Kemarin kamu datang dengan senyuman manis di wajahmu.
Sesaat kemudian, kamu pergi.
Setelah itu kamu datang lagi, dekatkan aku dengan rangkulan hangatmu.
Selanjutnya, kamu lari.
Dan kemudian, untuk kesekian kalinya kamu datang. Lagi. Dengan segala perlakuan manismu.
Lalu, pergi. Lagi.
Sejenak aku terbuai oleh kesenangan yang kamu berikan.
Tapi, ternyata harapanku serasa terhempas jauh ke tanah.
Ternyata aku bukan satu-satunya yang kau perlakukan seperti itu.
I'm not the only one.
Dan, itu membuatku sadar.
Bahwa kamu adalah salah satu dari mereka yang senang mempermainkan perasaan.
Bahwa kamu tak layak mendapatkan hatiku.
Bahwa kamu tak sebaik yang aku kira.
Akhirnya aku sadar.
Namun, walaupun aku tahu begitu, masih sulit untuk melepas bayangmu dari ku.
Tapi aku tetap mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
serangkai kata
Acaktertulis disini serangkai kata yang terpikirikan tidak semua tentang pribadiku sebagiannya hanyalah hasil buah pikir