Park Jimin, seorang mahasiswa tingkat dua di sebuah universitas seoul. Jimin mengambil Jurusan pendidikan Bahasa. Umurnya 23 tahun. Tampan? Tentu saja. Populer? Ya bisa di bilang seperti itu.
Jimin adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sebagai anak pertama, Jimin selalu mendapati perintah dari kedua orang tua nya untuk menjaga para Adik-adik nya.
Jimin terlahir di keluarga kaya. Ayahnya bekerja sebagai pembicara sebuah konferensi bergensi. Sedangkan Ibu nya, bekerja sebagai Ketua Koki di kediaman tempat pemerintahan presiden.
Jimin memiliki dua adik. Park Sooyoung, teman-teman nya sering memanggil Joy. Umurnya 17 tahun, kelas 1SMA. Pintar, sangat tertutup, kurang peduli, dan tergila-gila dengan game online. Hal yang membuat Jimim benci, saat Joy sedang bermain game online tengah malam. Itu menganggu Jimin. Tapi, Jimin sayang terhadap Joy.
Park Chaeyoung, atau bisa di panggil Rose. Dia kelas 3 SMA. Cantik, menjengkelkan, pemalas, dan terlalu santai. Tapi, Rose selalu menjadi pendengar yang baik. Jimin benci sekali saat Rose tak menanggapi bicara nya.
07.00
"Cepat, sekarang sudah jam tujuh!" Joy berlari-lari menghampiri rak sepatu dan segera memakai nya.
Jimin sudah memanaskan mobil nya di garasi, sedangkan Rose. Rose baru saja selesai sarapan.
"Aish, cepatlah" Kini Joy sudah selesai memakai Sepatu. "Aku bisa telat" Joy melirik jam tangan nya.
"Tenang sedikit, kita kan satu sekolah" Rose berjalan menghampiri Joy, mengambil sepatu.
"Ah, kau selalu saja begitu" Joy melirik Rose dengan sebal. Joy mendengus kesal melihat sikap Rose yang terlalu santai.
Rose mengeluarkan ponsel nya, lalu mulai melakukan Selca. Joy tak mengerti kenapa Rose bersikap konyol di saat seperti ini.
"Ya! Dasar tak berguna" Joy berdiri lalu berniat berjalan menuju garasi dan meninggalkan Rose.
Rose memanjangkan kaki nya, sehingga Joy terjatuh. Rose tertawa. Sedangkan Joy, mengelus lutut nya yg sakit.
"Haha, maaf" Rose berdiri. Mengambil foto Joy yang terjatuh, dan mendekatkan wajah nya. "Ingat ya, aku ini kakak-mu" Rose berjalan meninggalkan Joy.
"Eommaaa" Lirih Joy mencoba bangun. Lalu, Ia berdiri sambil merapikan Rok nya. Ia mengeluarkan Parfurm. "Bitch" Joy berjalan menuju garasi.
.
Kini Jimin, Rose, dan Joy tengah berada di satu mobil yang sama. Jimin yang menyetir. Tak ada percakapan, hanya ada musik dari radio yg mengalun mengisi ruang mobil ini.
Joy duduk di sebelah Rose. Rose yang sedari tadi sibuk merias wajah, membuat Joy jengkel. Joy sibuk membaca komik kesukaan nya sambil melirik Rose sesekali
Rose merogoh tas nya, mencari lipstik. Setelah berhasil menemukan, Rose mulai memakai nya. Joy tersenyum. Lalu mulai memiringkan badan nya, membuat lipstik Rose terjatuh, dan terdapat coretan pada bibir Rose yg melenceng.
"Ya! Kau ini kenapa" Omel Rose melihat lipstik nya terjatuh. "Ah sial, ini lipstik baru tau".
"Aku sengaja" Jawab Joy enteng lalu kembali membaca komiknya. Rose menoleh lalu menjenggut rambut Joy.
"Apa kau bilang?!" Rose masih menjenghut rambut Joy.
"Aw, sakiiit" Joy membuang komik nya. Menahan tangan Rose yang satu nya.
"Kalian ini apa-apaan" Omel Jimin sambil melirik. Jimin tak bisa memarahi kedua adiknya, karena Ia sedang menyetir. Jadi, Jimin menahan nya.
Joy tak terima, akhirnya Joy membalas perbuatan Rose. Joy menjenggut rambut Rose dengan sangat kencang. Bahkan, jepitan kesayangan Rose lepas dan rusak. Rose dan Joy saling mencaci maki. Rose memulai nya,
"Sialan"
"Dasar pelacur"
"Apa kau bilang? Adik tak tau diri"
"Tak beradab"
"Dasar tak menarik"
"Dasar tak berguna"
"Pecundang"
"Murahan"
"Dasar kau adik idiot"
"Gendut"
Jimin menginjak rem mobil dengan tiba-tiba, membuat Joy dan Rose tersentak ke depan.
"Berhenti atau kalian turun" Nada bicara Jimin yang dingin, membuat Kedua adik nya diam.
"Lihat lah keadaan kalian sekarang" Jimin menghela napas kasar. "Salah satu dari kalian, harus keluar".
Joy terdiam. Rose menatap kosong keluar. Lalu, Ponsel Jimin berbunyi.
"Ayah dan Ibu" Jimin menunjukkan ponselnya.
Joy dan Rose melotot satu sama lain.
"ANDWAE!"
●
●
●
●
●
●
●Hai guys, first time bikin ff disini. Semoga suka dan maaf jika banyak kesalahan.
Comment dan Vote ya, gomawo.
Maaf juga kalo misalnya Judulnya aneh😂abis aku bingung hehe. Don't be silent reader.
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dress
FanfictionJimin dengan sangat menyesal melepas Seulgi. Namun, apa Jimin masih ingin mengejar Seulgi?