07.00
Keadaan rumah sepi. Hari ini adalah hari sabtu. Peghuni rumah sibuk di kamarnya masing-masing. Asisten rumah tangga sibuk membersihkan ruang tamu.
Rose adalah orang pertama yang keluar dari kamar. Rose menyapa asisten rumah tangga.
"Selamat pagi bibi"
Bibi Yook hanya tersenyum. Dan melanjutkan kegiatan nya.
"Ah~ apa kau sudah buat sarapan?" Tanya Rose seraya menguncir rambutnya.
"Tentu saja nona" Jawab bibi yook dengan sopan. Mendengar itu Rose langsung pergi menuju ruang meja makan.
Joy keluar dari kamarnya. Menuruni anak tangga dan berjalan menghampiri Rose. Walaupun mereka sering berantem, tapi tetap saja mereka adik-kakak.
"Chaeyoung" Panggil Joy, lalu duduk di depan Rose. Rose yang tengah mengunyah nasi hanya menjawab dengan gumanan.
"Kau tau, dia mabuk" Rose menyelidiki mata Joy. Tak percaya dengan ucapan Joy, Joy menengak jus jeruk nya.
"Jangan berbohong" Rose meletakkan sumpitnya di kanan mangkuk nasi. Joy melirik mata nya keatas sambil mengangkat kedua bahu nya.
Rose beranjak dari kursi dan menaiki anak tangga. Mencoba mencari tau soal Jimin mabuk atau tidak. Rose mengetuk pintu kamar Jimin. Tak ada jawaban.
"Hey, sadarlah" Rose menendang pintu kamar Jimin. Tapi, tak ada jawaban. Rose menghela napas, mencoba menekan kenop pintu. Tak dikunci!
"Hey kakak laki-laki" Rose membuka pintu kamar Jimin perlahan. Berantakan sekali, kamar seorang pria muda yang baru saja patah hati. Rose berdecak.
Jimin tergeletak di bawah meja belajar, botol soju dimana-mana, satu gelas kecil pecah, dan bau nya sangat menyengat.
"Aw, ruangan ini sangat bau" Rose menghampiri Jimin. Menguncangkan pundak Jimin. Jimin membuka mata nya perlahan. Rose menahan bau nya.
"Ah, kepala ku sakit" Jimin memegang kepala nya. Rose menjaga jarak dengan Jimin. Rose memutar bola matanya.
"Apa kau mabuk tadi malam?" Rose menendang botol Soju lalu menggelinding ke arah Jimin.
"Ya sepertinya" Jimin beranjak bangun, dan membanting tubuhnya di atas kasur. "Keluarlah" Jimin memejamkan matanya. "Aku, ingin sendiri. Terimakasih sudah mengkhwatirkan ku".
Rose mengangkat kedua bahu nya. "Aku cuma kasihan" Rose membuka pintu kamar Jimin.
●○
Joy termasuk ke dalam siswa pintar di Ohbaek High School, diharuskan masuk sekolah pada hari sabtu. Di karenakan, Joy menjadi peserta lomba sains antar sekolah.
Sedangkan Rose. Tentu saja, dia akan pergi ke mall bersama teman-teman nya atau tidak pergi kencan bersama Junhoe. Namun sabtu ini ia tak bisa pergi ke mall, karena wali kelas nya memanggil Rose untuk datang kesekolah.
Jimin. Pria ini lebih memilih berdiam diri dirumah. Memutuskan untuk istirahat. Tanpa tau akan berencana apa nanti.
"Ya! Sooyoung, aku ikut" Rose berlari menghampiri Joy yang sudah berada di daun pintu. Joy mengangkat salah satu alisnya.
"Ke sekolah?" Joy tak percaya dengan Rose. Rose menatap sinis Joy. "Woah, aku rasa kau sakit"
"Berisik" Omel Rose. Rose pun berjalan mendahului Joy. Joy pun tertawa melihat kelakuan kakak perempuan nya.
Joy dan Rose pun berjalan bersamaan menuju halte bis. Rose melipat kedua tangan nya, sedangkan Joy membaca catatan biologi nya.
"Ini tak adil" Rose menghela napas. Joy menoleh "Apanya" Rose menarik catatan Joy. "Hey" Joy memasang wajah sebal.
"Kenapa hanya kau yg terlahir pintar, sedangkan aku tidak?" Rose meremas catatan Joy. Joy dengan cepat merampas kembali catatan nya.
"Aish, kau ini malas" Joy membenarkan catatan biologi nya.
"Aku iri denganmu" Rose duduk di bangku halte. Joy duduk disamping nya dan memasukkan catatan nya ke dalam kantung rok nya.
"Aku memang lebih hebat daripada mu haha" Ledek Joy membuat Rose menjitak kepala Joy. "Aw" Keluh Joy.
Bis pun telah datang, Joy dan Rose segera masuk ke dalam bis tersebut. Joy duduk di barisan kedua, sedangkan Rose duduk di barisan belakang.
Joy duduk bersama seorang wanita yang ternyata itu adalah Seulgi. Joy awalnya cuek dengan wanita di sebelah nya, namun tidak setelah Joy melihat foto sepasang kekasih di tangan wanita tsb.
Foto seorang pria yang sedang memeluk wanita tersebut dengan hangat. Pria yang ada di foto itu, Jimin.
'Jimin oppa? Siapa gadis ini'
♤
♤
♤
♤
♤
♤VOTE AND COMMENT PLEASE
KAMU SEDANG MEMBACA
Dress
FanfictionJimin dengan sangat menyesal melepas Seulgi. Namun, apa Jimin masih ingin mengejar Seulgi?