya mengernyitkan dahi bingung, sejak kapan Rinti berdiri di sampingnya?

"Kau? Kau mau ikut ke hutan?" Tanya Floe pada Rinti.

"Iyah, memangnya kenapa, tidak boleh?" Rinti bertanya balik kepada Floe.

"Tidak Rin, di hutan sangat berbahaya untukmu." Ucap Eros tegas.

"Tapi, aku hanya ingin jalan-jalan saja. Aku bosan di rumah." Jawab Rinti memelas.

Eros mengenduskan nafas kesal, ia sangat frustasi dengan dua orang perempuan yang sekarang ada di hadapannya ini.

Hening sesaat...
.
.
.

"Baiklah, kau boleh ikut." Suara eros tiba-tiba memecah hening di antara mereka bertiga.

"Yosssssaaaaaaa." Teriak Rinti dan Floe serempak.

Suara sorakan keluar dari mulut Rinti dan Floe, yang membuat Eros risih dan meninggalkan mereka berdua yang masih asyik bersorak ria.

"Heyyy----Eros tunggu!" Suara dua orang perempuan ini, membuat Eros yang walaupun sudah berjarak cukup jauh dari mereka tapi memaksa menutup telinganya.

***
Sejuk dan damai.
Hutan glasgow Queensland, burung berkicau dengan riang menentramkan semua hati yang mendengarnya.

"Floe? Apakah kau sudah mendapatkan bunga yang kau mau?" Suara Eros terdengar dengan nada bertanya pada Floe yang masi asyik mengacak - acak semak-semak.

"Tunggu, sebentar lagi." Ucap Floe setengah berteriak.

'Hmmm-- aku seperti tidak memiliki pekerjaan yang lebih penting, di bandingkan menemani dua perempuan menjengkelkan ini.' Batin Eros kesal.

Tok...

"Awwwhhhh." Eros merasakan sakit di kepalanya yang baru saja di ketuk oleh seseorang, yang pasti itu bukan Floe, siapa lagi kalau bukan Rinti?

"Kenapa kau mengetuk kepalaku?" Tanya Eros pada Rinti yang berdiri di belakangnya.

"Kenapa? Kau masih bertanya kenapa aku mengetuk kepalamu?kau mengatai aku dan Floe Perempuan menjengkelkan, jelas aku kesal dan tanganku gatal ingin mengetuk kepalamu!" Ucap Rinti dengan memalingkan kepalanya cemberut dari Eros.

"Ka..kau? Kau mendengarnya?" Eros mengernyitkan dahinya bingung.

"Tentu saja aku mendengarnya, apa kau fikir aku tidak membersihkan telingaku selama setahun? begitu?" Rinti memberengut.

"Tapi....kata - kata itu aku ucapkan dalam hatiku. Ba----bagaimana bisa kau mendengarnya? Apakah kau bisa mendengar isi hatiku?" Jawab Eros dengan terbata-bata.

"Ah...jangan bercanda, mana mungkin bisa begitu. Ini pasti hanya alasanmu saja kan? Supaya aku tidak marah padamu lagi. Jelas-jelas tadi aku mendengarkanmu mengucapkan itu!" Ucap Rinti dengan sebuah senyum kecut yang tersungging dari bibirnya.

Rinti sangat tidak suka dengan hal yang berbau - bau horor.
Bisa mendengar kata hati seseorang, bukannya itu juga horor?

"Ta----tapi bagaimana bisa kau mengetahuinya?" Kali ini Eros masih bertanya pada Rinti dengan terbata - bata. Dia hanya heran saja, mengapa Rinti bisa mengetahui apa yang ada di hatinya.

'Hearingheart Power? Apakah dia memiliki kekuatan itu? Aku akan menanyakan ini pada Ratu nanti.' Eros kembali membatin.

Eros kembali memperhatikan Rinti, tapi kali ini Rinti bergeming. Tidak merespon sama sekali, ia tidak mendengar kata hati Eros kali ini. Dari sini Eros bisa menerka bahwa kekuatan Rinti masih sangat lemah sehingga belum sempurna dalam bereaksi.

"Ti----tidak, lupakan saja! Aku punya pertanyaan yang lebih penting yang ingin kutanyakan padamu." Ucap Rinti mengalihkan pembicaraan.

"Apa?" Tanya Eros.

"Tentang Floe." Kini Rinti duduk di sebelah Eros.

"Mmm----tanyakanlah!" Ucap Eros menganggukan kepalanya.

"Apakah Floe punya kembaran?"

"Tidak." Jawab Eros singkat, padat dan jelas.

"Tetapi, aku punya teman di bumi yang sangat mirip dengan Floe." Ucap Rinti, polos.

"Dasar otak udang----aku fikir kau sudah mengetahuinya saat Floe menyapamu waktu itu di istana." Ucap Eros.

"Bagaimana mungkin aku bisa mencerna semua yang terjadi pada waktu itu, keadaanku di situ sangat buruk. Aku masih kaget dan syok." Rinti berujar kesal.

Eros mengenduskan napasnya pelan.

"Hhhhh----Floe yang ini adalah Floe yang sama dengan yang kau temui di bumi, dia tidak memiliki kembaran." Eros memutar bola matanya.

"Bagaimana bisa dia ada di bumi?" Tanya Rinti.

"Dia di tugaskan oleh Ratu untuk menjagamu di hari terakhirmu di bumi sebelum kau datang ke dunia sihir." Jelas Eros.

"Oh begitu----dan tentang seorang lagi yang mengetahui identitas asliku selain kau, Floe, Ratu dan Blaze. Siapa dia?"

Belum sempat Eros menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Rinti padanya, Floe datang dan mengacaukan semuanya.

"Ayoo kembali! sudah sore." Floe menarik tangan Rinti dan Eros.

'Kali ini aku harus kembali menunggu, untuk mengetahui siapa seorang lagi yang mengetahui tentang identitas asliku.' Batin Rinti.

***
Seorang anak laki-laki datang memasuki Rumahnya di tengah malam, dengan raut wajah yang sangat buruk.

"Kau sudah pulang?"

"Iyah."

"Kenapa lama sekali? Ibu sangat mengkhawatirkanmu!"

"Berlian teleportasiku jatuh dan pecah, aku perlu waktu beberapa hari untuk memulihkannya kembali"

"Ibu fikir kau sudah jatuh cinta dengan wanita di bumi, dengan memilih menetap di sana dan hidup bersamanya"

"Hhh----lelucon yang lucu bu"

                To be continued
***
Hyy Readers^_^
Kali ini aku up lagi😅.
Ada yang kangen nggak ama aku?*eh maksudnya ceritaku😂(ditabokreaders)

Sebenarnya aku masih ujian semester sih untuk sehari lagi.
Tapi aku usahain untuk up☺.

Semoga kalian menyukai chapter kali ini yah!😊

Hayoo? Siapa yah anak laki-laki yg sedang bercakap-cakap ama ibunya di dialogue diatas?
Ada yang tau?😂

Salam cinta Rintihting08
🐝

"Magic" The Princess Of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang