Sudut Pandang Penulis
"Oppa! Tetet Oppa! Oppa dimana sih ah?" Nugu berseru sambil mencari oppanya yang entah dimana. Ia sudah mencari ke setiap sudut ruangan, bahkan ia juga mencari di dalam kulkas dan kolong tempat tidur. Namun oppanya benar benar tak dapat ditemukan. Nugu menjadi khawatir. Ia pun keluar apartemen dan menuju rooftop.
"Tak usahlah kamu cari si Pabo itu. Kalau dia hilang, hidupmu akan jauh lebih ringan." Ucap Syubsyub, malaikat pelindung Ong Nugu yang setia di sisi kirinya.
"Ya! Jangan dengarkan dia Nugu! Bagaimanapun juga, Tae adalah satu satunya keluargamu yang tersisa. Kamu mau jadi sebatang kara? Cepat cari dia!" sahut Momon, malaikat pelindung Ong Nugu yang juga setia di sisi kanannya.
"DIAM! Icik kalian!" ucap Nugu kesal. "Ha? Icik? Goyang Icik?" Tanya Syubsyub sambil menggoyangkan pantat mungilnya dengan bersemangat. "Cikicik dangdut~ Cikicik dangdut~" Momon bernyanyi mengiringi goyangan hot Syubsyub.
Nugu mengabaikan mereka dan mempercepat langkah kakinya menuju rooftop. Sesampainya di rooftop, ia melihat oppanya yang tampan sedang mengobrol dengan seekor burung. Ini bukan lagi menjadi hal yang aneh bagi Nugu. Oppanya memang menjadi sedikit aneh setelah orangtua mereka meninggalkan mereka.
"Oppa! Oppa kok pergi ga bilang bilang sih?" seru Nugu sambil mendekati oppanya. Burung yang sedang bersama Tae terbang menjauh karena seruan Nugu. Tae pun menghambur memeluk Nugu sambil terisak. "Nugu-ya, burung itu juga pergi meninggalkanku. Sama saja seperti Eomma dan Appa!". Nugu mengelus punggung oppanya dan menenangkannya. Setelah oppanya tenang, Nugu melepas pelukannya. "Oppa, balik yuk ke dalam. Disini dingin." Ajak Nugu. Mereka kembali ke dalam apartemen mereka.
Setelah Nugu membuatkan coklat panas untuk abangnya, ia pamit. "Oppa, nih coklat panas. Habisin ya. Nugu mau pergi dulu. Oppa jangan kemana mana. Nugu nggak lama kok." Tae memasang wajah sedih. "Harus pergi sekarang ya?" Tanya Tae. "Iya oppa." Jawab Nugu dengan sabar. "Udah ya, Nugu pergi dulu." Pamit Nugu sambil memeluk oppanya. "Jangan lama lama!" teriak Tae ketika Nugu menutup pintu.
"Tuhkan. Bener kata Syubsyub. Oppamu yang pabo itu merepotkan. Harusnya kamu biarin dia mati kedinginan di rooftop." Kata Syubsyub setelah mereka keluar dari gedung apartemen.
"Terserahlah Syub. Sampai kapanpun, aku tidak akan meninggalkan Tetet Oppa sendirian." Ucap Nugu dengan yakin. Momon pun tepuk tangan dengan sangat meriah. "Nugu kkaepjjang!!"
Cuaca hari ini dingin. Sebenarnya Nugu ingin di rumah saja bersama oppanya. Tapi bagainamapun juga mereka harus bertahan hidup. Dan satu satunya hal yang bisa Nugu lakukan untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup yaitu dengan suaranya.
Ia berdiri di pinggir jalan dan memainkan gitarnya dengan lihai. Ia mulai bernyanyi dengan merdu. Sedikit demi sedikit, koin koin mulai terkumpul. Walau banyak juga yang hanya lewat tanpa mempedulikan keberadaan Nugu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Withered Flower {BTS Fanfic}
Fanfiction-A Bangtan Fanfiction- Setelah Eomma Ong Nugu meninggal dalam kecelakaan becak, hidupnya berubah. Appanya menyerah mengurus mereka, dan pergi entah kemana. Meninggalkan Ong Nugu berdua dengan oppanya, Ong Taetae yang kini menjadi depresi dan...