O n e

49 5 0
                                    

Gadis itu diam dengan muka datarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Hening beberapa detik.

"Hai" sapa jacob mencoba ramah pada gadis didepannya. Lalu gadis itu tersenyum tipis. So cold so good pikir jacob.

"Ibuku memberikan keranjang pai apel ini sebagai ucapan selamat datang" ujarnya sambil memberikan keranjang pai apel tersebut, disambut gadis itu dan berucap "trims, ucapkan salamku pada ibumu". Jacob hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Siapa yang dat.." suara terdengar dari belakang pintu menampilkan wanita tua memakai gaun lama tadi. "Oh.. hai silahkan masuk nak!" Ucapnya lagi dengan bersemangat sambil menarik tangan jacob masuk kedalam. Ia hanya pasrah saat dipaksa masuk oleh wanita itu. "Kenapa kau tidak mengajaknya masuk sweetie?" Tanya ibu gadis itu pada anaknya dan hanya dibalas dengan mengedikkan bahu seakan-akan berkata bukan-urusanku.

"Maafkan sikap leyra, ia memang selalu begitu pada lelaki tampan" sambung wanita itu sambil membawakan teh hangat dari sudut ruangan tamu itu. "Mom.." sahut gadis itu dengan nada kesal lalu duduk berhadapan jacob dengan gitar diatas pahanya.

"Aku harus mengurus beberapa kardus buku lagi, nanti aku kembali dan oh sweetie be nice.." ujar wanita itu pada anaknya sambil mengerlingkan matanya dan berlalu dari mereka berdua.

Leyra memutar bola matanya, lalu berkata "abaikan, ibuku seperti itu setiap melihat tetangga sebayaku" sahutnya sambil mengibas tangannya di udara pertanda masa bodoh.

"Well, darimana asalmu?" Tanya jacob sambil menyesap teh hangatnya. "Detroit, siapa namamu?" Jawab leyra sambil memetik gitarnya tanpa memandang lawan bercakapnya.

"Jacob Johnson, dan kau?" Tanya jacob lagi sambil memperhatikan petikan gitar leyra, "Aleyra Hudgens" jawabnya sambil menoleh tersenyum menatap jacob sepersekian detik. Lalu kembali melihat petikan gitarnya lagi.

"Sounds unique, apa kau masih bersekolah?" Tanya jacob lagi, entah mengapa ia menjadi banyak tanya padahal jacob terkenal dingin saat berhadapan dengan perempuan selain ibu dan kekasihnya. "Apa kau sedang wawancara? Ya" jawabnya singkat lalu kembali memetikkan gitarnya. Jacob tertawa mendengar jawabannya lalu berdiri.

"Well, aku harus pulang sekarang" sahut jacob sambil melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul tiga sore. Leyra ikut berdiri dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Bye ley, anytime come to my home" sahut jacob lagi sambil melambaikan tangannya pada leyra yang berdiri didepan pintu rumahnya.

"Bye jac.." jawab leyra lebih terdengar seperti berbisik karna hanya ia yang dapat mendengarnya dan tersenyum.

Tanpa sadar ia memberikan senyuman yang jarang diperlihatkannya.

------

[ Jacob POV ]

Suasana kelas sangat ramai dan berisik.

Ada beberapa siswa yang sedang mengerjakan pr sebelum bel masuk, ada siswa yang bergosip dengan heboh, ada yang bermain gadget asik dengan dunianya sendiri-sendiri.

Aku duduk dikursi urutan ketiga dari belakang, dan berkumpul dengan teman-teman lainnya.

"Hey dude!" Sapa christ sambil menepuk bahuku dari belakang, aku hanya bergumam menjawab pertanyaannya. "Wowowo, apa yang membuatmu tak bersemangat?" Sambungnya lagi sambil duduk dimeja yang berada disamping mejaku. "Apa kat sudah datang?" Tanyaku tanpa menghiraukan pertanyaan christ. Belum sempat christ menjawab, suara ketukan pantofel dari pintu depan kelas menjawabnya.

Katherine Claire, adalah kekasihku selama beberapa minggu ini. Ia gadis periang yang terkenal dipenjuru sekolah, pemimpin cheerleaders yang sangat disukai oleh junior dan senior sekolahku, namun aku kurang menyukai sikapnya yang penyuruh dan suka marah tanpa alasan yang jelas, yaa.. bagaimanapun ia kekasihku.

Kat tersenyum ke arahku dengan bibir tipisnya yang dipenuhi lipgloss berwarna merah jambu. "Apa kau mencariku, bae?" Tanya kat sambil melingkarkan tangannya dileherku, shit! Ini masih pagi kat rutukku dalam hati, anak-anak lain memperhatikan kami. Aku hanya tersenyum manis padanya.

Entahlah, hubunganku dengan kat seperti bukan biasanya cowok yang menembak cewek, namun saat itu aku sedang bertanding basket dan yaa.. tim kami menang dan akulah kaptennya, kat berjalan ke arahku lalu menciumku dan situlah orang-orang berpikir bahwa kami mempunyai hubungan spesial seperti sekarang, dan aku tidak mempermasalahkannya karna, hey?! Siapa yang tak mau berpacaran dengan kat? Ia sangat digemari anak-anak disekolahku!

KRIINGG!!

Bel berbunyi menyelamatkanku dari kat dan tatapan anak-anak dikelasku.

Kelas yang berisik tadi berganti dengan hening. Semua murid mulai duduk pada tempatnya masing-masing.

Kelas menjadi benar-benar sunyi.

Mrs. Fay masuk membuka lebar pintu dan berdiri didepan kelas memberi aba-aba pada seseorang diluar kelas agar masuk.

Holy cow!

Gadis itu memasuki kelas dengan tatapan lurus yang datar.

"Everyone, this is our new student" suara lantang Mrs. Fay memenuhi kelas.

Nafasku tertahan menatap gadis berwajah datar didepan kelasku.

Kelas mulai berbunyi lagi membicarakan gadis yang berada didepan kelas.

"Now, introduce yourself" perintah Mrs. Fay pada gadis disebelahnya sambil mengetuk meja dua kali untuk mendapat perhatian.

"Umm"

Baru kali pertama aku melihatnya gugup dan ini sungguh lucu.

"My name Aleyra Hudgens and I'm from detroit"

Anak-anak lain mulai berisik dan aku hanya mulai mencoret buku bagian belakangku. Tak peduli.

"She looks pretty but her hair eww" bisik kat padaku, aku mengabaikannya hingga ia kesal dan berbicara dengan teman bangku belakangnya.

"Sekarang, duduklah dibangku kosong itu" sahut Mrs. Fay sambil menunjukkan bangku kosong yang berjarak 2 bangku dari tempat dudukku.

Leyra mengangguk dan berjalan santai dengan tas ranselnya yang agak lusuh. Gayanya sungguh berantakan, bukan seperti kat dan teman-temannya yang sungguh bergaya dan berwarna-warni. She looks different from another girls I know.

"Hey hudgens, tas yang bagus, aku juga menginginkannya" sindir kat melihat leyra berlalu, leyra hanya diam mengacuhkan ucapan kat. Kat mulai cekikikan bersama teman-temannya. Dan sekali lagi aku tak peduli.

"Baik anak-anak, buka halaman terakhir yang kita pelajari" ucap Mrs. Fay mengalihkan perhatian anak-anak dari leyra. Dan kelaspun kembali sunyi mendengarkan penjelasan Mrs. Fay.

------

The Perfection MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang