Tujuh Belas

5 1 0
                                    

Ruangan yang tadinya adalah ruang kelas itu menampilkan kondisi yang terlihat menyeramkan. Terlihat menyeramkan bukan karena hadirnya makhluk gaib melainkan karena tragedi yang akan terjadi hari ini.

Pria yang sudah selesai makan sore itu telah menyiapkan pistol dengan pelurunya dan menantikan bangunnya gadis yang akan segera ia bunuh.

Ya, ia sengaja menunggu wanita yang sangat ia benci itu bangun dari ketidaksadarannya.  Karena ia akan melakukan sesuatu hal yang menakjubkan baginya. Ia sangat yakin dendamnya akan terbalaskan dengan sempurna hari ini.

Keluarganya hancur ketika John melaporkannya ke polisi karena dia yang melakukan pelecehan seksual kepada Victoria. Ya, dulu selain Eddy, ia juga adalah pengawal Victoria.

Tapi, ketika Eddy dan supir mobil izin untuk pergi sebentar, ia mulai mencoba untuk melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan pada anak 14 tahun di dalam mobil.

Ia mulai mengelus paha Victoria membuat Victoria terbangun dan seketika takut tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Tapi kemudian Victoria berteriak kencang dan sempat ditampar oleh pria itu. Sebetulnya, saat itu bukan yang pertama kali, melainkan yang ketiga kali pria itu melecehkan Victoria. Tapi, Victoria tidak pernah bisa menceritakan ke siapapun bahkan ke Railo. Karena ia takut. Ia takut Railo membencinya.

Dan ternyata, ketika ia terbangun dari mobilnya, ia sadar kalau ia hanya berduaan dengan pria itu. Dan ketika ia berteriak kencang, bahkan sembari menangis pria itu panik dan keluar dari mobil.

Ketika Eddy kembali, pria itu sudah tidak ada karena melarikan diri. Dimulai dari situ Victoria mengadu pada papanya.

Mengetahui anaknya dilecehkan, John amatlah geram karena telah melihat perlakuan pria itu dari cctv yang berada di mobilnya ketika pria itu melakukan pelecehan dan menampar Victoria.

Dari situlah, John benar-benar menuntut pria itu. Ia kalut karena tidak terima anak perempuan semata wayangnya diperlakukan tidak senonoh. Bahkan saat itu ia gelap mata, ia mengesampingkan iman karena membuat keluarga pria itu juga menderita.

Dan hal itu rupanya menjadi dendam oleh pria itu kepada Victoria. Ia yang tahu Victoria adalah anak kesayangan benar-benar akan membalaskan dendamnya kepada John melalui Victoria.

Ketika ia berhasil kabur dari penjara, ia mencoba membalaskan dendam kepada keluarga John. Ia menyiapkan pistol dan berencana untuk menembak Victoria.

Saat itu, Victoria dan Railo baru pulang sekolah. Railo saat itu kebetulan pulang bersama Victoria, karena mobil yang sering ia pakai sedang diperbaiki. Seperti biasa pula, Victoria ditemani oleh Eddy, ayahnya Sherly. Ketika Victoria hendak masuk ke dalam mobil tiba-tiba saja.

"Awas Victoria!" Eddy meneriakinya  sembari mendorongnya ketika suara pistol terdengar begitu kencang.

Victoria kaget dan langsung menangis ketika melihat Eddy yang sudah tidak sadarkan diri. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan menangis kencang.

Ia melihat pria yang melecehkannya itu sedang melotot dan lari kencang ke arah belakang sekolah. Victoria begitu takut, ia menangis sampai-sampai ia terjatuh. Bahkan jantungnya berdetak kian cepat.

Sementara Railo, kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit ketika melihat darah yang keluar sangat banyak dari tubuh Eddy. Ia merintih kesakitan sambil memegang kepalanya, berharap bahwa dengan memegang kepalanya, rasa sakit itu akan mereda. Tapi, rasa sakit itu malah semakin parah beriringan dengan terputarnya kembali runtutan kejadian di hidup Railo. Saat itu pula, Railo tidak sadarkan diri.

"Railo, om Eddy." Sebut Victoria ketika sudah kembali tersadar dari ketidaksadarannya yang juga diiringi air mata yang berlinang.  Kepalanya begitu sakit, bahkan seluruh tubuhnya mengalami sakit yang begitu parah.

The PretendersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang