Spring, 2017
"Apa yang paling kau takuti?".
"Kematian".
"Semua yang hidup pasti akan mati. Itu sebuah keharusan"
"Menurutku itu sebuah kepastian. Dan aku benci kepastian. Karena tidak akan pernah ada kejutan di depan sana".
Taehyung memandang Jimin disampingnya. Ia menyunggingkan sebuah senyuman hangat.
"Tidak perlu kau takut. Lagipula akhirnya juga akan sama. Aku, kau, dan semua yang ada di sini akan tetap mati".
Jimin membalas tatapan Taehyung. Pemuda yang lebih mungil dari Taehyung itu memiliki mata yang hidup. Orang orang menyebutnya smiling eyes. Matanya seakan membuat Jimin senantiasa tersenyum untuk semua orang. Dan itu sangat indah.
"Terserah kau saja Tehyung-ah. Lantas bagaimana denganmu?"
"Apa?"
"Apa yang paling kau takuti?"
Pandangan Taehyung kini beralih pada semburat cakrawala di depan mereka. Jauh di depan sana terhampar sebuah lukisan maha karya Tuhan, Sunset Spring di Kota Seoul.
Sesaat hanya semilir angin dan samar kidung jangkrik mewarnai keheningan diantara mereka. Mereka membiarkan setiap indera menelanjangi keagungan sang pencipta.
"Kegelapan, aku takut kegelapan".
Ucap Taehyung lirih
------------
YOU ARE READING
Sunset Spring in Seoul (V x Jimin Fanfiction)
Fanfiction"Tenang saja, tidak ada kegelapan yang mutlak. Bahkan malam pekat pun memiliki ujung". Kim Taehyung a.ka V as himself Park Jimin as himself